Penemuan ini menjadi saksi sejarah kehidupan suku Aborigin di masa lalu.
Reporter : Arini SaadahSeorang peneliti dari Flinders University Chelsea Wiseman mengatakan ditemukan bekas lokasi tanah kering yang membentang sepanjang 160 km dari garis pantai. Menurutnya tanah itu merupakan sumber penghidupan suku Aborigin secara turun temurun.
“Pada satu tititk ada bekas tanah kering yang membentang 160 km dari garis pantai. Tanah itu menjadi sumber kehidupan secara turun-temurun oleh suku Aborigin,” kata Chelsea Wiseman.
Menurutnya penemuan tersebut menunjukkan adanya situs arkeologi yang masih selamat dari bencana mencairnya zaman es. Meskipun situs arkeologi tersebut ditemukan di perairan laut yang relatif dangkal.
“Penemuan kami menunjukkan bahwa situs arkeologi bawah laut ini telah selamat dari naiknya permukaan laut, dan meskipun situs-situs ini terletak di perairan yang relative dangkal, kemungkinan aka nada lebih banyak di perairan yang lebih dalam di lepas pantai,” ucap Chelsea.
Atas penemuan tersebut para arkeolog semakin bersemangat untuk menjelajahi lebih banyak situs. Selain itu mereka juga meminta kepada pemerintah supaya Kawasan tersebut dilindungi supaya dapat melestarikan situs.
Kemudian mendukung penelitian di masa mendatang. Kawasan tersebut sangat perlu dilindungi apalagi ada sebuah perusahaan gas seperti Woodside yang rencananya akan melakukan penambangan di wilayah tersebut.