Mayjen Widodo (Foto: Museum.polri.go.id)
Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Dream - Kebijakan tilang sedang menjadi topik hangat setelah calon Kapolri, Komjen Listyo Sigit Prabowo, berencana akan menghilangkan sistem penilangan polisi lalu lintas (Polantas) terhadap pengendara yang melanggar.
Sebagai gantinya, secara bertahap Kepolisian Indonesia akan mengedepankan mekanisme penegakan hukum berbasis elektronik di bidang lalu lintas atau electronic traffic law enforcement (ETLE).
Soal tilang menilang, terselip sebuah kisah seorang Jenderal TNI se-Jakarta Raya yang pernah terkena tilang oleh Polantas. Kejadian ini mungkin jadi yang pertama dilakukan Polantas yang menilang Pangdam Jaya.
Kisah tersebut ternyata terjadi sekitaran tahun 1970-an. Siapa sosok Pangdam Jaya yang taat aturan itu? Berikut kisahnya.
Saat itu Panglima Kodam Jaya dijabat oleh Mayjen TNI Poniman. Sementara, Kapolda Metro Jaya kala itu dijabat oleh Mayjen Pol Widodo Budidarmo.
Kisah ini bermula di hari libur, Poniman jalan-jalan keliling Jakarta dan menyetir sendiri. Namun saat di kawasan Kebayoran Baru, mobilnya dihentikan oleh Polantas.
Polantas itu rupanya tak mengenal sang jenderal. Poniman pun juga enggan memperkenalkan diri sebagai Komandan TNI se-Jakarta Raya. Dia legowo saja ditilang oleh anggota Polantas tersebut. Sebab, dia sadar telah salah karena tak membawa surat kendaraan lengkap.
" Akhirnya, saya pun kena tilang di tempat dan membayar di tempat," kata Poniman.
Poniman pun merasa perkara tersebut telah selesai. Akan tetapi beberapa hari kemudian, Kapolda Metro Jaya Mayjen Widodo secara tiba-tiba meneleponnya.
© Dream
" Mas kemarin kena tilang ya? Maaf anak buah saya tidak mengenali Mas. Biar nanti saya suruh petugasnya mengembalikan uang tilangnya," kata Widodo.
" Enggak apa-apa, memang saya yang salah kok," kata Poniman.
Meski begitu, Widodo tetap merasa tak enak hati. Besoknya melalui anak buah Widodo, Kepala Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya datang ke Makodam Jaya.
Kedatangannya itu untuk mengembalikan uang tilang yang dibayarkan oleh Poniman. Saat itu Poniman tengah sibuk, uang tersebut lantas dikembalikan lewat ajudannya.
" Belakangan saya baru tahu gara-gara kasus penilangan saya, kepala direktorat lalu lintas dimarahi Pak Widodo," kenang Poniman.
Kisah ini diceritakan Jenderal Purn Poniman dalam Biografi Kapolri Jenderal Widodo Budidarmo yang diterbitkan Mabes Polri.
Poniman dan Widodo memang bersahabat dekat. Keduanya pun kompak saling membantu dalam mengamankan Jakarta. Poniman mengingat keduanya kerap kali sidak bersama ke wilayah rawan di Jakarta.
" Pokoknya selama berdinas di Jakarta, hubungan saya dengan Pak Widodo baik sekali," kata Poniman.
Sumber: merdeka.com