Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengeluh Capek Bekerja? Lihatlah Dua Bocah Meringkuk di Gerobak Motor Ini

Mengeluh Capek Bekerja? Lihatlah Dua Bocah Meringkuk di Gerobak Motor Ini Dua Bocah Hebat, Bantu Kakek Jualan Hingga Larut Malam (World Of Buzz)

Dream - Anak-anak tentu butuh waktu istirahat yang cukup agar tumbuh dengan baik. Mereka selalu disuruh tidur tepat waktu agar esok bisa menjalani hari dengan nyaman.

Tetapi, tidak dengan dua bocah asal Malaysia ini. Keduanya tidur lelap di gerobak motor karena lelah membantu pamannya berjualan hingga larut di Pasar Malam di daerah Kelantan.

Kisah haru dua bocah ini diabadikan oleh Afiq Rahman. Pria berprofesi dokter ini mengunggah pertemuannya dengan dua bocah hebat ini di akun Facebooknya.

Dikutip dari World of Buzz, awalnya Afiq sedang mengemudi pulang larut malam. Saat itu, udara terasa sejuk karena hujan baru turun sore hari.

Tiba-tiba, orang-orang melambat. Afiq pun penasaran apa yang sedang terjadi.

 

Kaget Lihat Dua Bocah di Gerobak

Sesegera mungkin dia mendekat dan melihat seorang paman tua mengendarai sepeda motor dengan gerobak di samping kiri penuh dengan muatan.

"Sungguh kurang beruntung," kata Afiq dalam hati.

Lalu, dia melihat ada yang bergerak-gerak. Dia lalu mencari tahu apa itu.

Jadi dia terus mendekat ke paman itu dan melihat ada dua bocah di gerobak. Keduanya sedang tertidur di antara pilar besi dan kursi plastik. Mereka bergerak-gerak karena tempatnya sempit sementara butuh menyamankan diri.

 

'Mereka Cucu-cucu Saya'

Afiq lantas meminta paman tersebut berhenti di sisi jalan. Lalu, dia bertanya ke mana tujuan paman tersebut dan siapa dua bocah itu.

"Ini cucu-cucu saya, mereka baru saja membantu saya di kedai pasar malam kami," kata paman itu.

Afiq merasa sedih mendengar ucapan paman itu. Dia lalu mencoba memberi sejumlah uang namun paman itu menolaknya. Paman itu baru mau menerima setelah Afiq agak memaksa.

"Terima kasih banyak, Nak. Hanya Allah yang bisa membalasnya. Terima kasih," kata paman itu.

Paman itu lalu mendoakan Afiq dan memintanya segera pergi. Dia khawatir hujan dan dua cucunya kehujanan.

Sebelum pergi, Afiq memohon izin mengambil foto paman itu. Dia lalu mengajak masyarakat untuk banyak bersyukur atas apa yang kita punya.

(Sah, Sumber: World of Buzz)

Demi Kirim Uang ke Ibu, Habil Masak Nasi di Kantor

Dream - Kita tentu akan melakukan yang terbaik untuk keluarga, terutama orangtua. Bahkan bila harus berkorban, kita mungkin tetap melakukannya.

Seperti kisah Habil. Pria asal Malaysia ini rela hidup seadanya demi bisa menabung untuk dikirimkan kepada ibunya di kampung.

Kisah mengharukan Habil dibagikan Azri Walter di akun Facebook. Menurut Azri, Habil merupakan salah satu karyawan yang bekerja di kantornya.

Azri secara tidak sengaja menjumpai Habil di kantor ketika akan naik ke ruangannya. Saat membuka pintu, Azri melihat tidak ada satupun karyawan namun lampu masih menyala.

"Saya lihat sekeliling kantor dan mendapati bayangan di bawah meja," kata Azri.

Sempat Mengira Hantu

Dia sempat merinding, mengira sedang melihat hantu. Apalagi, Azri sempat mendengar suara di bawah meja.

"Tetapi, saya beranikan diri melihat apa yang ada di sana," kata dia.

Betapa terkejutnya Azri mendapati Habil duduk di bawah kursi dengan rice cooker. "Apa yang kamu lakukan, Habil? Masak nasi atau makanan?" tanya Azri.

"Maaf, Pak, saya masak nasi karena belum makan," jawab Habil terlihat ketakutan.

Azri sempat bingung dengan jawaban Habil. Karena, dia tahun Habil baru saja dapat uang 1000 ringgit, setara Rp3,35 juta, pekan ini dan mengapa dia tidak makan di restoran bawah kantor.

"Uang itu akan saya berikan ke ibu. Meskipun dia tidak meminta uang pada saya, saya hanya merasa harus melakukannya. Ibu bisa pakai uang saya untuk beli baju, makanan dan apapun untuk adik saya juga," kata dia.

Pengorbanan Untuk Ibu

Rupanya, ibu Habil adalah orangtua tunggal. Ayah Habil sudah meninggal beberapa tahun lalu. Habil sendiri mulai bekerja untuk membantu keluarga saat dia masih berusia 19 tahun.

"Ini bukan apa-apa, Pak. Saya tidak tahu sampai kapan ibu saya hidup, jadi selama dia masih hidup, saya hanya ingin membuatnya bahagia. Saya tidak punya banyak komitmen dan saya bisa mencari lagi uang itu," kata Habil.

Penjelasan Habil membuat Azri tersentuh dan memeluknya. Dia juga meminta Habil makan siang dengannya dan pergi ke bawah untuk membeli beberapa makanan enak untuk makanannya.

Azri mengaku dia banyak belajar dari interaksinya dengan karyawannya. Dia pun menjadi makin rendah hati.

Sumber: World of Buzz

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP