Reporter : Annisa Mutiara Asharini
Dream - Belum lama ini, Indonesia dihebohkan dengan pasien obesitas dari Karawang dengan bobot 148 kilogram. Kasus ini ternyata juga terjadi di Kanada, Amerika Utara.
Seorang wanita bernama Alysha McNair memiliki berat lebih dari 171 kilogram karena kebiasaan makan di luar kendali. Dalam sehari, ia bisa mengunjungi 5 restoran cepat saji dan menghabiskan US$ 89 atau Rp1,1 juta untuk makanan.
Asupan kalori yang diperolehnya mencapai 4.000 kalori, melebihi dua kali lipat kebutuhan untuk wanita 21 tahun. Hal itu membuat Alysha harus menggunakan pakaian berukuran XXXXL.
© Foto: Instagram @goldcorosefitness
Foto: Instagram @goldcorosefitness
Obesitas membuatnya hidup dalam kesengsaraan. Ia putus sekolah di usia 14 tahun karena mendapat bullying dari teman-temannya.
Suatu hari, Alysha mulai tergerak untuk diet karena tersedak saat minum.
" Saya putus asa sebagai remaja karena intimidasi yang mengerikan tetapi saya tidak bisa melakukan diet. Namun setelah tersedak karena minuman di usia 17 tahun dan kesulitan untuk bernapas, saya menyadari bahwa pilihan saya hanya mati atau berubah," tuturnya, dikutip dari laman news.com.au.
Alysha mulai rutin berloharaga di pusat kebugaran setempat. Ia pun tak lagi menyentuh makanan cepat saji. Ia membagikan perjuangannya lewat akun Instagram @goldcorosefitness untuk menginspirasi orang lain.
" Saya merasa perlu untuk melihat seberapa jauh progres saya. Saya juga ingin orang lain yang memiliki ukuran tubuh sama dengan saya menyadari bahwa menurunkan berat badan adalah mungkin," ujarnya.
© Foto: Instagram @goldcorosefitness
Foto: Instagram @goldcorosefitness
Kini, Alysha membuat semua orang pangling dengan penampilan terbarunya. Wajahnya sudah tirus meski badannya masih perlu perbaikan. Ia terus berjuang untuk mendapatkan bobot tubuh ideal.
Laporan: Tri Yuniwati Lestari
Dream - Petugas Pemadam Kebakaran harus turun tangan untuk mengevakuasi jenazah seorang perempuan di sebuah ruko di Jalan Bayam, Kota Bharu, Malaysia. Petugas Damkar harus menggunakan alat berat mereka untuk mengeluarkan jenazah seberat 200 kilogram itu dari bangunan lantai dua.
Mayat perempuan itu adalah Zaima Abdullah. Wanita 37 tahun ini diduga menginggal pada Jumat 11 Desember 2015 akibat sakit diabetes dan jantung yang dia derita.
Kepala Dinas Pemadam Kota Bharu, Ismadi Mohamad Said, mengatakan, Zaima kemarin tak mau pulang ke rumah yang beralamat di Jalan PCB, Kampung Tikat. Dia memilih menginap di ruko tempatnya berbisnis.
" Anggota keluarga membujuk supaya korban pulang ke rumah, namun dia menolak dan pagi tadi (kemarin), mereka mencoba menghubunginya tapi tidak dijawab," kata Ismadi, sebagaimana dikutip Dream dari laman Sinar Harian, Sabtu 12 Desember 2015.
" Keluarganya kemudian pergi ke tempat tersebut sebelum menemukan korban telah meninggal dunia di dalam kamar tidur," tambah Ismadi.
Anggota keluarga, kata Ismadi, sebelumnya mencoba membawa jenazah Zaima melalui tangga, namun tak berhasil. Sehingga mereka meminta bantuan petugas Pemadam Kebakaran untuk mengevakuasi jenazah Zaima.
Menurut Ismadi, petugas Pemadam Kebakaran butuh waktu satu jam untuk proses evakuasi. Jenazah itu harus diturunkan dengan menggunakan alat berat milik Pemadam Kebakaran.