Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Buah Hati Juga Stres Saat di Rumah Saja karena Pandemi, Apa Tandanya?

Buah Hati Juga Stres Saat di Rumah Saja karena Pandemi, Apa Tandanya? Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream- Ketidakpastian kapan berakhirnya  pandemi Covid-19 memang menimbulkan kecemasan. Hal ini berdampak pada kesehatan mental.

Bukan hanya pada orang dewasa, tapi juga anak-anak. Sama seperti orang dewasa, anak-anak kehilangan kehidupan normalnya. Mereka tak bisa bebas bermain, bersekolah, bertemu dengan teman serta kakek neneknya.

Anak-anak juga akan mengalami stres yang kemudian ditunjukkan melalui perubahan psikologis dan perilaku mereka.

Sayangnya, anak-anak tidak bisa secara gamblang mengutarakan kegelisahannya. Mereka menunjukkan dengan caranya sendiri. Kadang kala, balita ada yang sengaja menunjukkan perilaku yang lebih manja seperti bayi, baik dari cara bicaranya atau dalam berperilaku.

Adapula yang menggunakan lebih banyak baby talk atau cemberut dan menangis ketika mereka tidak dapat memiliki apa yang mereka inginkan.

Sementara, anak-anak yang lebih tua atau remaja mungkin meminta bantuan lebih banyak dari biasanya, seperti membantu mengerjakan pekerjaan rumah mereka. Lalu apa yang menyebabkan perubahan tingkah laku mereka?

Dalam hal ini anak timbul respons regresi di mana ia melakukan hal-hal yang dilakukan di usia sebelumnya. Seperti halnya orang dewasa yang sedang stres atau bersedih, ia bisa melakukan kebiasaan di kala kecil dulu.

Regresi berarti bahwa anak itu tidak mampu mengatasi keadaan dengan kedewasaan, karena mereka merasa terlalu kewalahan. Akibatnya, mereka cenderung mencari perhatian kepada orangtua. Lalu apa yang harus dilakukan orangtua untuk menanggapi situasi seperti ini?

Berikan Perhatian dan Waktu Khusus

Sekalipun jadwal orangtua padat, usahakan sediakan waktu untuknya. Luangkan lebih banyak waktu dengan anak. Pastikan anak tahu bahwa ia istimewa dan orangtua selalu ada di sampingnya.

"Kebaikan, cinta, dan kasih sayang merupakan hal yang dibutuhkan anak-anak untuk merasa aman," kata dr. Tovah P. Klein, PhD, seorang psikolog dan peneliti perkembangan anak dan Direktur Barnard College Center untuk Pengembangan Balita di Manhattan.

Klein menyarankan untuk mengenali apa yang sedang dibutuhkan dan dicemaskan oleh anak. Ia juga menyarankan untuk memberikan perhatian dan waktu lebih banyak bersama anak mereka.

"Satu hal yang akan melindungi anak-anak dari perasaan trauma atas kejadiaan saat ini  adalah hubungan mereka dengan orang tua atau pengasuh mereka," kata Rebecca Schrag Hershberg, seorang psikolog dan pelatih pengasuhan anak di Little House Calls.

Berikan Dukungan Ekstra

Sebagian orangtua cenderung akan memarahi anak-anak yang tidak bertingkah seperti biasanya.Namun para ahli memperingatkan agar orangtua memahami perilaku anaknya tersebut sebagai tanda bahwa ia tengah stres. Maka sebaiknya orangtua memberikan dukungan yang lebih ekstra dari biasanya.

“Misalnya, anak yang berusia 6 tahun sudah sangat mampu mencuci tangannya. Tetapi akibat keadaan yang genting seperti saat ini dia merengek tidak bisa mencuci tangannya, "kata Markham, penulis Peaceful Parent, Happy Kids melalui laman Today.

“Yang harus orangtua lakukan adalah tenang dan katakan, 'Kamu kesulitan, jangan khawatir ada Bunda, sini Bunda bantu. Kalian dapat memegang tangannya dan buat suasana yang menyenangkan sehingga dia bisa menyelesaikan mencuci tangan,” tambahnya.

“Itu bukan mengiyakan perilaku buruk, Ini memahami cara anak menunjukkan bahwa ia sedang stres ketika dia tidak bisa menjelaskannya dengan kata-kata,” kata Markham.

Buat Mereka Merasa Aman

Dalam waktu yang tidak terduga ini, Klein menyarankan untuk menceritakan secara perlahan tentang apa yang sedang terjadi saat ini dan mengingatkan anak-anak bahwa mereka aman bersama orangtuanya di rumah.

Cobalah untuk membuat rutinitas bersama anak, meskipun itu hanya dengan berjalan kaki atau makan malam setiap hari.

 

Ketahui Tanda-Tandanya

Tidak semua regresi tampak seperti rengekan atau baby talk.Beberapa anak , terutama mereka yang sedang beranjak dewasa, jika sedang stress akan memukul," kata Markham.

Jadi jika anak sedang marah, ingatlah bahwa mereka memberi sinyal kepada orantua bahwa mereka sedang bersedihatau menyembunyikan ketakutan mereka di balik amarah itu. Sebaliknya, gunakan empati kita dengan menciptakan rasa aman pada anak, sehingga mereka dapat berperilaku lebih lembut kepada orangtuanya.

Ajak Melakukan Olahraga Ringan

Ketika anak-anak atau anak yang sedang beranjak dewasa sedang stres, orangtua dapat membantu dengan melepaskan beban di pikiran mereka. Ajaklah anak untuk melakukan orahraga ringan bersama. Baik itu menggunakan GoNoodle, Cosmic Kids Yoga, atau sekadar melakukan jumping jacks. Olahraga bisa sangat membantu anak melepaskan beban di pikiran mereka.

Orangtua Mengontrol Emosi

Anak-anak akan merasakan jika orangtua mereka sedang stres, hal itu bisa membuat mereka merasa tidak aman. Anak-anak kecil mungkin tidak mengerti apa yang orangtuanya pikirkan, tetapi orangtua yang stres akan membuat anak semakin takut.

Anak dapat merasakan emosi orangtua yang sedang khawatir atau cemas. Maka sebaiknya orangtua dapat mengontrol emosi mereka.

“Mungkin yang paling penting adalah jangan panik. Regresi adalah hal biasa, bersabarlah karena itu akan berlalu," kata Hershberg. (mut)

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curhat Kocak Ibu Hadapi Anak Ngamuk karena Ingin Tidur dengan Panci

Curhat Kocak Ibu Hadapi Anak Ngamuk karena Ingin Tidur dengan Panci

Banyak para ibu yang juga mengalami kejadian yang sama, yaitu harus menghadapi balita tantrum yang ternyata keinginannya sangat aneh.

Baca Selengkapnya
Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Banyak orangtua yang suka mengerok buah hatinya, dengan harapan gejala demam segera mereda. Ternyata bisa berbahaya.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati! Ini 11 Ciri Rumah yang Dikirim Santet, Ada Paku di Kasur hingga Sering Mencium Bau Busuk

Hati-Hati! Ini 11 Ciri Rumah yang Dikirim Santet, Ada Paku di Kasur hingga Sering Mencium Bau Busuk

Cara pengiriman santet pun sangat variatif, termasuk memasukkan benda aneh seperti paku, jarum, atau rambut ke dalam tubuh korban.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
3 Penyakit yang Kerap Muncul Saat Jalani Puasa

3 Penyakit yang Kerap Muncul Saat Jalani Puasa

Beberapa penyakit bisa dialami saat berpuasa. Terutama jika tidak terbiasa dengan pola makan baru. Hindari penyakit tersebut dengan memperhatikan beberapa hal.

Baca Selengkapnya
Ada Gak Sih Waktu Paling Tepat Si Kecil untuk Sunat?

Ada Gak Sih Waktu Paling Tepat Si Kecil untuk Sunat?

Ada orangtua yang tak tega ketika anaknya masih kecil untuk disunat, ada juga yang ingin secepat mungkin.

Baca Selengkapnya
60 Ucapan Hari Ibu yang Menyentuh Hati dan Bikin Haru, sebagai Ungkapan Penuh Kasih

60 Ucapan Hari Ibu yang Menyentuh Hati dan Bikin Haru, sebagai Ungkapan Penuh Kasih

Kata ucapan Hari Ibu yang menyentuh hati dapat menjadi cara yang sempurna untuk menyampaikan perasaan kita kepada ibu tercinta.

Baca Selengkapnya