Musim Liburan Masih Pandemi, Dokter Ingatkan Pilih yang Minim Risiko
Dream - Akhir Juni 2022, anak-anak mulai memasuki masa liburan sekolah yang cukup lama. Untuk mengisi liburan anak, biasanya diisi dengan pergi ke luar kota atau luar negeri.
Sahabat Dream juga mungkin sudah menyiapkan rencana liburan untuk anak, tapi jangan sampai lupa kondisi saat ini masih pandemi. Kasus Covid-19 bahkan kembali naik secara signifikan. Dokter RA Adaninggar, spesialis penyakit dalam yang juga aktif melakukan edukasi kesehatan seputar Covid-19 mengingatkan para orangtua lewat akun Instagramnya @drningz.
Menurutnya, saat ini memang kasus Covid-19 lebih terkendali dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Cakupan vaksinasi juga sudah cukup tinggi, tapi bukan menjamin tak ada penularan. Perhatikan tempat tujuan liburan, terutama jika pergi ke luar negeri.
"Pada prinsipnya Covid masih ada namun sedang terkendali. Meskipun jumlah kasus sedang meningkat namun belum ada peningkatan kasus perawatan di RS maupun kematian. Ini di Indonesia ya, kondisi di luar negeri bisa berbeda. Cari tahu dulu kondisi Covid di tempat tujuan liburan," ungkap dr. Ning, sapaan akrabnya.
Pertimbangan Risiko
Ia juga kembali mengingatkan kalau Covid varian apapun bisa kondisi yang mengkhawatirkan. Saat menular pada anak, terutama yang belum vaksin, bisa saja mengalami gejala berat.
"Covid varian apapun tetap akan bisa menimbulkan gejala berat bila viral load tinggi dan daya tahan tubuh kurang baik. Oleh karena itu, turunkan risiko itu dengan selalu melakukan prokes terpenting MASKER & VENTILASI, serta selalu pertahankan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat & vaksinasi," ungkapnya.
Bila memang ingin liburan pastikan jalani protokol kesehatan dengan baik. Perhatikan juga tempat tujuan yang dipilih, hindari yang ramai orang dan tempat tertutup. Hal ini akan mengurangi risiko penularan.
"Kunci liburan aman adalah, lakukan aktivitas dengan risiko serendah mungkin, Tidak ada yang tidak berisiko, nilai sendiri aktivitas risiko Anda," pesan dr. Ning.
Sakit Perut, Gejala Covid-19 Pada Anak yang Sering Tak Disadari
Dream - Virus Covid-19 hingga saat ini masih sangat mengkhawatirkan, terutama pada anak-anak yang belum mendapat vaksin. Vaksin Covid-19 untuk anak di bawah usia 5 tahun memang belum tersedia.
Selama ini gejala Covid-19 pada anak identik dengan demam, batuk, sakit kepala dan tak nafsu makan. Ada satu lagi gejala yang kerap tak disadari orangtua, yaitu masalah pencernaan, seperti sakit perut, muntah dan diare.
Seringkali saat anak mengeluh sakit perut, kita menganggapnya keluhan pencernaan biasa. Bisa jadi hal itu adalah salah satu gejala Covid-19.
"Covid-19 memiliki daftar panjang gejala potensial, seperti sakit tenggorokan, demam, sakit kepala, dan kelelahan. Sebuah studi Desember 2021 yang diterbitkan di JAMA menemukan bahwa sepertiga anak-anak dengan COVID-19 juga mengalami gejala gastrointestinal. Ini bisa termasuk diare, mual, muntah, dan sakit perut, kata Jonathan Maynard, M.D., seorang dokter anak di Providence Mission Hospital di California Selatan.
Disertai demam
Anak mungkin terlihat kelelahan dan mulai mengeluh sakit perut. Bisa juga ia merasa mual dan selalu ingin muntah. Secara umum, Covid-19 menyerang lebih banyak sistem tubuh daripada patogen khas yang menyebabkan masalah perut.
"Meskipun mungkin ada beberapa kesamaan antara gejala Covid-19 dan flu perut, gejala Covid-19 umumnya lebih luas," katanya.
Salah satu cara membedakan antara Covid-19 dan flu perut adalah adanya demam. Banyak virus yang sebabkan masalah pencernaan perut yang menyebabkan muntah dan diare dan sedikit yang menyebabkan demam juga.
"Covid lebih cenderung menyebabkan demam daripada yang lain," ujar Maynard.
Keluhan pernapasan
Flu perut juga jarang muncul dengan gejala pernapasan. Jika anak muntah atau diare, juga tampak sesak atau batuk, Covid-19 kemungkinan jadi pemicunya. Radang tenggorokan juga mungkin terjadi, karena dapat menyebabkan sakit tenggorokan dan muntah.)
"Penting untuk diingat bahwa satu-satunya cara untuk memastikan apakah itu Covid-19 atau flu perut adalah dengan melakukan tes," kata Maynard.
Jangan ragu untuk lakukan swab test jika anak mengalami muntah, diare dan disertai batuk. Berkonsultasilah dengan dokter jika gejala tak mereda atau semakin parah dalam 3 hari.
Sumber: Parents
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Musim Liburan, Jaga Anak dari Penularan Pneumonia di Tempat Ramai
Jangan sampai setelah liburan anak-anak malah mengalami sakit.
Baca SelengkapnyaPesan Dokter Anak Biar Si Kecil Sealalu Fit di Perjalanan Panjang Saat Liburan
Perhatikan betul kenyamanan anak dan asupannya selama perjalanan.
Baca SelengkapnyaMusim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA
ISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
7 Masalah Kesehatan yang Sering Muncul Setelah Liburan di Alam Terbuka
Berjalan-jalan di alam terbuka memiliki tantangan tersendiri. Kamu pun bisa terpapar risiko penyakit tertentu.
Baca SelengkapnyaCara Cegah Diare yang Sering Menyerang Anak Saat Perjalanan Liburan
Hal yang paling sering membuat anak-anak terkena diare saat liburan adalah infeksi virus.
Baca SelengkapnyaWaspada Penularan Flu Singapura Pada Anak Cenderung Meluas Saat Mudik
Gejala khas dari flu singapura yaitu demam dan ada bintik merah di kulit.
Baca SelengkapnyaLibur Lebaran, Pastikan Lindungi Kulit Si Kecil dengan Sunscreen
Kulit anak harus dilindungi dari bahaya paparan sinar matahari. Cara melindunginya pun beragam, tak hanya dengan pemakaian sunscreen.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker
PT KAI juga mengingatkan penumpang untuk menjaga kebersihan
Baca SelengkapnyaVaksin Covid-19 Gratis Mulai Dibatasi, Epidemiolog Angkat Bicara
Epidemiolog, Dicky Budiman, memberi pendapatnya soal kebijakan baru ini.
Baca Selengkapnya