Dream - Manusia saling gugat di pengadilan? Itu sudah biasa. Atau manusia menggugat perusahaan, pemerintah, atau lembaga? Juga sudah jamak di mana-mana.

Tapi, bagaimana jika manusia mengugat hewan dan juga makhluk ghaib? Ini yang jarang terjadi. Dan bahkan bisa dikatakan aneh.

Jangan dikira kabar itu hanya guyon belaka. Sebab, benar-benar ada orang yang ingin menuntut sapi dan jin. Itulah pengaduan-pengaduan unik yang diterima oleh pengadilan di Dubai, Uni Emirat Arab.

Dikutip Dream dari Emirates 24/7, Selasa 18 Agustus 2015, pengadilan Dubai beberapa waktu lalu menerima pengaduan yang aneh-aneh itu. “Seorang wanita India mendatangi kami dan bertanya apakah bida menggugat seekor sapi,” kata Direktur Bimbingan Pengadilan Dubai, Shamsuddin Abdul Monem Al Badawi.

Perempuan yang tak disebutkan namanya itu berumur sekitar 45 tahun. Wanita berkebangsaan India yang tinggal di Dubai itu mengaku telah dinasihati oleh seorang teman untuk membeli sapi untuk keberuntungan. Supaya cepat menikah.

“Dia keberatan karena sapi itu tidak memberikan keberuntungan apapun dan bahkan kondisinya semakin buruk. Oleh karena itu dia ingin menuntut sapi tersebut,” tambah Shamsuddin.

Kasus tak kalah unik datang dari seorang pria, yang juga tak disebutkan namanya. Pria itu mengatakan ingin menggugat jin. Pria yang tak disebut identitasnya itu menuduh jin-jin itu telah “menyebabkan dirinya mengalami banyak masalah.”

Kasus lain yang juga tergolong aneh datang dari pria asal Eropa. Pria itu ingin meninggalkan semua kekayaan untuk anjing peliharaannya, jika kelak sudah meninggal dunia.

Mendapat berbagai permintaan aneh itu, pengadilan Dubai menyatakan tak bisa memenuhi keinginan orang-orang itu. “Beberapa dari mereka bisa memahami namun beberapa tetap memohon,” ujar Shamsuddin.

Kasus-kasus unik lainnya juga ada di pengadilan beberapa negara. Apa saja itu? Buka halaman berikutnya:

Duda Pengangguran Digugat 15 Kekasih ke Pengadilan

Dream - Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Inilah pepatah yang tepat untuk Tiang Fu-sheng, warga Hebei, China. Pria berusia 41 tahun ini tengah menghadapi persidangan karena kasus penipuan terhadap 15 mahasiswi yang dia pacari.

Dikutip Dream dari Shanghaiist, Minggu 21 Juni 2015, Tian merupakan duda. Dia merupakan pengangguran. Namun kepada pacar-pacarnya itu, bapak satu anak ini mengaku masih berusia 28 tahun lulusan master dari dua universitas ternama China dan bekerja sebagai CEO.

Melalui fasilitas percakapan online QQ, Tian berhasil mengaet hati 15 mahasiswi. Perempuan yang dikibuli itu merupakan mahasiswi dari universitas di wilayah Beijing, Shandong, dan Hebei. Mereka semua telah menyambangi rumah Tian di Beijing dan menyerahkan "kehormatannya".

"Dia berlagak seperti pria yang perhatian," kata mahasiswi bermarga Ma, salah satu korban Tian. "Jika Anda sedang naik bus ingin mengunjunginya, maka dia akan menjelaskan Anda harus naik bus apa, di mana harus turun dan berpesan untuk berhati-hati." Manis bukan?

Namun, di balik sikap manis itu, Tian ternyata mengeruk uang dari para perempuan itu. Sebanyak 8 dari 15 mahasiswi itu telah memberinya pinjaman 354 ribu yuan atau sekitar Rp 759 juta. Salah satu dari mereka bahkan tertipu hingga Rp 428 juta.

Modusnya, Tian mengaku tengah butuh uang untuk ibunya yang koma dan membangun bisnis baru. Celakanya, para perempuan itu belum pernah berpacaran. Sudah begitu percaya begitu saja dengan semua bualan Tian.

"Jika tidak memberikan pinjaman uang kepadanya, dia membuat Anda merasa sebagai perempuan paling buruk," ujar Ma.

Namun ternyata, uang itu tak dipakai untuk pengobatan sang ibu dan membuka usaha baru. Uang hasil tipu-tipu itu kemudian digunakan Tian untuk membayar utang, makan, membeli mobil, dan berjudi.

Tapi Tian menolak kesaksian itu. Dia mengatakan para mahasiswi dengan rela hati menyerahkan uang-uang tersebut. Dia bahkan menyebut kebanyakan dari perempuan yang menggugatnya ini bukanlah pacarnya. 

Pertemuan Mengharukan Perampok dan Hakim

Dream - Kejadian unik terjadi di sebuah sidang pengadilan di Miami, Florida, Amerika Serikat.

Dalam sidang kasus perampokan itu mempertemukan Arthur Booth, sang perampok, dengan hakim perempuan, Mindy Glazer, yang ternyata kawan lama saat masa mereka masih SMP.

Booth dan Glazer adalah sahabat lama di SMP Nautilus, Miami. Saat itu Glazer sedang memimpin sidang kasus seorang pria yang tertangkap karena perampokan dan pencurian pada Kamis pekan kemarin.

Ketika Glazer membacakan dakwaan, Booth hanya menundukkan kepala. Glazer kemudian meminta Booth berdiri dan bertanya kepada pria tersebut apakah pernah sekolah di Nautilus.

Booth menjawab 'Ya' dan mulai menyadari bahwa hakim yang ada di depannya itu adalah teman semasa SMP. Awalnya Booth tersenyum senang karena bertemu dengan teman lama. Namun dia teringat status dirinya di persidangan tersebut.

Booth hanya bisa mengatakan 'ya ampun, ya ampun' dan kemudian tangisnya pecah sambil tangannya terus menutup mukanya.

"Saya selalu bertanya-tanya tentang keadaanmu. Saya minta maaf melihatmu seperti ini di sini," kata Glazer pada Booth yang hanya bisa menangis.

Glazer kemudian berbicara di persidangan bahwa Booth sebenarnya anak yang baik.

"Dia siswa terbaik di sekolah. Aku pernah bermain sepakbola bersama dia. Tapi apa yang terjadi sekarang."

Glazer pun berharap Booth mengubah sikap setelah pertemuan unik namun mengharukan di persidangan tersebut. Glazer kemudian memberikan denda US$ 43 ribu kepada sahabat lamanya itu.

Malaysia Heboh Rok Pendek Dilarang Masuk Pengadilan

Dream - Seorang perempuan dilarang masuk ke kompleks Pengadilan Balik Pulau, Penang, Malaysia, karena memakai rok yang dinilai terlalu pendek. Pelarangan ini menjadi perhatian banyak pengguna media sosial di negeri jiran tersebut.

Dikutip Dream dari Malay Mail Online, Kamis 25 Juni 2015, pelarangan itu terjadi pada 23 Juni. Dalam foto yang diungah, perempuan itu mengenakan rok cokelat dengan batas di atas lutut. Inilah yang dianggap melanggar tata tertib berbusana di kantor pengadilan Balik Pulau.

Foto itu diungah ke Facebook oleh seorang temannya, dengan sedikit keterangan. "Teman saya dilarang masuk ke Mahkamah Balik Pulau oleh petugas keamanan pagi kemarin sebab roknya terlalu pendek."

Foto itu segera merebak di kalangan pengguna media sosial. Banyak yang menganggap aturan itu sangat kontroversial. "Benarkah? Ini terlalu pendek?" tanya pengunggah foto tersebut, seolah tak percaya dengan aturan yang diterapkan itu.

Pelarangan ini bukan yang pertama di Malaysia. Pada Senin yang lalu, dua perempuan, yang merupakan jurnalis dan warga Selangor, dipaksa memakai sarung saat masuk gedung Sekretariat Negara Selangor.

Pada 16 Juni, seorang perempuan dilaporkan dilarang masuk ke rumah sakit Sungai Buloh karena memakai rok yang juga dinilai terlalu pendek. Pelarangan serupa juga dialami oleh perempuan yang akan masuk ke gedung Departemen Transportasi Jalan Raya Gombak pada 8 Juni silam.

Unik, Gadis Saudi `Dihukum` Menikah oleh Pengadilan

Dream - Sebuah hukuman unik dijatuhkan pengadilan Arab Saudi kepada gadis berusia 30 tahun. Para hakim di wilayah Pelabuhan Laut Merah Barat, Jeddah, itu `menghukum` gadis itu untuk menikah dengan pria yang melamarnya.

Kasus itu bermula saat sang gadis menggugat sang ayah ke pengadilan. Gadis yang tak disebutkan identitasnya tersebut kesal karena sang ayah -yang juga tak disebut identitasnya- menolak semua pria yang mencoba melamar, tanpa alasan yang jelas. Sang ayah juga menahan gaji bulanan putrinya itu untuk keperluan pribadinya.

Merasa dirugikan, sang anak perempuan ini menggugat sang ayah ke pengadilan. Di persidangan, gadis itu berterus terang bahwa sang ayah menghalanginya untuk menikah. Setelah kesaksian panjang lebar, giliran hakim yang berkesimpulan.

Hakim akhirnya memutuskan untuk mendukung permohonan gadis itu dan memerintahkan untuk menikah dengan pria pelamar terbaru, setelah putusan pengadilan itu.

"Pengadilan juga memeriksa pelamar baru dan menyatakan bahwa dia [sang pria pelamar] bisa menjadi suami yang cocok," demikian laporan harian Al Watan dilansir Emirates 24l7, Selasa 2 September 2014.

"Pengadilan mengeluarkan vonis yang memungkinkan perempuan itu menikah dengannya [pelamar] dan merampas hak perwalian sang ayah," demikian laporan harian Al Watan.