Bantu Buah Hati yang Mudah Cemas karena Lebih Banyak di Rumah
Dream - Beberapa anak terlahir dengan tingkat kecemasan yang tinggi. Kondisi yang dianggap anak lain adalah hal biasa, tapi bagi anak bisa menimbulkan kecemasan. Pandemi covid-19 mungkin memperparah level kecemasan tersebut.
Saat anak melakukan aktivitas normal dan kerap merasa cemas, orangtua mungkin akan merasa bingung. Dalam kondisi ini pendampingan orangtua sangat dibutuhkan anak. Beberapa pendekatan harus dilakukan agar kecemasan pada anak tak semakin parah dan membuatnya jatuh dalam depresi berat.
Apa yang bisa dilakukan?
Periksa lingkungan
Ucapan yang sering terlontar, berita yang ditonton, menakut-nakuti, adalah pemicu kecemasan pada anak dan dewasa. Anak-anak memiliki keterampilan mendengarkan yang cukup baik.
Hal ini kerap memicu kecemasan dalam dirinya. Coba untuk mengurangi hal-hal tersebut di rumah. Semakin tenang orang di sekitar anak menghadapi situasi, maka semakin tenang anak.
Ajarkan teknik relaksasi
Kecemasan bagaikan kafein bagi sistem saraf kita, seringkali menimbulkan sensasi fisik seperti mempercepat detak jantung, membuat tangan berkeringat, otot tegang, dan sesak napas. Untungnya, salah satu solusi paling efektif adalah sederhana: napas dalam-dalam secara perlahan.
Untuk itu, latih anak bernapas secara dalam dan perlahan saat mulai diserang kecemasan. Lakukanlah merasa anak agar ia merasa ditemani. Hal ini cukup membantunya.
"Kecemasan adalah satu efek samping dari Covid-19 yang memengaruhi kita dan anak-anak. Semakin tenang lingkungan dan orang dewasa dalam kehidupan mereka, semakin baik bagi anak-anak kita. Ketika kita membantu anak menghadapi kecemasan masuk kembali mereka, kita mungkin juga membantu kita sendiri," ujar Emily Edlynn, Ph.D., seorang psikolog dikutip dari Parents..
Bahaya Menyepelekan Serangan Cemas Pada Anak
Dream - Semua anak memiliki ketakutan dan kecemasan. Seperti saat kamarnya gelap, ke kamar mandi sendiri, pergi ke sekolah, menghadapi ujian dan masih banyak lagi. Sebagian besar hanya akan mengeluh tentang kekhawatiran ini dan beraktivitas seperti biasa.
Menurut data CDC (Centers for Disease Control and Prevention/ Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) Amerika Serikat, sekitar 7 persen anak-anak berusia 3-17 tahun memiliki gangguan kecemasan.
"Dalam kasus cemas yang parah, anak-anak dengan kecemasan mungkin berhenti makan, tidur, atau pergi ke sekolah. Ketidakstabilan mereka dapat membedakan mereka dari teman-temannya," ujar Tamar Chansky, Ph.D., penulis Freeing Your Child From Anxiety.
Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa perbedaan respons stres dapat dideteksi pada bayi semuda 6 minggu, membuktikan bahwa lingkungan sama pentingnya dengan pengasuhan dalam hal kecemasan.
Ada juga pengaruh genetik, anak-anak dengan orang tua yang cemas tujuh kali lebih mungkin mengalami gangguan kecemasan dibandingkan dengan anak-anak yang orang tuanya tidak cemas.
"Kaitannya adalah biologis dan perilaku. Ada risiko bawaan, tetapi ketika orang tua terlalu protektif atau mencontohkan ketakutan mereka sendiri, mereka meningkatkan risiko kecemasan anak mereka," ujar Golda Ginsburg, Ph.D., profesor psikiatri di University of Connecticut.
Beda Kecemasan Normal dan Tak Normal
Perbedaan antara kekhawatiran normal dan gangguan kecemasan adalah tingkat keparahannya. Seorang anak mungkin tidak menyadari bahwa kekhawatirannya tidak realistis atau dilebih-lebihkan, dan dia mungkin hanya mengungkapkannya melalui perilaku.
Misalnya, jika dia cemas akan sesuatu terjadi pada orangtuanya, dia mungkin kesulitan berpisah atau tertidur. Jika dia tidak bisa berhenti mencemaskan sakitnya, dia mungkin mencari ketenangan terus-menerus atau mencuci tangannya secara obsesif.
Anak-anak yang mengalami kecemasan parah juga akan menghindari pemicunya. Jika seorang anak menolak untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang disukai anak-anak lain, atau mengamuk sebelum setiap pertemuan dengan dokter gigi atau dokter, sakit pada Minggu malam, atau menghabiskan banyak waktu di kantor perawat sekolah, kecemasan yang serius mungkin menjadi penyebabnya.
Gejala kecemasan lain pada anak-anak termasuk sakit kepala atau sakit perut tanpa asal-usul medis, sulit tidur, dan berpura-pura sakit. Anak mungkin juga mengajukan pertanyaan yang didorong oleh rasa takut yang semakin memburuk dari waktu ke waktu.
Misalnya, sangat normal bagi seorang anak untuk bertanya, "Bisakah itu terjadi pada kita?" setelah melihat laporan berita tentang kebakaran rumah; atau berperilaku tidak normal untuk terobsesi dengan api itu beberapa bulan kemudian.
Konsultasi
Dalam kondisi tersebut konsultasi dengan dokter anak, psikolog anak atau psikiater bisa menjadi salah satu cara untuk membantu meredakan level cemasnya. Terkadang respons orangtua bukan menenangkan anak, tapi malah meningkatkan level kecemasannya.
Untuk itu berkonsultasi dengan profesional bisa jadi solusi untuk mencari akar kecemasannya. Level kecemasan pada anak yang tinggi tak boleh disepelekan karena anak sangat berisiko membuat anak mengalami kondisi depresi yang parah atau mengalami masalah mental yang lebih kompleks.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024
Simak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.
Baca SelengkapnyaMain Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal
Anak yang berusia di bawah tiga tahun atau batita, memang sangat mudah cemas dan menangis ketika ditinggal orangtua.
Baca SelengkapnyaDianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter
Penting untuk memperhatikan asupan cairan sehari-hari buah hati.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pentingnya Mengajarkan Surat Pendek kepada Anak, Inilah 10 Bacaan yang Cepat Dihafalkan
Mengajarkan surat pendek memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan dan pembentukan kepribadian dalam diri anak.
Baca SelengkapnyaAnak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi
Banyak orangtua yang suka mengerok buah hatinya, dengan harapan gejala demam segera mereda. Ternyata bisa berbahaya.
Baca SelengkapnyaTips Ampuh untuk Memperpanjang Umur dan Meningkatkan Kesehatan
Umur panjang dan badan bugar menjadi dambaan setiap orang. Ubah pola hidup agar mendapat umur yang panjang dan tubuh sehat.
Baca SelengkapnyaBUNGKUS! Derita Anak Kost
Sahabat Dream yang pernah hidup di kost pasti pernah merasa pengalaman ini. Kadang makan enak, kadang ya gitu deh. Yuk anak kost berbagi cerita.
Baca Selengkapnya