Letda Bagas Yogas Satriya Aji Dan Kopka M Tauchid (Foto: Merdeka.com)
Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Dream - Sosok Letda Kav Bagas Yoga Satriya Aji begitu menginspirasi banyak orang. Bagas merupakan salah satu perwira muda TNI yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 2019 lalu.
Meski putra seorang Kopral, Bagas mampu membuktikan keberhasilannya menjadi seorang perwira TNI AD. Di balik keberhasilan Bagas, tentu ada doa orangtua yang terus mengalir untuknya.
Bagas merupakan putra dari Kopka M. Tauchid. Saat pelantikan Bagas, ternyata ada sebuah momen tak terduga.
© Merdeka.com
Dilansir dari channel Youtube Edward Sitorus Papua Channel, ibunda Bagas Yoga menceritakan momen tak terduga saat dirinya dan sang suami datang ke pelantikan putranya. Sang suami yang berpangkat Kopral sempat dikira ajudan.
" Dikiranya bapak itu ajudan. Bapak siapa gitu, itu anak saya, baru itu provos-provos ngawal," kata ibunda Bagas Yoga dalam channel Youtube Edward Sitorus Papua Channel.
Selain dikira ajudan, ayah Bagas rupanya sempat dilarang masuk ke area pelantikan.
© Merdeka.com
" Tadi enggak boleh masuk, karena bapak itunya (pangkatnya) merah-merah, pikir provos enggak mungkin gitu ya, akhirnya ibu sama adik duluan yang masuk, bapak belakangan" sambungnya.
Setelah mengetahui Kopka M. Tauchid adalah ayah dari Bagas, ia pun akhirnya diperbolehkan untuk masuk ke area pelantikan.
© Merdeka.com
" Terus bilang, anak saya komandan, baru silakan pak gitu," pungkasnya.
Melihat tayangan tersebut, para netizen pun memberikan beragam komentarnya. Seperti komentar-komentar berikut ini.
" Insha Allah jadi jenderal ... hampir Adhi Makayasa," tulis seorang netizen.
" Pangkat kopral tidak menutupi kemungkinan anaknya menjadi AKMIL," sambung netizen lain.
" Sangat menginspirasi pak..... jangan minder untuk menjadi perwira dan kemampuan yang anda miliki menentukan nasib anda usaha tidak akan mengingkari hasil dan yakin rezeki gak bakalan tertukar," imbuh netizen lainnya.
Sumber: merdeka.com
Berikut video ayah lulusan akmil, sempat dikira ajudan sampai sempat dilarang masuk: