Wapres: Vaksinasi Sesuai Ajaran Islam
Dream - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan vaksinasi, terutama yang berkaitan dengan Covid-19, sudah sesuai dengan ajaran Islam. Vaksin yang akan disuntikkan kepada ribuan orang juga sudah melalui beberapa tahapan uji klinis.
Ma'ruf mengatakan tujuan diturunkannya ajaran Islam (maqashid asy syariah) mencakup lima hal. Kelima hal tersebut yaitu menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga harta, menjaga keturunan dan menjaga akal.
"Dari 5 ini, dalam kondisi yang normal, menjaga agama itu nomor satu. Nomor dua menjaga jiwa atau hifdzun nafs. Tapi dalam keadaan yang tidak normal seperti masalah pandemi, menjaga keselamatan jiwa menurut syariat itu nomor satu. Karena menjaga jiwa tidak ada alternatifnya, tidak bisa digantikan yang lainnya. Maka harus diutamakan," ujar Ma'ruf.
Menurut Ma'ruf, vaksinasi merupakan upaya preventif atau pencegahan. Sementara, umat Islam diharuskan mempersiapkan lima hal dalam hidup, salah satunya kesehatan.
"Nah ini kan preventif, ada perintah agama supaya kita menjaga kesehatan. Jadi masa sehat harus kita persiapkan mencegah terjadinya sakit. Jadi itu dalil imunisasi," kata Ma'ruf.
Pemerintah telah menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin. Tim yang terdiri dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bersama Kementerian Kesehatan bertugas melakukan penyiapan, pendayagunaan, peningkatan kapasitas serta kemampuan nasional dalam mengembangkan vaksin Merah Putih.
Ma'ruf pun meminta dukungan masyarakat kepada pemerintah untuk semua tahapan persiapan hingga pelaksaanaan vaksinasi. Masyarakat juga diharapkan tidak terpengaruh berita-berita bohong yang disebarkan pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
"Masyarakat bisa mengikuti informasi-informasi melalui keterangan resmi yang disampaikan pemerintah. Jangan percaya informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya," ucap Ma'ruf, dikutip dari Covid19.go.id.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Vaksin Covid-19 Buatan Inggris Akan Diuji Klinis di Indonesia
Dream - Tim peneliti Imperial College London (ICL) berencana menjalani uji klinis tahap III vaksin Covac di Indonesia. Covac merupakan vaksin yang ditemukan pimpinan ICL, Profesor Robbin Shattock.
Vaksin yang dikembangkan ICL berbasis strand kode genetik RNA sintesis. Pengembangannya menggunakan teknologi self-amplifying RNA (saRNA).
Rencana ini disampaikan ICL ketika berdiskusi secara virtual dengan para peneliti Indonesia dipimpin Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Slamet. Diskusi ini merupakan tindak lanjut penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Kementerian Kesehatan dengan ICL dan VacEquity Global Health Ltd (VGH) untuk pengembangan vaksin Covid-19 melalui uji klinis bersama.
"Indonesia menyambut baik kerja sama uji klinis fase III dengan ICL sebagai upaya untuk menanggulangi pandemi Covid-19," ujar Slamet.
Target Awal 2021
Slamet berharap uji klinis dapat dilaksanakan paling lambat awal 2021. Ini mempertimbangkan rencana pemerintah Indonesia yang akan melaksanakan vaksinasi massal mulai 2021.
Dalam diskusi tersebut, Shattock menyampaikan paparan hasil uji klinis vaksin Covac tahap I dan II. Sebanyak 340 relawan dilibatkan dalam dua tahap uji klinis tersebut untuk mengetahui aspek keamanan dan kemampuan vaksin menginduksi respon imun tubuh.
Selain itu, Shattock menyebutkan vaksin berbahan RNA sintesis ini lebih efektif. Mengingat 1 liter RNA sintesis dapat menghasilkan 5 juta dosis.
Penyempurnaan Protokol Uji Klinis
Kepala Litbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Irmansyah, menyampaikan gambaran singkat layanan kesehatan di Indonesia. Di Juga faktor strategis Indonesia untuk uji klinis, prosedur pelaksanaan, serta beberapa contoh pengalaman uji klinis.
Diskusi tersebut menghasilkan kesepakatan untuk penyempurnaan protokol yang diharapkan dapat menjadi panduan dalam pelaksanaan uji klinis tahap III, dikutip dari Kemkes.go.id.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
2 Jenis Vaksin yang Bisa Cegah Si Kecil dari Penularan Pneumonia
Pastikan si kecil sudah divaksin pneumonia, jangan sampai lupa.
Baca SelengkapnyaWaspadalah! Ini Dia Ciri-Ciri Orang yang Kena Santet, Salah Satunya Kondisi Kesehatan Tidak Terdeteksi Medis
Santet adalah tindakan mistik atau supranatural yang digunakan untuk menyakiti atau merugikan seseorang.
Baca SelengkapnyaLangkah-Langkah Menjaga Kesehatan Mata, Suka Disepelekan Namun Dampaknya Besar
Menjaga kesehatan mata tidak hanya bisa dilakukan dengan menjaga asupan makanan setiap hari. Kamu juga bisa melakukan upaya lain untuk menjaga mata tetap sehat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenapa Seseorang Sulit Menerima Nasihat? Inilah Alasan dan Cara Mengatasinya
Setiap nasihat haruslah diterima dengan hati tulus dan ikhlas. Dengan begitu, barulah bisa mendatangkan manfaat bagi kehidupan.
Baca SelengkapnyaPersiapkan dengan Baik! Inilah 3 Perkara yang Menyelamatkan Manusia dari Api Neraka
Dalam ajaran Islam, neraka adalah tempat hukuman bagi orang-orang yang melanggar perintah Allah dan tidak bertobat.
Baca SelengkapnyaIslam Perintahkan Tutup Rapat-Rapat, Inilah Doa Menjaga Aib Sesuai Ajaran Rasulullah SAW
Dalam Islam, aib adalah sesuatu hal yang harus dijaga dan tidak boleh disebarluaskan.
Baca SelengkapnyaBukan Tahan Lapar dan Haus, Inilah Makna dan Tujuan Hakiki Berpuasa di Bulan Ramadhan
Di balik kewajiban tersebut, terdapat berbagai tujuan yang menjadikan puasa Ramadhan sebagai ibadah yang luar biasa bagi umat Islam.
Baca Selengkapnya7 Keutamaan Memberi Makan Orang yang Berpuasa saat Waktunya Berbuka
Memberi makan orang yang sedang berpuasa untuk persiapan berbuka adalah salah satu amal mulia.
Baca SelengkapnyaBuka Puasa Bukan Ajang untuk 'Balas Dendam', Pahami Kembali Hikmah Berpuasa
'Balas dendam' saat berbuka secara tidak langsung menunjukkan adanya unsur paksaan dalam berpuasa.
Baca Selengkapnya