Tes Antigen Positif Covid-19, Ibu Akan Melahirkan di Bengkulu Ditolak 3 RS
Dream - Seorang ibu di Kota Bengkulu, Leni, 39 tahun, terpaksa mengalami kondisi mengecewakan saat akan melahirkan. Dia sampai ditolak tiga rumah sakit lantaran tes antigen menunjukkan hasil positif Covid-19.
Peristiwa ini bermula ketika Leni, warga Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah, datang ke RS Rafflesia untuk persiapan melahirkan pada Selasa sore, 22 Februari 2022. Sebelum dirawat, Leni menjalani tes usap antigen yang hasilnya positif.
Pengelola RS segera merujuk wanita itu ke RS Harapan dan Doa Kota Bengkulu. Saat itu, Leni belum mendapat penanganan sama sekali dari RS Raflesia.
"Ayuk (kakak) saya belum dipegang (diperiksa) namun langsung diberi rujukan ke RSHD," ujar adik kandung Leni, Ri.
Meski kecewa, Ri langsung membawa kakaknya ke RSHD. Sayangnya ketika tiba, mereka mendapat perlakukan kurang menyenangkan.
Petugas IGD dan keamanan menolak memberikan pelayanan. Sempat terjadi cekcok, akhirnya Leni dirujuk lagi ke RSMY.
"Alasan RSHD, hanya tersedia ruangan untuk ibu namun tak ada ruangan untuk anak," kata Ri.
Ri mengatakan kakaknya sudah kesakitan saat itu. Dia langsung membawa kakaknya ke RSMY.
Bukannya ditangani, Leni kembali mendapat penolakan. Menurut Ri, petugas RSMY beralasan proses persalinan selama ini dilakukan di bagian kontrol pasien.
"Sembari menangis, saya meminta tolong diberi penanganan dan tak dioper ke sana-sini namun tetap saja disuruh kembali ke Rafflesia," ucap Ri.
Terpaksalah Ri membawa kembali kakaknya ke RS Rafflesia. Parahnya, RS tersebut tidak bersedia memberikan pelayanan.
Parahnya, petugas RS Rafflesia malah menyarankan agar Leni dibawa ke RS Bhayangkara. Ditambah lagi dengan tidak mengakui jika Leni bukan pasien kontrol RS Rafflesia.
Ri tegas menolak syarat tersebut dan menilai pihak RS seperti lepas tangan. Akhirnya dia putuskan membawa kakaknya ke rumah sakit lain.
"Satu jam lebih menunggu di ruang isolasi RS Rafflesia, akhirnya saya nekat membawa ayuk menggunakan sepeda motor menuju ke RS Gading Medika," kata Ri.
Akhirnya, Leni mendapat pelayanan di RS Gading Medika. Wanita itu bisa melahirkan melalui operasi caesar.
"Alhamdulillah, keponakan saya lahir dalam keadaan selamat di RS Gading Medika," kata Ri.
Direktur RSHD Kota Bengkulu, Lista Cerlyviera, segera memberikan klarifikasi atas kabar penolakan pasien ini. Dia mengatakan saat itu ruang rawat RSHD sedang penuh akibat lonjakan pasien Covid-19.
"Menolak pasien itu tidak benar, saat ini wabah Covid-19 sedang menjadi-jadi, pasien penuh," kata Lista.
Dia menyatakan saat ini seluruh rumah sakit di Bengkulu diwajibkan menyiapkan layanan untuk pasien Covid-19. Mengingat kondisi saat ini sedang terjadi lonjakan di Bengkulu.
"Di RSMY itu juga bukan ditolak, pasti penuh," kata dia.
Lebih lanjut, Lisna menegaskan pasien yang bersangkutan bukan ditolak melainkan tak bisa ditampung. Jika diterima di RS lain, kata dia, berarti sedang tersedia ruangan untuk perawatan.
"Kalau tetap ditangani (padahal ruangan penuh) pasiennya ditaruh di mana, sedangkan bayi itu harus di ruangan khusus, jadi persiapan ruangan bayi dan ibu (terinfeksi) Covid sudah penuh," ucap Lista, dikutip dari Bengkulu Ekspress.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apakah Orang yang Terkena HIV Bisa Sembuh?
Banyak orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek apakah seseorang bisa sembuh dari HIV!
Baca SelengkapnyaBukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1
Varian covid-19 memiliki gejala yang berbeda. Ini menjadi penyebab vaksin lama tidak efektif digunakan kembali.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi
Beberapa tempat memiliki jumlah virus lebih tinggi dibandingkan area lain. Kamu wajib meningkatkan daya tahan tubuh jika ingin mengunjunginya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA
ISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.
Baca SelengkapnyaLagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X
Penyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.
Baca SelengkapnyaPria Suaranya Tiba-tiba Parau dan Muntah Darah, Dikira Flu Biasa, Pas Diperiksa Ternyata Ada Lintah Hidup Nempel di Tenggorokan
Lintah biasanya dapat masuk ke dalam tubuh manusia disebabkan kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan.
Baca SelengkapnyaKasus Gondongan Merebak di Anak Usia SD, Ayah Bunda Jangan Panik
Virus penyebab gondongan ini sangat mudah menular, terutama di kelas dan di tempat ramai dan tertutup.
Baca SelengkapnyaWaspada Penularan Flu Singapura Pada Anak Cenderung Meluas Saat Mudik
Gejala khas dari flu singapura yaitu demam dan ada bintik merah di kulit.
Baca Selengkapnya