Ilustrasi (Foto: Pexels)
Reporter : Ulyaeni Maulida
Dream – Bagi umat Islam, ibadah sunah menjadi ibadah tambahan setelah wajib. Salah satu ibadah sunnah yang banyak dilakukan ialah sholat dhuha. Sholat dhuha merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Penyebabnya, terdapat beberapa keutamaan dalam sholat ini.
Banyak sekali dalil dalam Hadis yang menunjukkan keutamaan dari sholat dhuha. Salah satunya merupakan sarana untuk memohon ampunan dosa.
Hadis riwayat At Tirmidzi dan Ibnu Majah menyebutkan bahwa, " Siapa yang membiasakan (menjaga) sholat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan."
Di samping itu, biasanya seseorang melaksanakan sholat dhuha karena ingin dimudahkan rezeki. Namun, tak sedikit orang ingin melakukan salat dhuha tapi belum mengetahui tata cara dan doa sholat dhuha. Nah, berikut ini dilansir dari beberapa sumber doa sholat dhuha yang wajib kamu ketahui.
Rasulullah saw. bersabda:
© Dream.co.id
Artinya:
“ Barang siapa yang melakukan sholat Dhuha dua belas rakaat, Allah akan membuatkan baginya istana di surga” (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
12 Rakaat dalam hadist itu adalah jumlah maksimal dalam sholat Dhuha. Dalam pengerjaannya, dilakukan setiap 2 rakaat dan diakhiri salam. Jadi, untuk jumlah minimal rakaat sholat Dhuha adalah 2 rakaat. Dan jumlah maksimalnya adalah 12 rakaat.
Layaknya sholat pada umumnya, selalu diawali dengan niat yang tulus dari hati menghadap Tuhan. Menganggap sebagai sholat terakhir, supaya bisa lebih khusyu. Membaca niat sholat dhuha sebelum takbirotul ihram hukumnya sunnah menurut madzhab Syafii dan Hambali. Bacaan niat secara umum:
© Dream.co.id
USHOLLI SUNNATADH DHUHAA ROKATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI ADAAAN LILLAAHI TAAALAA.
Artinya: Aku niat salat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Taala.
Setelah mengetahui tentang niat sholat dhuha, selanjutnya penting untuk mempelajari tentang tata cara sholat dhuha. Sebelum mengetahui rangkaian akhir dalam sholat dhuha yakni doa setelah sholat dhuha. Berikut tata cara sholat dhuha 2 rakaat yang benar dan sesuai yang dianjurkan:
Demikianlah tata cara sholat dhuha 2 rakaat. Setelah selesai mengerjakan sholat dhuha dianjurkan untuk banyak berdoa.
Bagaimana tata cara sholat dhuha 4 rakaat? Tata cara mengerjakan shalat dhuha 4 rakaat sebenarnya sama dengan yang 2 rakaat. Sholat dhuha dikerjakan dua rakaat salam, setelah itu dua rakaat salam. Begitu juga dengan shalat dhuha 8 rakaat dan seterusnya.
Hukum sholat dhuha adalah sunnah muakkad. Artinya hukum sunnah yang sangat dianjurkan, sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri melakukannya dan menjadikannya sebagai suatu wasiat.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu yang berkata, " Kekasihku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) memberikan pesan (wasiat) kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan shalat witir.” (Muttafaqun ‘Alaih, Al-Bukhari No. 1981, Muslim No. 721)
© Foto : Shutterstock
Sebenarnya syarat sah sholat dhuha sama saja seperti sholat pada umumnya. Sebelum sholat, disyaratkan untuk suci dari hadas kecil dan hadas besar; suci badan, pakaian dan tempat dari najis; menutup aurat; mengetahui masuknya waktu sholat; dan menghadap kiblat.
Waktu sholat dhuha berlangsung beberapa jam, dimulai sejak Matahari terbit (naik) hingga condong ke barat. Waktu sholat dhuha sendiri terbagi menjadi dua bagian:
Untuk awal waktu sholat dhuha ini dimulai 20 menit setelah Matahari terbit. Ini sesuai dengan keterangan hadis yang diriwayatkan oleh ‘Amr bin ‘Abasah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “ Kerjakanlah shalat subuh kemudian tinggalkanlah shalat hingga matahari terbit, sampai matahari naik. Ketika matahari terbit, ia terbit di antara dua tanduk setan, saat itu orang-orang kafir sedang bersujud (menyembah Matahari).” (HR. Muslim)
Akhir waktu sholat dhuha ini adalah 15 menit sebelum masuk waktu sholat zhuhur. Namun waktu terbaik atau utama mengerjakan sholat dhuha adalah di waktu yang akhir atau seperempat siang, yaitu dalam keadaan yang semakin panas. Itu sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Zaid bin Arqam.
Zaid bin Arqam melihat orang-orang mengerjakan shalat dhuha (di awal pagi). Dia berkata, “ Tidakkah mereka mengetahui bahwa shalat di selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Shalat orang-orang awwabin (taat; kembali pada Allah) adalah ketika anak unta mulai kepanasan’.” (HR. Muslim)
Setelah selesai mengerjakan sholat dhuha, selanjutnya adalah berdoa. Setelah sholat dhuha, kita bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memanjatkan doa kepada-Nya. Sebenarnya tidak ada doa setelah sholat dhuha yang khusus atau hadis yang sahih dari Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam mengenai bacaan doa setelah selesai sholat dhuha. Namun, ada satu doa setelah sholat dhuha yang selalu dipanjatkan ketika selesai mengerjakan sholat dhuha.
© Foto : Dream.co.id
ALLAHUMMA INNADHDHUHA-A DHUHA-UKA, WALBAHAA-ABAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWAATUKA, WAL QUDROTA QUDROTUKA, WAL ‘ISHMATA ISHMATUKA.
ALLAHUMA INKAANA RIZQII FISSAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’SIRON FAYASSIRHU, WAINKAANA HAROOMAN FA THOHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QORIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDROTIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBAADAKASH SHOOLIHIiN.
Artinya: “ Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih”.
Doa ini dicantumkan oleh Asy-Syarwani dalam Syarh Al Minhaj dan disebutkan pula oleh Ad-Dimyathi dalam I’anatuth Thalibiin. Meskipun bukan berasal dari Nabi, kita boleh saja membaca doa tersebut dan doa lainnya asalkan semua itu baik.