Awalnnya dikira sang bayi mengalami sindroma kematian mendadak.
Reporter : Mutia NugraheniDream - Selama berbulan-bulan, Anna Lobisch seorang ibu asal Hawaii, Amerika Serikat, bingung dengan kematian mendadak Abigail, putrinya yang masih berusia 7 bulan. Anna mengira putrinya meninggal karena sindroma kematian mendadak bayi (sudden infant death syndrome/ SIDS).
Sebuah fakta baru diketahui pada akhir Februari 2020 lalu, berupa laporan otopsi. Rupanya sang putri yang akran disapa Abi, sebenarnya meninggal dunia karena overdosis obat batuk.
" Terkejut, sakit hati dan bingung," kata Anna saat pemeriksa medis memberi tahu dia tentang temuan mereka.
Tes darah mengungkap informasi baru. Pada saat kematiannya, darah Abi mengandung diphenhydramine, dalam level yang sangat tinggi.
Menurut laporan otopsi, gadis kecil itu memiliki 2.400 ng / mL zat tersebut dalam darah jantung dan lebih dari 5.000 ng / mL dalam spesimen urin yang diuji. Hasil dari tes urinnya menunjukkan bahwa sebenarnya ada lebih banyak zat yang mematikan dalam darahnya.