Waduh, Sering Stres Saat Hamil Bisa Bikin Bayi Mudah Rewel
Dream - Kabar kehamilan bagi banyak ibu disambut dengan kebahagiaan. Bersamaan dengan itu, kecemasan dan kepanikan juga meningkat. Banyak hal yang jadi pemicunya, seperti pemikiran apakah bisa menjadi ibu yang baik, bagaimana nanti soal keuangan, persiapan persalinan, pekerjaan dan masih banyak lagi.
Hal tersebut membuat ibu hamil sangat mudah mengalami stres. Penting bagi ibu untuk mengatur level stres dengan baik selama kehamilan. Biar dibiarkan stres menguasai pikiran efeknya bukan hanya pada ibu tapi juga janin secara jangka panjang.
Studi soal ini pernah dilakukan oleh Marcel F van der Wal, dkk. pada 2007. Tim peneliti mengkaji efek stres dan masalah emosional saat hamil pada tangisan bayi yang berlebihan.
Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil berusia 3-6 bulan dengan gejala depresi, seperti kecemasan terkait kehamilan, stres mengenai pengasuhan, dan stres pekerjaan. Hasilnya, stres dan masalah emosional selama hamil dapat membuat anak menjadi suka menangis saat lahir.
Terkait temuan tersebut, dr. Astrid Wulan Kusumoastuti menjelaskan, kondisi emosional ibu dapat memengaruhi proses tumbuh kembang janin selama dalam kandungan.
“Salah satunya adalah keseimbangan berbagai hormon yang terpapar pada janin, misalnya hormon stres,” ujar dr. Astrid, dikutip dari KlikDokter.com.
Bisa Picu Kelahiran Prematur
Itu artinya, ketika ibu sering stres, janin juga mengalami kondisi sama. Manifestasinya, ketika sudah lahir, bayi lebih tinggi kemungkinannya untuk sering menangis kencang.
“Para ahli mencurigai (ibu sering stres saat hamil) turut berpengaruh pada neurobehavior anak saat tumbuh nanti, termasuk bayi mudah stres,” ungkap dr. Astrid.
Selain bikin bayi suka menangis, dampak stres saat hamil juga termasuk:
1. Pengaruhi Otak Janin
Seperti yang dijelaskan di atas, ibu hamil yang mengalami stres akan menghasilkan hormon stres untuk dirinya maupun untuk janinnya. Hal ini akan berpengaruh kepada otak janin, karena hormon stres yang dialirkan ke janin.
2. Bayi Lahir Prematur
Ibu hamil yang mengalami stres berisiko lebih tinggi melahirkan secara prematur, serta alami komplikasi saat persalinan. Tak hanya itu, stres pada bumil juga bisa memengaruhi ari-ari bayi. Plasenta akan memproduksi hormon CRH, yang berfungsi mengatur waktu kehamilan. Bila kadar CRH ibu hamil terlalu tinggi, waktu persalinan bisa terjadi lebih cepat.
3. Bayi Berat Lahir Rendah
Hormon yang terkait stres, seperti kortisol, epinefrin, dan norepinefrin, bisa sebabkan pembuluh darah jadi menyempit. Kondisi tersebut berdampak pada turunnya aliran darah ke tali pusat. Efeknya, janin kesulitan untuk memperoleh nutrisi yang dibutuhkan. Bayi pun berpotensi lahir dengan berat yang rendah.
Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Berencana Hamil di Usia 30an? Ini yang Harus Disiapkan
Dream - Kehamilan idealnya direncanakan dengan baik dan detail. Terutama pada pasangan yang berusia 30an. Usia tak dipungkiri sangat berpengaruh pada kesuburan. Perlu diingat bahwa peluang untuk hamil secara alami setelah 30 tahun bisa lebih kecil jika dibandingkan dengan usia yang lebih muda karena kesuburan perempuan akan menurun secara bertahap dari waktu ke waktu.
Secara biologis, usia terbaik untuk hamil adalah antara 20-30 tahun. Masalah kesuburan seringkali dapat muncul di usia 30an ke atas karena risiko endometriosis atau fibroid. Ini mungkin berbeda pada setiap perempuan berdasarkan faktor risiko individu.
Lalu apa yang harus disiapkan jika ingin hamil di usia 30an?
"Bukan hanya calon ibu saja yang harus menjaga kesehatan tapi juga calon ayah. Langkah pertama adalah menerapakan pola hidup sehat demi meningkatkan level kesuburan," ujar dr. Deepti Gupta, seorang ahli fertilitas.
Langkah selanjutnya adalah menjaga berat badan dalam angka yang normal. Tidak berlebihan dan tidak kurang. Perempuan yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) di bawah 19 dan di atas 30 sangat mungkin menghadapi masalah kesuburan karena haid tidak teratur atau amenore (haid hilang selama lebih dari tiga bulan).
Jauhkan Rokok dan Stres
Pertahankan dengan baik jika level berat badan sudah normal. Termasuk juga berat badan calon ayah. Hal yang juga sangat penting adalah, hindari rokok.
"Kedua pasangan harus menghindari rokok sebelum konsepsi untuk meningkatkan kesuburan. Ibu yang merokok dapat berdampak buruk pada bayi dan mungkin memiliki risiko lebih tinggi dalam hal kecacatan janin," ujar Deepti.
Usahakan untuk menerapkan manajemen stres dengan baik. Peningkatan kadar hormon stres dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental. Ini juga dapat mengganggu level kesuburan. Konsultasilah dengan dokter kesuburan jika dalam satu tahun sudah berhubungan seksual secara aktif tanpa kontrasepsi tapi belum terjadi kehamilan.
Sumber: Momjunction
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
4 Tanda Stres Bisa Muncul Saat Tidur, Kita Sering Tak Sadar
Mari kita telaah beberapa gejala stres yang muncul ketika sedang tidur, yang mungkin sering terabaikan.
Baca SelengkapnyaKetahui, 5 Masalah Kesehatan yang Bermunculan Akibat Stres
Stres bukan hanya membuatmu lebih sulit fokus, tapi bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Baca SelengkapnyaCara Kelola Stres Secara Efektif, Mulai dari Hal Simpel
Jika tidak dikelola dengan baik, dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik, mental, dan emosional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada Jenis Stres yang Punya Efek Positif, Munculnya di Momen Ini
Eustress, jenis stres baik yang juga memiliki manfaat positif terhadap tubuh
Baca SelengkapnyaTak Perlu Panik Muncul Rasa Panas Saat Menstruasi, Ini Sebabnya
Salah satu gejala yang mungkin dihadapi oleh sebagian wanita adalah hot flash atau rasa panas yang muncul tiba-tiba saat menstruasi.
Baca SelengkapnyaBeri Kejutan Hamil ke Suami, Wanita Ini Malah Diceraikan, Cuma Diberi Rp100 ribu
Parahnya sang wanita langsung diceraikan selepas memberi kabar kehamilannya
Baca SelengkapnyaIni Sebab Serangan Lapar Terjadi pada Ibu Hamil Saat Malam Hari
Biasanya para suami jadi 'korban' ketika istrinya yang tengah hamil kelaparan tengah malam.
Baca SelengkapnyaGampang Marah Saat Hamil? Jangan Buru-Buru Salahkan Hormon
Jangan ragu untuk minta bantuan profesional ketika mengalami masalah emosi yang sangat menganggu saat hamil.
Baca Selengkapnya