Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Macam-macam Cara Pelaksanaan Ibadah Haji, Mulai dari Rukun, Wajib, Denda dan Miqot

Macam-macam Cara Pelaksanaan Ibadah Haji, Mulai dari Rukun, Wajib, Denda dan Miqot Ilustrasi Jemaah Haji. (Foto: Pixabay.com)

Dream – Setiap muslim yang hendak menunaikan Rukun Islam kelima biasanya sudah dari jauh hari mempelajari macam-macam cara pelaksanaan ibadah haji. Dengan waktu pelaksanaan sekitar 40 hari, para jemaah haji akan melakukan serangkaian ibadah saat berada di Mekah maupun Madinah.

Ibadah haji termasuk ke dalam rukun Islam yang kelima dan wajib dilakukan oleh mereka yang mampu. Tak hanya dari segi material, kemampuan secara fisik dan psikis juga perlu dipersiapkan oleh para calon haji.

Berbeda dengan rukun Islam yang lainnya, ibadah haji dikaitkan langsung dengan kemampuan fisik para hamba-Nya. Lantaran ibadah haji adalah perjalanan panjang yang membutuhkan banyak materi dan fisik yang kuat. Kewajiban menjalankan ibadah haji bagi umat muslim hanya sekali dalam seumur hidup.  Hal ini seperti yang tertulis dalam Al-Quran Surat Al-Imran ayat 97:


فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ

“Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”

Ibadah haji terdiri dari beberapa macam dengan cara pelaksanaannya yang berbeda. Berikut penjelasan macam-macam cara pelaksanaan ibadah haji yang berhasil Dream rangkum dari berbagai sumber.

Rukun dan Wajib Ibadah Haji

Sebelum mengetahui macam-macam cara pelaksanaan ibadah haji, kamu perlu mengetahui rukun ibadah haji terlebih dahulu. Rukun merupakan sesuatu yang harus ada ketika melakukan sesuatu. Ibadah haji tidak sah bila meninggalkan salah satu rukun. Namun jika yang ditingalkannya adalah bagian dari wajib haji, maka hajinya tetap sah tapi harus membayar dam atau denda.

Berikut beberapa rukun haji yang wajib ada saat pelaksanaan ibadah haji:

  1. Ihram
  2. Wuquf di Arafah
  3. Thowaf di Ka'bah
  4. Sa’i atau lari-lari kecil dari bukti Shafa ke Marwa.
  5. Tahalul
  6. Tartib

Sedangkan wajib haji adalah:

  1. Ihrom dari miqot,
  2. Mabit di Muzdalifah,
  3. Mabit di Mina,
  4. Melontar jumroh,
  5. Menghindari muharromat atau larang-larangan ihrom, karena akibatnya diwajibkan dam atau denda.

Dam atau Denda

Ilustrasi

Setelah mengetahui rukun dan wajib haji, kamu juga perlu mengetahui dam atau denda yang dibayarkan ketika tidak melaksanakan wajib haji. Dam artinya adalah darah. Dalam ibadah haji dam artinya adalah denda karena adanya pelanggaran. Menurut sifatnya dam terbagi dua, yaitu:

  • Dam tartib: sifat dam yang memiliki beberapa poin dan pemenuhannya hanya satu dan harus berurutan dari yang pertama.
  • Dam takhyir: sifat dam yang memiliki beberapa poin dan pemenuhannya boleh memilih salah satunya.

Jenis pelanggarannya pun bermacam-macam, yaitu:

  • Melakukan haji Tamattu’.
  • Melakukan haji Qiron.
  • Tidak Thowaf Wada’, menurut qoul yang menghukumi wajib.
  • Tidak mabit di Muzdalifah.
  • Tidak mabit di Mina.
  • Ihromnya tidak dari miqot.
  • Tidak melempar jumroh.

Cara Membayar Dam

Sebelum lebih dalam membahas macam-macam cara pelaksanaan ibadah haji, kamu juga perlu mengetahui cara membayar dam, yakni melalui dua cara:

  • Menyembelih seekor domba atau kambing, atau
  • Berpuasa selama 10 hari, 3 hari dilakukan ketika berihrom dan 7 hari setelah pulang ke kampung halaman.

Pelanggaran lainnya yaitu saat melakukan jima’ mufsid atau jima’ yang dilakukan sebelum tahallul awwal. Cara membayar damnya dengan menyembelih seekor unta, seekor sapi, 7 ekor domba, atau berpuasa lamanya seharga anak unta dibagi satu mud kali 1 hari.

Adapun pelanggaran selanjutnya adalah nikah atau menikahkan. Tidak ada dam, hanya status pernikahannya tidak sah. Selain itu, yang termasuk dalam jenis dam Takhyir atau memilih yakni:

  • Memotong rambut.
  • Memotong kuku.
  • Melanggar cara berpakaian (khusus bagi laki-laki, yaitu tidak boleh mengenakan pakaian yang dijahit atau melingkar).
  • Memakai wewangian.
  • Memakai minyak rambut.
  • Bercumbu
  • Jima’ antara dua tahallul.
  • Jima’ setelah jima’ mufsid.

Cara membayar damnya boleh memilih antara menyembelih seekor domba, atau bershodaqoh makanan sebanyak 3 kali ukuran zakat fitrah (10 liter) dan dibagikan kepada 6 orang-orang yang faqir atau miskin.

Pelanggaran lain yang masuk dalam dam takhyir adalah membunuh binatang darat yang halal dimakan tapi liar. Cara membayar damnya boleh memilih antara:

  • menyembelih binatang yang sebangsa dengan yang dibunuh, atau
  • shodaqoh seharga hewan tersebut, atau
  • puasa yang lamanya seharga hewan yang dibunuh dibagi satu mud kali satu hari.

Miqot Zamani dan Miqot Makani

Ilustrasi

Miqot artinya batas, terdiri dari miqot zamani yang artinya batas waktu, dan juga miqot makani artinya batas tempat. Miqot Zamani adalah sejak masuk bulan haji (Syawwal, Dzulqo’dan dan Dzulhijjah) dari tanggal 1 Syawwal sampai dengan tanggal 9 Dzulhijjah.

Sehingga tidak sah hajinya bila berihrom sebelum atau sesudah waktu tersebut. Rentang waktu antara tanggal 1 Syawwal dan 9 Dzulhijjah adalah waktu untuk memulai atau berniat ihrom haji, bukan untuk melaksanakan haji.

Ketika serang muslim memulai ihrom dari 1 Syawwal, maka sejak itu seluruh larangan haji terkena kepadanya sampai orang tersebut melakukan tahallul pada 9 Dzulhijjah atau kurang lebih selama 70 hari.

Sedangkan Miqot Makani adalah batas tempat. Bagi penduduk Makkah miqatnya adalah pintu rumahnya, dan bagi yang di luar Makkah yaitu:

  • Bagi yang datang dari arah Madinah, miqotnya Dzul Hulaifah,
  • Bagi yang datang dari arah Sirya, Mesir dan Afrika, miqotnya Juhfah,
  • Bagi yang datang dari arah Yaman, miqotnya Yulamlam dan Qornul Manazil,
  • Bagi yang datang dari arah timur kota Makkah, miqotnya Dzatu ‘Iroq.

Macam-macam Cara Pelaksanaan Ibadah Haji

Macam-macam cara pelaksanaan ibadah haji berkaitan dengan waktunya. Mari simak macam-macam cara pelaksanaan ibadah haji di bawah ini:

1. Haji Ifrad

Macam-macam cara pelaksanaan ibadah haji yang pertama adalah disebut Haji Ifrad. Haji Ifrad merupakan haji yang dikerjakan terlebih dahulu, baru kemudian melaksanakan ibadah umrah. Istilah Ifrad artinya memisahkan sesuatu yang bergabung menjadi sendiri-sendiri.

Sederhananya orang yang melaksanakan Haji Ifrad akan menyelesaikan ibadah haji terlebih dahulu. Setelah selesai semua rangkaian ibadha hajinya, baru kemudian ia menjalankan ibadha umroh.

Cara pelaksanaan ibadah haji Ifrad adalah:

  • Ketika tiba di Tanah Suci Mekkah jemaah melakukan thowaf qudum atau thowaf di awal kedatangan di Mekkah),
  • lalu melanjutkan dengan sholat dua rakaat di belakang maqom Ibrahim.
  • Kemudian melakukan sa’i yaitu lari-lari kecil antara bukit Shofa dan Marwah.
  • Sambil menunggu tahalul pada 10 Dzulhijah, jemaah menetapkan diri dalam kondisi berihrom dan jemaah tidak boleh melakukan segala hal-hal yang diharamkan ketika berihram, hingga datang masa tahallul yakni pada 10 Dzulhijjah.
  • Setelah itu, jemaah boleh melepas pakaian ihramnya dan boleh menggunakan pakaian lainnya.
  • Jika hendak melakukan ibadah umrah maka harus berihram lagi. Haji dalam jenis ini tidak perlu membayar dam atau denda.

2. Haji Qiran

Macam-macam cara pelaksanaan ibadah haji yang kedua adalah haji Qiran. Ibadah Haji Qiran merupakan ibadah haji yang menggabungkan antara niat haji dan umrah sekaligus. Kedua ibadha ini dikerjakan pada bulan-bulan haji secara bersamaan.

Cara pelaksanaan ibadah Haji Qiran adalah:

  • Sebelum memulai thowaf, jemaah berihram untuk umrah dan berihram untuk haji.
  • Saat memasuki kota Mekkah, jemaah melakukan thowaf qudum atau thawaf di awal kedatangan di Mekkah,
  • Kemudian sholat dua rakaat di belakang maqam Ibrahim.
  • Lalu melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah, dilakukan untuk umrah dan hajinya sekaligus dengan satu sa’i tanpa bertahallul, tetapi masih dalam kondisi berihram, sehingga tidak halal untuk melakukan hal-hal yang diharamkan ketika ihram hingga datang masa tahallul pada 10 Dzulhijjah.

Dengan menjalankan Haji Qiran, maka haji dan umroh selesai secara bersamaan. Perbedaannya dengan macam-macam cara pelasanaan ibadah haji lainnya adalah adanya kewajiban membayar dam atau denda dengan menyembelih hewan qurban (seekor kambing, sepertujuh sapi atau unta) pada tanggal Dulhijjah atau hari tasyriq.

3. Haji Tamattu’

Macam-macam cara pelaksanaan ibadah haji yang ketiga adalah Haji Tamattu’. Ibadah yang satu ini merupakan haji yang mendahulukan umroh dahulu baru kemudian ibadah haji. Cara pelaksanaan ibadah Haji Tamattu’ yaitu:

  • Jemaah berihram untuk melaksanakan umrah pada bulan-bulan haji yakni pada bulan Syawwal, Zulqa’dah, 10 hari pertama dari bulan Zulhijjah.
  • Jemaah menyelesaikan rangkaian ibadah umrah dengan melaksanakan thowaf umrah.
  • Kemudian melakukan sa’i umrah.
  • Lalu bertahallul dari ihramnya dengan cara memotong pendek atau mencukur sebagian rambut kepalanya.
  • Setelah tahallul jemaah sudah terlepas dari kondisi ihram hingga nanti datangnya hari Tarwiyah, yakni tanggal 8 Zulhijjah.
  • Pada hari Tarwiyah, jemaah berihram kembali dari Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji hingga sempurna.

Umat muslim yang melaksanakan Haji Tamattu’ wajib menyembelih hewan qurban sebagai dam yakni seekor kambing/ sepertujuh dari sapi/ sepertujuh dari unta pada 10 Zulhijjah atau di hari-hari tasyriq yakni tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.

Keutamaan Membaca Talbiyah saat Ibadah Haji

Keutamaan Membaca Talbiyah saat Ibadah Haji

Saat menjalankan ibadah haji, setiap jamaah dianjurkan untuk banyak membaca talbiyah. Berikut adalah bunyi bacaannya:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ

Artinya:"Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segala kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu."

Di balik anjuran membaca talbiyah tersebut ada beberapa keutamaan yang bisa sahabat Dream dapatkan. Berikut beberapa keutamaan membaca talbiyah saat menjalankan ibadah haji:

Dihapuskan Dosa-dosanya

Keutamaan membaca talbiyah yang pertama adalah bisa menghapuskan dosa-dosa. Di mana hal ini diibaratkan seperti seorang bayi yang baru saja dilahirkan. Yakni dalam kondisi suci dan jauh dari dosa. Berikut adalah bunyi hadisnya yang diriwayatkan oleh Jabir ra:

Tidak ada (balasan) bagi orang yang berihram yang senantiasa membaca talbiah sampai matahari terbenam, kecuali dosa-dosanya terhapus, dan dia pulang (dari haji tanpa membawa dosa) laksana anak yang baru lahir.”

Mendapat Jaminan Surga

Orang yang membaca talbiyah, maka akan mendapatkan jaminan masuk surga. Bahkan jaminan masuk surga tersebut diperuntukkan bagi mereka yang membacanya sekali. Berikut adalah dalilnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra:

Tidaklah seorang mengucapkan talbiyah atau mengucapkan takbir melainkan akan dijanjikan dengan kebaikan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya: Wahai Rasulullah, apakah dijanjikan dengan surga? Beliau menjawab: Iya.”

Mendapatkan Kabar yang Baik

Keutamaan membaca talbiyah berikutnya adalah mendapatkan kabar yang baik dari Allah SWT. Berikut sebagaimana sabda Rasulullah saw:

Tidaklah seorang membaca talbiyah, kecuali diberi kabar gembira dan tidaklah seseorang membaca takbir, kecuali diberi kabar gembira.” (HR. Abu Hurairah)

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bolehkah Menggabungkan Puasa Qadha Ramadan dan Puasa Rajab? Begini Penjelasannya, Lengkap dengan Bacaan Niat yang Wajib Diketahui

Bolehkah Menggabungkan Puasa Qadha Ramadan dan Puasa Rajab? Begini Penjelasannya, Lengkap dengan Bacaan Niat yang Wajib Diketahui

Niat menggabungkan puasa qadha Ramadan dan puasa Rajab penting diketahui agar puasa yang dilakukan benar-benar sah.

Baca Selengkapnya
Ramadan di Depan Mata, Lakukan 5 Hal Ini Biar Ibadah Lebih Khusyuk

Ramadan di Depan Mata, Lakukan 5 Hal Ini Biar Ibadah Lebih Khusyuk

Lakukan beberapa hal sebelum memulai bulan Ramadan agar ibadah lebih maksimal dan mudah dilakukan di tengah-tengah aktivitas.

Baca Selengkapnya
Hukum Mandi Puasa Ramadan, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Tata Caranya yang Penting Diketahui Umat Islam

Hukum Mandi Puasa Ramadan, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Tata Caranya yang Penting Diketahui Umat Islam

Mandi puasa Ramadan adalah berupa anjuran yang dilakukan pada malam bulan Ramadan saja.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ramadan Telah Berlalu, Ini Dia 10 Tips Menjaga Ibadah Tetap Istiqomah

Ramadan Telah Berlalu, Ini Dia 10 Tips Menjaga Ibadah Tetap Istiqomah

Keistiqomahan ibadah setelah Ramadan menunjukkan keberhasilannya dalam melalui bulan suci yang penuh berkah itu.

Baca Selengkapnya
Pahalanya Luar Biasa, Inilah Kumpulan Doa Harian yang Jangan Sampai Ditinggalkan Umat Islam

Pahalanya Luar Biasa, Inilah Kumpulan Doa Harian yang Jangan Sampai Ditinggalkan Umat Islam

Saking pentingnya berdoa, hampir di setiap aktivitas memiliki doanya masing-masing.

Baca Selengkapnya
Bolehkah Membaca Doa Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh? Begini Penjelasannya yang Penting Diperhatikan Umat Islam

Bolehkah Membaca Doa Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh? Begini Penjelasannya yang Penting Diperhatikan Umat Islam

Niat puasa Ramadan merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi sebelum memulai menjalankan ibadah puasa.

Baca Selengkapnya
Bukan Tahan Lapar dan Haus, Inilah Makna dan Tujuan Hakiki Berpuasa di Bulan Ramadhan

Bukan Tahan Lapar dan Haus, Inilah Makna dan Tujuan Hakiki Berpuasa di Bulan Ramadhan

Di balik kewajiban tersebut, terdapat berbagai tujuan yang menjadikan puasa Ramadhan sebagai ibadah yang luar biasa bagi umat Islam.

Baca Selengkapnya