Reporter : Arini Saadah
Dream – Istilah haji mabrur sudah akrab di telinga kaum Muslim dan semakin sering didengar seperti musim haji 2022 saat ini. Haji mabrur adalah istilah untuk menyebut seseorang yang telah menjalankan ibadah haji sesuai petunjuk Allah Swt dan Rasulullah Saw.
Untuk menjadi haji mabrur setiap jemaah diwajibkan memerhatikan sekaligus melaksanakan syarat, rukun, dan berbagai amalan dalam ibadah haji yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw.
Tak hanya melaksanakan kewajiban, Jemaah juga harus meninggalkan segala larangan dalam ibadah haji yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. Tak hanya menjalankan hal-hal normatif, namun Jemaah haji juga perlu melaksanakan ibadah dengan tulus, ikhlas dan hanya mengharap ridho Allah Swt.
Rupanya Jemaah yang menjadi haji mabrur memiliki tanda-tanda. Nah, dalam artikel kali ini Dream akan mengulas tentang tanda-tanda haji mabrur dan bagaimana seseorang bisa menjadi haji mabrur. Merangkum dari berbagai sumber, simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Melansir dari kemenag.go.id, secara etimologis mabrur merupakan isim marfu' dari kata al-birru yang artinya kebaikan. Sehingga haji mabrur diartikan sebagai haji yang diberikan kebaikan.
Dari segi istilah, haji mabrur merupakan haji yang diterima oleh Allah Swt yang berdampak pada kebaikan diri seseorang serta bermanfaat bagi orang di sekitarnya.
Haji mabrur dijelaskan dalam hadis Nabi Saw yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim. Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah Saw bersabda, “ ibadah umroh ke ibadah umroh berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga.”
Memiliki tanda-tanda haji mabrur adalah impian banyak orang yang melaksanakan ibadah haji. Mabrur tidak serta merta bisa didapatkan semua orang. Haji mabrur harus diusahakan mulai dari sebelum hingga setelah pelaksanaan ibadah haji.
Menjadi haji mabrur memang harus diusahakan dengan berbagai aktivitas yang mendukung untuk mencapainya. Tanda-tanda haji mabrur berangkat dari proses panjang pelaksanaan ibadah haji. Adapun di antara persiapan yang harus dilakukan oleh calon jemaah haji mabrur adalah:
Sebenarnya, melaksanakan semua amal yang sah secara syar'i masih belum tentu diterima. Sebab sah atau tidaknya suatu ibadah dapat diukur dengan ketentuan fikih haji. Sedangkan persoalan diterima atau tidaknya ibadah yang kita lakukan, itu adalah otoritas Allah Swt.
Haji mabrur berkaitan dengan diterimanya ibadah haji oleh Allah Swt. Sehingga hal itu hanyalah Allah Swt yang berhak menyematkannya kepada hamba-hamba-Nya. Sedangkan manusia hanya mampu mengusahakan dengan sebaik-baiknya.
Meskipun mabrur atau tidaknya haji seseorang adalah otoritas Tuhan, namun sebenarnya hal ini bisa dilihat dari aktivitas seseorang setelah melaksanakan ibadah haji. Beberapa tanda-tanda haji mabrur berikut ini bisa dijadikan indikator untuk memprediksi kemabruran haji seseorang.
Itulah beberapa tanda-tanda haji mabrur yang bisa dilihat dari seseorang setelah melaksanakan ibadah haji. Namun tanda-tanda yang mungkin bisa dilihat hanyalah kualitas hubungan dengan sesama makhluk saja. Sedangkan hubungannya dengan Allah Swt mungkin sulit dilihat karena terlalu privat dan intim.