Penemuan Ikan Koi Misterius di Kali Sekretaris Usai Banjir Jakarta
Dream - Banjir di DKI Jakarta menyisakan cerita unik. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta membagikan video anggota tim Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Badan Air Jakarta Barat yang menemukan ikan koi.
"Petugas @upk_badanair temukan ikan koi berukuran besar di Kali Sodetan Sekretaris Pasar Pesing Kecamatan Kebon Jeruk pada saat pembersihan sampah," kata petugas UPK Badan Air, Maryadi, Jumat 10 Januari 2020.
Petugas @upk_badanair temukan ikan koi berukuran besar di Kali Sodetan Sekretaris Pasar Pesing Kec. Kebon Jeruk pada saat pembersihan sampah
— Dinas LH DKI Jakarta (@dinaslhdki) January 10, 2020
Biasanya kan kita nemuin lele atau ular, tapi hari ini saya nemuin ikan mahal. Kata Maryadi (10/1/2020). @aniesbaswedan @DKIJakarta pic.twitter.com/sfdpSgQ4Ph
Ikan koi bercorak putih-merah itu dia temukan saat hendak petugas mengangkut sampah. Dengan sigap petugas itu segera menyerok ikan tersebut.
Ikan tersebut diduga terlepas dari kolam pemiliknya saat banjir menerjang Jakarta, Rabu 1 Januari 2020. "Biasanya kan kita nemuin lele atau ular, tapi hari ini saya nemuin ikan mahal," ujar Maryadi.
Viral Video Bupati Lebak Tembus Daerah Terisolir Akibat Banjir
Dream - Aksi Bupati Lebak, Banten, Iti Octavia Jayabaya, berlari menuju lokasi bencana menjadi perbincangan di media sosial. Dalam aksi tersebut, Iti tampak berlari ke luar helikopter dan menemui warga.
Di laman Instagram pribadinya, @viajayabaya, Itu mengatakan bahwa aksi itu terjadi saat mengantarkan bantuan logistik ke Kampung Cigobang/Cibandung dan Gunungjulang.
"Alhamdulillah akhirnya saya ditemani Letkol Kav. Yudha Setiawan, SE (Dandim 0603 Lebak), Kompol. Wendy Andrianto, S.ik (Wakapolres Lebak), Budi Santoso (Incident Commander) bisa mengantarkan langsung bantuan logistik untuk saudara kita yg masih terisolasi di Kp Cigobang/Cibandung dan Gunung Julang menggunakan Helikopter," tulis Iti, diakses pada Kamis 9 Januari 2020.
Dalam unggahan itu, Iti terlihat berlari dan disambut warga. Dia berharap warga yang tertimpa musibah dapat melewati ujian ini.
"Apapun akan saya perjuangkan untuk saudara-saudara kita di lokasi terdampak musibah ini. Doakan saya agar selalu bisa mengabdikan diri untuk saudara-saudara kita yang terkena musibah. Betapa pun tidak mudahnya yang kita hadapi, yakin kita bisa lewati ini bersama-sama," kata dia.
View this post on Instagram
Menurut Liputan6.com, petugas BPBD Kabupaten Lebak, Mahmudin, menyebut bahwa terdapat 400 warga yagn menghuni lokasi pengungsian.
Dia berharap para korban longsor yang masih bertahan di pengungsian mandiri dan di perkampungannya, untuk mau dievakuasi turun ke lokasi pengungsian yang lebih aman. Sehingga mengurangi risiko yang tidak diinginkan.
"Di sana sekitar 400 orang, pengungsinya dari Cigobang. Medannya lumayan, kita sekitar tiga jam tadi jalan. Mereka masih ada yang bertahan alasannya motor, terus keluarganya ada yang mau (ngungsi), ada yang enggak, jadi masih susah. Padahal sudah dibilangin, kalau mau dievakuasi kita kasih pengungsian yang aman. Saya aja masih ngeri, masih rawan," kata Mahmudin, Senin, 6 Januari 2020.
Jokowi Panggil Gubernur Anies, Ridwan Kamil, dan Wahidin Bahas Banjir
Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan Gubernur Banten, Wahidin Halim untuk membahas bencana banjir dan longsor yang terjadi di awal 2020.
Menurut Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, persoalan bencana banjir dan longsor yang terjadi di beberapa daerah ini merupakan tanggung jawab bersama.
"Karena penanganan banjir baik di Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, yang kemudian juga melibatkan kepala daerah yang ada. Kemarin kan presiden ke Bogor, kemudian ke Lebak, dan dalam waktu dekat juga akan ke Bekasi," kata Pramono, dilaporkan Liputan6.com, Rabu, 8 Januari 2020.
Pramono belum mengetahui apakah rapat tersebut membahas pengalihan penanganan banjir dari pemerintah provinsi ke pusat.
Terkait banjir Jabodetabek, Pramono meminta tidak ada pihak-pihak yang saling menyalahkan terkait bencana banjir yang terjadi di awal 2020.
"Dalam kondisi seperti ini tidak bisa kemudian ego sektoral masing-masing ditonjolkan, harus bersama-sama. Enggak bisa, enggak perlu juga menyalahkan siapapun lah. Ini adalah hal yang kita hadapi secara bersama-sama," ucap dia.
Banjir terjadi di beberapa lokasi di Jabodetabek pada 1 Januari 2020. Berdasarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 60 orang meninggal akibat banjir di tahun ini. Sementara itu, sebanyak 1.317 rumah rusak berat, 17 rumah rusak sedang, dan 544 rumah rusak ringin.
Selain itu, terdapat 5 fasilitas umum rusak berat, 3 fasilitas pendidikan rusak ringan dan 2 rusak sedang, 2 fasilitas peribadatan rusak sedang dan 24 jembatan mengalami rusak berat.
Sumber: Liputan6.com/Lisza Egeham
Pakai Tas Tutupi Kepala dari Hujan, Jokowi Mendadak Tinjau Banjir Sukajaya
Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi lokasi bencana banjir dan tanah longsor di Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 7 Januari 2019. Kunjungan ini di luar agenda Jokowi yang bermaksud ke Kabupaten Lebak, Banten.
Jokowi membagikan kunjungan tersebut di Instagram pribadinya. Jokowi mengatakan, mampir ke Sukajaya untuk memantau pembukaan akses jalan agar permukiman warga tak terisolir.
"Saya menyambangi Desa Harkat Jaya untuk melihat langsung pekerjaan pembukaan akses jalan yang tertimbun longsor, penanganan warga terdampak bencana, serta proses distribusi bantuan," tulis Jokowi.
Dalam foto yang dia unggah, tampak hujan menyambut kedatangan Jokowi. Dia harus menutupi kepalanya dengan tas.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, mengatakan, Jokowi mengunjungi Kantor Desa Harkat Jaya yang menjadi lokasi pos bantuan bagi warga terdampak banjir dan longsor. Di sana, Jokowi memberikan paket bantuan.
Dalam perjalanan menuju Kantor Desa Harkat Jaya tampak beberapa ruas jalan yang baru dibuka karena tertutup akibat longsor. Dilaporkan Setkab, Jokowi sempat meninjau proses pembukaan akses jalan yang tertimbun longsor dan berlokasi tidak seberapa jauh dari kantor desa.
Usai meninjau lokasi tersebut, Jokowi melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, untuk memastikan penanganan bagi para warga terdampak banjir di sana juga berjalan dengan baik.
Sehari sebelumnya, dalam sidang kabinet paripurna, Jokowi telah menginstruksikan jajaran terkait untuk turun langsung ke lapangan dalam melakukan penanganan banjir yang terjadi di beberapa wilayah. "Seluruh kementerian yang berkaitan dengan banjir benar-benar terus terjun ke bawah," kata dia.
Ingatkan Kepala Daerah Bahaya Bencana, Jokowi: `Tak Usah Saya Ulang-Ulang`
Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengingatkan kepala daerah agar waspada dan mengantisiapi datangnya bencana.
“Ada persiapan, ada perencanaan, ada persiapan evakuasi,” kata Jokowi, di laman Setkab, Senin, 6 Januari 2019.
Jokowi juga meminta kepada TNI/Polri, Basarnas, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar secepatnya bisa membantu ke lapangan.
“Agar perintah tidak usah saya ulang-ulang lagi,” kata dia.
Mengenai jumlah korban banjir di sejumlah wilayah, Jokowi memerintahkan seluruh kementerian agar terjun dan membantu masyarakat.
“Baik yang berkaitan dengan kesehatan berarti Menteri kesehatan, yang berkaitan dengan bantuan-bantuan, berarti Menteri Sosial. Yang berkaitan dengan bantuan-bantuan, mungkin juga di Kementerian BUMN yang bisa menggerakkan BUMN, agar bergerak. Meskipun saya lihat semuanya sudah bergerak tapi ini saya ingatkan lagi,” ucap dia.
Jokowi Takkan Tawar-menawar dengan China Soal Natuna
Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak ingin ada tawar menawar dengan China mengenai kedaulatan Indonesia di Laut Natuna. Jokowi menegaskan hal itu di depan para menteri Kabinet Indonesia Maju.
"Tidak ada yang namanya tawar-menawar mengenai kedaulatan, mengenai teritorial negara kita," kata Jokowi, Senin, 6 Januari 2019.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menegaskan penolakan China terhadap wilayah Natuna.
"Indonesia tidak pernah akan mengakui nine dash line, klaim sepihak yang dilakukan oleh Tiongkok yang tidak memiliki alasan hukum yang diakui oleh hukum internasional, terutama UNCLOS 1982," kata Retno.
Retno mengatakan, kapal-kapal milik nelayan China telah melakukan pelanggaran di wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia sesuai UNCLOS 1982.
"Tiongkok merupakan salah satu party dari UNCLOS 1982. Oleh karena itu, merupakan kewajiban bagi Tiongkok untuk menghormati implementasi dari UNCLOS 1982," ucap dia.
Sumber: Liputan6.com/Lizsa Egeham
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Unik, Ikan Asal Indonesia Ini Berubah Jadi Hitam saat Marah
Berikut kisah para peneliti menemukan Ikan jantan Indonesia yang berubah menjadi hitam saat marah!
Baca SelengkapnyaPenampakan Ikan Pari Terbesar di Dunia Bikin Merinding, Beratnya Setara Moge
Pari tersebut memiliki bobot 300 kilogram. Dibutuhkan belasan orang untuk mengangkat ikan raksasa tersebut
Baca SelengkapnyaDi Luar Nalar! Meski Tanpa Ekor dan Separuh Badannya Hilang, Ikan Ini Tetap Hidup: Jadi Binatang Sirkus Dadakan
Ikan duri perut emas ini kehilangan separuh badan dan ekornya setelah mencoba melarikan diri dari tangki di pasar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Ikan Belida, Hewan Endemik Sumatera Selatan yang Dikagumi
Ikan Belinda menjadi salah satu sumber bahan baku untuk makanan dan dianggap sebagai maskot dari wilayah Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaPemberani, Orang Ini Menarik Ikan dari Tenggorokan Pelikan yang Tersedak!
Berikut cuplikan video yang memperlihatkan seseorang memberikan pertolongan kepada seekor pelikan yang tersedak!
Baca SelengkapnyaRacikan Mi Rebus Medan, Kuah Kentalnya Sedap Bikin Ketagihan
Mie rebus Medan, hidangan khas dari Sumatera Utara, menawarkan cita rasa istimewa dalam satu mangkuk
Baca SelengkapnyaDi Sungai Ini, Telah Ditemukan Dua Spesies Baru Ikan Purba yang Masih Hidup
Berikut kisah menarik para ilmuwan menemukan spesies ikan purba berumur lebih dari 350 juta tahun.
Baca SelengkapnyaHeboh Penemuan Kulit Hewan Bersisik Sepertil Reptil Berusia 288 Juta Tahun
Kulit fosil makhluk bernama Captorhinus aguti yang terawetkan dan tampak bersisik sudah berusia 288 juta tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaHanya Ada di Kalimantan, Inilah Hewan yang Punya Wujud Sepertik Naga
Biawak tanpa telinga adalah reptil yang langka dan hanya ditemukan di Kalimatan.
Baca Selengkapnya