Si Kecil Sering Mengemut Makanan, Ternyata Pemicunya..

Dream - Menyuapi anak memang butuh kesabaran ekstra. Ada kalanya mereka berlama-lama membiarkan makanannya di mulut atau mengemut dan tak kunjung ditelan. Padahal kita sudah menyiapkan makanan khusus untuknya.
Hal ini menurut dr. Titis Prawitasari, Sp.A(K), bisa terjadi karena multifaktor. Ia menjelaskan kalau proses makan dan menyuapi anak bukan hanya sekedar memberi makan saja. Tapi juga melibatkan emosi.
Interaksi dalam proses makan dipengaruhi oleh kondisi kedua belah pihak, baik temperamen, perilaku maupun kebiasaan masing-masing. Selain itu terdapat pengaruh lingkungan yang juga akan ikut memberi nuansa dan hasil yang berbeda.
"Yang dimaksud lingkungan di sini adalah adanya orang lain, mainan, televisi, gadget yang sering menjadi pengganggu (distraktor) dalam proses makan tersebut. Proses makan juga merupakan proses belajar," tulisnya dalam situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Penyebab anak mengemut makanan yang paling sering, menurut dr. Titis adalah karena proses makan yang terlalu lama. Banyak orangtua terlalu berorientasi untuk menghabiskan target volume/banyaknya makanan. Seringkali terjadi bahwa proses makan berlangsung lebih dari 1 jam.
"Penyebab lain yang juga sering terjadi adalah banyaknya pengganggu yang ada di sekeliling anak. Adanya mainan, siaran televisi/video (film maupun lagu atau sekedar iklan), dan kegiatan orang dewasa yang menarik perhatian anak menyebabkan ia 'melupakan' kegiatan makan dan berhenti mengunyah makanan," ujar dr Titis.
Satu lagi penyebab mengapa anak sering mengemut makanan adalah karena makanan yang diberikan justru tidak menantang untuk dikunyah karena tidak terasa enaknya. Mungkin kurang bertekstur kurang berbumbu atau hambar serta bosan dengan makanan yang itu-itu saja.
Solusi
Untuk mengatasi kebiasaan mengemut ini, buatlah jadwal makan yang teratur. Jam yang sama setiap harinya. Pastikan proses makan tidak lebih dari 30 menit. Jika makanan masih banyak dan sudah lebih dari 30 menit, jangan diberikan lagi.
Bangun suasana makan yang nyaman, netral (tidak ada paksaan), tidak ada distraktor (mainan, games, TV), tidak dibawa jalan-jalan (walaupun tidak selalu harus di “high chair”). Berikan porsi makan yang sedikit tapi sering. Dahulukan makanan yang bertesktur padat baru cair, berikan variasi makanan yang beragam. Selalu buat menu baru dan bervariasi agar anak mengenal beragam rasa dan tidak bosan.
Sumber: IDAI
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Cara Memilih Mukena Anak, Pastikan Si Kecil Nyaman Memakainya
Cara memilih mukena anak yang baik agar si kecil nyaman memakainya.
Baca Selengkapnya
3 Pilihan Menu Sahur Praktis, Bikin Kenyang dan Disukai Anak
Namun, seringkali, menggugah nafsu makan anak pada waktu sahur bisa menjadi tantangan tersendiri.
Baca Selengkapnya
Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024
Simak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.

Cara Mempunyai Anak Perempuan Cantik, Ini Rahasianya yang Penting Diketahui Ayah dan Bunda
Posisi saat berhubungan intim hingga asupan makanan yang dikonsumsi berpengaruh untuk hamil anak perempuan.
Baca Selengkapnya
Anak Baru Berani Buka Lemari Setelah 2 Tahun Ibu Meninggal, Langsung Nangis Lihat Isinya
Dia tidak kuat menahan kesedihan dan kerinduan karena banyak kenangan manis bersama ibunya.
Baca Selengkapnya
Latihan Penting Biar Anak Punya Kecerdasan Emosi yang Baik
Anak yang cerdas secara emosi artinya mampu mengenali, merasakan dan mengelola emosinya.
Baca Selengkapnya
90 Kata-Kata Sedih Kehidupan Keluarga yang Wakili Perasaan, Penuh Emosi dan Bikin Sedih
Kehidupan keluarga penuh dengan makna-makna yang bisa mengubah cara pandang kita terhadap cobaan dan ujian.
Baca Selengkapnya
Anak Jadi Sangat Aktif karena Santap Camilan Manis Ternyata Mitos
Banyak yang mengira kalau makanan manis bikin anak jadi hiperaktif. Ketahui faktanya.
Baca Selengkapnya
Anak Perempuan Suka Sekali Main Stiker, Ternyata Ada Penjelasan Psikologisnya
Saat anak perempuan mengumpulkan stiker, ternyata ada pemenuhan kebutuhan emosi.
Baca Selengkapnya