Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menag Fachrul Razi: Pokoknya Kerja Cepat

Menag Fachrul Razi: Pokoknya Kerja Cepat Fachrul Razi (Liputan6.com)

Dream - Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi, menegaskan hanya akan melakukan amanat presiden untuk bekerja cepat tanpa dipusingkan dengan program 100 hari. Mantan tentara ini juga memastikan takkan menyusun visi misi sendiri saat menjalankan tugas sebagai Menag. 

"Pokoknya kita bekerja dengan cepat. Jadi beliau (Jokowi) nggak mau seolah-olah 100 hari menjadi mengikat, justru jalan dengan cepat," ujar Fachrul di Kementerian Agama, Jakarta, Rabu 23 Oktober 2019.

Sesuai dengan instruksi yang diterima saat perkenalan pagi tadi, Fachrul mengatakan para menteri ditugaskan untuk selalu bekerja mewujudkan visi misi Presiden dan Wakil Presiden.

"Visi misi kita itu adalah Indonesia, sehingga dengan demikian nggak usah berpikir mencapai jangka pendek dulu, nanti malah menyebabkan visi misi bangsa nggak tercapai," ucap dia.

Secara khusus, Fachrul mendapat tugas dari Jokowi untuk menangani radikalisme dan terorisme di Indonesia.

"Radikalisme semua orang paham, radikalisme menghancurkan bangsa," kata dia.

Meski demikian, mantan Wakil Panglima TNI itu belum merancang program kerja untuk menangani radikalisme dan terorisme.

"Program belum dulu. Kenapa belum, (seperti) saya katakan tadi di sana, kalau dokter kasih obat pasien, diperiksa dulu apa yang sudah, pasti ditanya 'oh kamu demam ya, apa obat yang sudah dimakan'," kata dia.(Sah)

Ditunjuk Jadi Menag, Fachrul Razi: Mungkin Jokowi Dengar Omongan Saya

Dream - Latar belakang profesi Fachrul Razi memang berbeda dengan jabatan menteri yang kini diemban. Purnawirawan jenderal TNI itu kini menduduki kursi Menteri Agama.

Mantan Wakil Panglima TNI itu menduga Presiden Joko Widodo memberinya amanah sebagai Menteri Agama karena kerap mendengar pendapat-pendapatnya selama melakoni kunjungan bersama ke sejumlah daerah.

"Setiap kali kalau ke daerah saya selalu bicara Islam adalah agama yang damai, agama penuh toleransi, jadi kalau ketemu orang Islam yang suka kekerasan berarti ada yang salah," kata Fachrul usai pelantikan menteri di Istana Negara, Rabu 23 Oktober 2019.

Fachrul mengatakan, Islam penuh damai selalu menjadi tema yang dia sampaikan setiap kali menjadi pembicara di daerah-daerah. Selain itu, sejak kecil dia sangat suka membaca buku-buku agama.

Selain alasan tersebut, Fachrul mengatakan Jokowi menaruh perhatian besar terhadap pemberantasan radikalisme. Menurut dia, radikalisme memang menjadi isu yang santer belakangan ini.

"Beliau membayangkan juga potensi-potensi radikalisme cukup kuat dalam beberapa tahun belakangan," kata dia.

Fachrul segera bekerja. Dia akan berdiskusi lebih dulu dengan staf di lingkungan Kemenag terkait banyak hal terutama radikalisme.

"Saya akan balik dulu ke kantor saya, mungkin tanya dulu ke teman-teman, mungkin bisa kita dalami terapi apa yang tepat," kata dia.

Fachrul Razi Satu-satunya Menag dari Militer?

Dream - Presiden Joko Widodo memilih Fachrul Razi untuk duduk sebagai Menteri Agama. Pria yang sebelumnya dipercaya sebagai Ketua Tim Relawan Bravo-5 ini menggantikan Lukman Hakim Saifuddin.

Jokowi memberikan tugas utama kepada Fachrul tidak hanya mengurusi haji dan masalah keumatan. Lebih dari itu, Fachrul harus menangani isu radikalisme yang kini tengah marak.

Keputusan Jokowi ini bisa dianggap sebagai sejarah. Sebab, Jokowi mengisi posisi Menag bukan dari kalangan ormas Islam maupun partai politik Islam, melainkan militer.

Fachrul Razi merupakan purnawirawan TNI AD dengan pangkat Jenderal dan posisi terakhir sebagai Wakil Panglima TNI. Fachrul juga merupakan petinggi TNI terakhir yang mengampu jabatan tersebut sebab dihapus oleh Presiden Abdurrahman Wahid.

Tetapi, apakah Fachrul Razi adalah satu-satunya Menag berlatar belakang militer? Jawabannya, Fachrul ternyata menag ketiga dari lingkungan TNI.

Berikut dua Menteri Agama sebelumnya yang juga berlatar belakang militer:

 

Alamsyah Ratu Perwiranegara

Indonesia pernah punya menag yang berasal dari kalangan militer. Meski sebenarnya tugas menag tidak berkaitan langsung dengan pertahanan negara.

Menag pertama yang berasal dari kalangan militer yaitu Alamsyah Ratu Perwiranegara. Dia menjabat dalam Kabinet Pembangunan IV era Presiden Soeharto.

Alamsyah cukup lama mengampu jabatan Menag yaitu pada 29 Maret 1978 hingga 19 Maret 1983. Tetapi dia tidak terkenal sebagai tokoh agama melainkan tokoh militer.

Pangkat terakhirnya yaitu Letnan Jenderal dan menduduki jabatan Deputi Khusus Menteri/Panglima Angkatan Darat. Setelah itu, kariernya berlanjut di lingkungan pemerintahan dengan jabatan pertama sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).

Dia juga pernah menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda. Setelah itu, dia pensiun dari TNI dan kembali ke pemerintahan sebagai Dewan Pertimbangan Agung, lalu Menteri Agama dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.

 

Tarmizi Taher

Menag yang juga berasal dari lingkungan militer yaitu Tarmizi Taher. Pangkat terakhirnya adalah Laksamana Muda dan bertugas sebagai dokter di lingkungan TNI AL.

Masa jabatan Tarmizi sebagai menag tergolong lama, yaitu pada 17 Maret 1993-14 Maret 1998 dalam masa Kabinet Pembangunan VI. Meski seorang tentara dan dokter, pengetahuan Tarmizi di bidang agama sangat luas sehingga dia juga dikenal sebagai salah satu cendekiawan Muslim Indonesia.

Selama menjabat menag, Tarmizi melakukan sejumlah terobosan. Dua yang paling menonjol yaitu pengembangan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) yang masih digunakan hingga saat ini serta pembentukan Dana Abadi Umat (DAU).

Usai menjabat menag, Tarmizi ditugaskan sebagai Duta Besar RI untuk Norwegia dan pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia serta Rektor Universitas Islam Az Zahra.

Dia juga mendapat anugerah Doktor Honoris Causa bidang Dakwah oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Berbagai sumber.

Profil Fachrul Razi, Pensiunan Jenderal Calon Menko Polhukam?

Dream - Bagi sebagian masyarakat tentu belum terlalu mengenal nama Facrul Razi, yang dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon menteri Kabinet Kerja jilid II siang ini, Selasa 22 Oktober 2019.

Fachrul Razi merupakan pensiunan jenderal dengan jabatan terakhirnya Wakil Panglima TNI pada 1999-2000.

Pria kelahiran Banda Aceh pada 26 Juli 1947 itu juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan pada 1999.

Selain memiliki jabatan militer, Fachrul juga diketahui sebagai Ketua Tim Bravo 5, tim sukses yang mendukung Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.

Tim Bravo 5 juga diketahui ikut mendukung pasangan Jokowi-JK dalam Pilpres 2014.

Tim Bravo 5 berisi pensiunan jenderal yang ingin ikut mendukung Jokowi dalam gelaran pemilihan Presiden dua periode yakni 2014 dan 2019.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fahri Hamzah Sebut Ada Capres Kalah Bakal Jadi Tersangka, Ganjar: Kami Tak Takut Tekanan, Tak Perlu Mengancam

Fahri Hamzah Sebut Ada Capres Kalah Bakal Jadi Tersangka, Ganjar: Kami Tak Takut Tekanan, Tak Perlu Mengancam

Ganjar meminta Pemilu dilakukan dengan adu gagasan dan program, bukan dengan mengancam atau mencari kesalahan orang lain untuk dijadikan alat politik.

Baca Selengkapnya
Teriak dan Menangis Saat Ditangkap Terkait Narkoba, Saipul Jamil: Saya Kira Begal

Teriak dan Menangis Saat Ditangkap Terkait Narkoba, Saipul Jamil: Saya Kira Begal

Alasan Saipul Jamil menangis dan teriak-teriak saat ditangkap polisi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.