Sesuai Namanya, Haji Sabar Tetap Tegar Dan Malah Membantu Pengungsi Gempa Mamuju. (Foto: Instagram @infomamuju)
Reporter : Sugiono
Dream - Kabar pilu datang dari Mamuju, Sulawesi Barat. Gempa berkekuatan 6,2 magnitudo melanda wilayah tersebut pada beberapa hari yang lalu.
Bencana alam di awal tahun 2021 itu menjadi duka mendalam bagi warga Mamuju, termasuk seorang pria bernama Haji Sabar.
Bayangkan! Haji Sabar harus kehilangan tiga anak dan dua cucu kesayangannya dalam peristiwa yang mengejutkan tersebut.
Namun, meski kehilangan orang-orang yang dicintai, pemilik sebuah bengkel di Mamuju ini tak mau larut dalam sedih.
Sesuai dengan namanya, dia berusaha tegar dan sabar dalam menghadapi ujian yang menimpanya saat ini.
Meski menjadi korban dalam peristiwa itu, Haji Sabar tidak mau mengemis bantuan kepada siapa pun.
Pria asal Sidrap, Sulawesi Selatan, ini malah menghabiskan sisa hartanya untuk membantu warga lain yang jadi korban gempa Mamuju.
Haji Sabar sangat terenyuh melihat keadaan warga korban gempa yang saat ini dalam kondisi memprihatinkan di pengungsian.
Saat ditemui di rumah sakit yang sudah rata dengan tanah, Haji Sabar mengaku kalau dirinya memang memiliki banyak bahan makanan.
" Bahan makanan ini juga berasal dari keluarga besar saya yang sengaja mengirim bantuan makanan.
" Karena bantuan banyak, maka saya berbagi ke warga lainnya yang menjadi korban bencana," kata Haji Sabar.
Haji Sabar mengaku memiliki banyak anggota keluarga yang tersebar di Sulawesi. Mereka semua mengirimkan bahan makanan.
" Keluarga saya banyak, ada yang di Makassar, Sidrap, Palu dan Palopo. Mereka terus mengirimkan bantuan kesini," pungkas Haji Sabar.
Sementara itu, korban meninggal akibat gempa di Mamuju terus bertambah. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, hingga Kamis (21/1/2021) pagi, jumlah korban meninggal mencapai 91 orang.
Selain korban meninggal, BNPB juga mencatat tiga orang yang hingga kini belum ditemukan. Sedang untuk korban luka berat ada 253 orang, luka ringan 679 orang dan luka sedang 240 orang.
" Sedang untuk warga yang mengungsi sebanyak 9.910 orang yang terkenal di beberapa titik pengungsian," Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB, Raditya Jati.
Sumber: Portal Brebes