Foto: Shutterstock
Reporter : Cynthia Amanda Male
Dream - Banyak orang berusaha mengurangi screen time atau pemakaian gadget. Meski demikian, keinginan tersebut sangat sulit direalisasikan.
Gadget memang memiliki peran penting dalam seluruh aktivitas sehari-hari, baik untuk berkomunikasi, alat main gim, maupun kegiatan lainnya.
Mungkin Sahabat Dream mampu menghindari pemakaian ponsel selama beberapa hari, tapi apakah kamu mampu berpisah dengan laptop atau gadget lainnya di saat bersamaan?
© shutterstock.com
Walau mengurangi paparan gadget tidak memberikan efek signifikan pada kesehatan, upaya cukup bermanfaat untuk mengistirahatkan mata, meningkatkan konsentrasi, serta mencegah sakit kepala.
Dilansir dari Misskyra, berikut tips yang bisa membantumu mengurangi paparan gadget.
Mengobrol lewat telepon tidak selamanya dapat dilakukan karena sebagian orang pun tidak terlalu suka mengobrol lewat telepon. Tapi daripada melihat layar gadget lebih lama, Sahabat Dream bisa mengobrol lewat telepon agar percakapan menjadi lebih singkat.
2. Bertatap Muka
Video call group kini jadi sarana sebagai media rapat. Tapi secara tidak sadar, hal tersebut membuat mata lebih cepat lelah, apalagi kamu harus duduk untuk waktu yang lama.
Sebaiknya, Sahabat Dream melakukan rapat dengan bertatap muka sambil menyecap teh atau kopi. Dengan cara ini, rapat pun jadi lebih efektif dan kamu bisa beristirahat dari paparan gadget.
© shutterstock.com
Mungkin Sahabat Dream sering mencatat sesuatu di ponsel atau laptop. Tapi kalau kamu ingin mengurangi paparan gadget, gunakanlah jurnal. Pemakaian jurnal juga lebih mudah untuk dikreasikan.
4. Sering ke Perpustakaan
Jika malas membeli buku, kamu bisa membacanya di perpustakaan, cara ini akan membuatmu lebih 'betah' untuk tidak melihat layar gadget dan menenangkan diri sambil membaca buku untuk waktu yang lama.
Ditambah lagi, Sahabat Dream bisa menyerap pengetahuan lebih banyak tanpa distraksi notifikasi.
© shutterstock.com
Dream - Gadget jadi hal yang sangat sulit dilepaskan. Terutama bagi mereka yang bekerja secara online atau di dunia digital.
Saat memiliki waktu istirahat, rasanya 'tak rela' menaruh gadget begitu saja di meja. Selalu ingin menggenggam, baik untuk mengambil foto, video atau mengunggah sesuatu ke media sosial.
Tanpa disadari, penggunaan gadget berdampak buruk kondisi fisik dan psikologis.
Pemakaian gadget, terutama media sosial yang berlebihan dapat mengurangi aktivitas fisik, menyebabkan gangguan tidur serta stres. Bahkan menurut Vera Itabiliana, seorang psikolog, gadget seperti 'racun'.
© Shutterstock
Konten di dalamnya bisa berdampak buruk pada kesehatan psikologis. Terutama, konten media sosial yang tak diketahui kejelasannya.
" Toxic-nya dinilai dari seberapa jauh kita masukin konten ke hati dan pikiran. Kalau kepikiran berarti sudah nggak sehat," ujar Vera dalam sebuah acara di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa 30 Juli 2019.
Sayangnya, hal tersebut seringkali tidak disadari oleh banyak orang. Untuk menghindari penggunaan gadget berlebihan, kamu harus menyeimbangkan dunia offline dan online.
© MEN
" Harus ada orang lain yang mengingatkan. Kalau ada yang mulai terganggu dengan kebiasaan memakai gadget, berarti mulai berlebihan," ujar Vera.
Menurutnya, lihat kembali aktivitas harian. Mulai dari makan, tidur, bekerja hingga bersosialisasi. Jika kebanyakan aktivitas harian dihabiskan dengan bermain gadget, pertanda kamu harus taruh gadget kesayangan dan cari aktivitas lain.
Jangan sampai kamu sangat aktif di dunia online, tapi di kehidupan sebenarnya malah seperti kehilangan arah dan teman. Kuncinya adalah hidup secara seimbang.
Dream - Penggunaan gadget secara berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Salah satunya, bisa menyebabkan obesitas karena kurangnya gerak tubuh.
Gadget juga disebut-sebut bisa merusak mental anak usia dini. Sebab, bila digunakan secara berlebihan, bisa membuat anak-anak sulit bersosialisasi. Tak heran saat ini mulai banyak orang tua yang membatasi penggunaan gadget pada anak mereka.
Tak hanya anak-anak, dampak buruk penggunaan gadget berlebih juga mengancam remaja. Gadget bisa menghambat aktivitas fisik yang berpengaruh pada pertumbuhan Prefrontal cortex, bagian kecil di otak depan.
© MEN
" Prefrontal cortex mulai berkembang saat remaja. Dan berperan dalam menentukan kemampuan kognitif, mengambil keputusan, bersosialisasi serta mengembangkan kepribadian," ungkap Sandi Perutama Gani, Medical Expert Combiphar di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa 29 Januari 2019.