Dream - Rachel Vennya ungkap alasan tak menjalani karantina usai pulang dari Amerika Serikat pada 17 September 2021.Ternyata karena rindu dengan kedua anak-anaknya.

"Alasan aku emang nggak bisa diterima dan alasan aku karena aku ingin ketemu sama anak-anak, tapi itu bukan alasan tepat," ujar Rachel Vennya di kanal YouTube Boy William.

Rachel menyesali perbuatannya tersebut dan seharusnya tidak bersikap seperti itu. Karena bisa membahayakan keselamatan orang yang ada disekitarnya.

"Iya terlalu berpikir pendek juga sih, harusnya emang nggak kaya gitu (Tidak karantina). Aku minta maaf apapun itu alasannya, mau alasan aku bilang kangen sama anak-anak aku," imbuh dia.

Bukan karena Ulang Tahun di Bali

Mantan istri Nikon Al Hakim tersebut juga menepis kabar soal mendapatkan keistimewaan karena seorang selebgram, sehingga bisa lolos dari karantina.

"Aku nggak merasa itu privilese aku, nggak ada yang bilang kalau aku bisa skip karantina nggak ada. Emang aku lalai melakukan kewajban aku sebagai warga negara Indonesia," tuturnya.

Ia juga menjawab isu tak menjalani karantina karena ingin mengadakan pesta ulang tahun di Bali. Ibu dua anak tersebut menepisnya.

"Harusnya karantina 17 September sampai 25 September. 25 September sore aku baru ke Bali, kalau narasinya aku kabur karantina untuk merayakan karantina di Bali nggak seperti itu," tutur dia.

Beredar Video Surprise Ulang Tahun, Rachel Vennya Kembali Dihujat

Dream - Sosok Rachel Vennya masih menjadi sorotan warganet. Kolom komentar di berbagai unggahannya pun dipenuhi hujatan. Sebagian besar membahas kasusnya yang kabur dari Wisma Atlet untuk karantina setelah perjalanannya dari Amerika Serikat.

Rekaman ulang dari Instagram storynya pun beredar di media sosial. Yaitu ketika Rachel diberi kejutan ulang tahun pada 23 September 2021 tengah malam oleh teman-temannya.

Diperkirakan, Rachel saat itu harusnya masih harus menjalani karantina. Sementara ia sudah berada di rumah.

Tak lama setelah itu Rachel bahkan sudah melakukan perjalanan ke Bali dan Pulau Moyo. Memboyong keluarga dan teman, Rachel menyewa kapal dan resort mewah.

Saat diberi kejutan Rachel terbangun dan terlihat sangat bahagia dinyanyikan lagu 'Happy Birthday' dan diberikan beberapa kue dengan desain yang lucu. "Happy late birthday ibuuu!! And welcome homeeee @rachelvennya," tulis salah satu teman pemilik usaha makanan Loka Saji itu.

      View this post on Instagram      

A post shared by Insta Julid (@insta_julid)

"Kado ultah tahun ini bner2 teguran dri Allah ya Buna..," tulis salah satu warganet.

"SI DUTA BERHAK BAHAGIA," komentar warganet lain.

"Pgn bgt dikasih kejutan kak? Smpe bela"in kabur gt wkwkwkwk," tulis akun lain.

"Buna berhak kabur...eh bahagia," komentar pedas salah satu akun.

(mut)

IDI Kritik Rachel Vennya: Jangan Merasa Punya Privilese

Dream - Kaburnya Rachel Vennya dari karantina turut membuat Ketua Dewan Pertimbangan Ikatan Dokter Indonesia, Zubairi Djoerban, kesal. Dia mengingatkan Rachel seharusnya tidak melakukan pelanggaran.

" Jangan merasa punya privilese," ujar Zubairi lewat salah satu cuitannya di akun Twitter, @zubairidjoerban.

Rachel Vennya Tersandung Kasus Karantina, Niko Al Hakim: Bagaimanapun, Dia Ibu Anak-Anak Saya

Zubairi menegaskan, apapun latar belakang Rachel, tidak ada alasan untuk meninggalkan karantina. Meskipun mendapat bantuan petugas.

" Siapapun Anda. Yang diduga selebgram dan diduga kabur, serta diduga dibantu petugas. Anda tidak dapat meninggalkan karantina atas alasan apapun," tulis dia.

Berisiko bagi Masyarakat

Menurut Zubairi, pelanggaran aturan karantina membawa risiko besar. Tidak hanya bagi pelakunya, namun juga maasyarakat.

" Hal itu menempatkan risiko bagi masyarakat. Apalagi jika Anda datang dari negara berisiko super tinggi," tulis Zubairi.

Oknum Anggota TNI yang Diduga Bantu Rachel Vennya Kabur Karantina Dinonaktifkan

Siapapun Anda. Yang diduga selebgram dan diduga kabur, serta diduga dibantu petugas. Anda tak dapat meninggalkan karantina atas alasan apapun. Hal itu menempatkan risiko bagi masyarakat. Apalagi jika Anda datang dari negara berisiko super tinggi. Jangan merasa punya privilese.

— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) October 14, 2021