Korea Bersatu Menang, Jokowi: Di Olahraga, Mereka Lupakan Perang
Dream - Kontingen Korea berhasil meraih emas pada cabang olahraga dayung perahu naga 500 meter pada Asian Games 2018. Yang membanggakan, para pendayung tidak berasal dari Korea Selatan atau Korea Utara, melainkan Korea Bersatu.
Pencapaian yang diraih tim dayung Korea Bersatu ini mendapat apresiasi tinggi dari Presiden Joko Widodo. Tak hanya soal menang, kemenangan mereka menunjukan bersatunya atlet dua negara yang selama ini terpecah akibat perang saudara.
"Bukan Korea Selatan, bukan Korea Utara, tapi Korea Bersatu, gabungan atlet-atlet dari dua negara yang terpecah oleh perang," tulis Jokowi di Instagramnya, @jokowi, diakses pada Rabu 29 Agustus 2018.
Tim Korea Bersatu mampu menyalip China dan Thailand pada Minggu kemarin di Jakabaring Rowing & Canoeing Regatta Course, Palembang.
Disambut Riuh Kegembiraan
Kemenangan itu disambut dengan sangat meriah dari para penonton.
"Begitu tiba pertama di garis finish, sejumlah penonton di tribun begitu emosional mengibarkan bendera putih bergambar peta Semenanjung Korea, bendera resmi kontingen Korea Bersatu," tulis Jokowi.
Jokowi pun mengucapkan selamat atas kemenangan tersebut. "Kepada tim Korea Bersatu, atas nama rakyat Indonesia, saya sampaikan selamat!" tulis dia.
Tim Korea Bersatu terjun di beberapa cabang olahraga yaitu bola basket, dayung pada tiga nomor, dan perahu naga di dua nomor. "Dalam olahraga, mereka melupakan perbedaan, bahkan perang," terang Jokowi.
Banjir Bonus Asian Games Dibagikan Oktober, Ini Rinciannya
Dream - Menteri Pemuda dan Olah Raga, Imam Nahrawi, mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah bonus untuk para atlet berprestasi. Tidak hanya atlet peraih emas, perak, maupun perunggu, pelatih serta asisten juga diganjar bonus dari pemerintah.
"Bukan hanya uang, jabatan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan rumah untuk peraih semua medali sudah disiapkan," ujar Imam, dikutip dari setkab.go.id, Rabu 29 Agustus 2018.
Menurut Imam, bonus bakal diberikan pada Oktober usai Asian Para Games 2018. Alasannya, pemerintah juga mengganjar bonus bagi para atlet difabel yang turut mengharumkan nama bangsa.
Untuk besarannya, Imam mengatakan peraih emas nomor tunggal mendapatkan Rp1,5 milliar. Sedangkan peraih emas nomor ganda masing-masing mendapat Rp1 miliar sedangkan beregu mendapat Rp800-900 juta tiap orang.
"Jadi harus kita hitung dengan detil, dan semua bonus akan diserahkan ke rekening masing-masing atlet tanpa dipotong pajak," ucap Imam.
Lebih Besar dari Asian Games Incheon
Menurut Imam, bonus untuk para peraih medali perak dan perunggu serta pelatih maupun asisten pelatih juga sudah disiapkan. Dia memastikan besarannya di atas bonus saat Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan.
"Bonus PNS juga akan diberikan kepada peraih emas, perak, dan perunggu. Dan rumah yang disiapkan oleh Kementerian PU PR. Ini belum dari pihak swasta," terang Imam.
Lebih lanjut, Imam mengaku masih membutuhkan waktu untuk menghitung bonus bagi cabang olahraga beregu seperti kano, perahu naga, dan sepakbola.
"Masing-masing ada hitungannya termasuk pelatih dan asisten pelatih," kata Imam.
Tak hanya itu, Imam juga menjamin cabang olahraga melampaui target juga bakal menerima bonus. "Itu sebagai apresiasi kami," tegas dia.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Soal Bertemu Paloh: Tak Perlu Siapa Inisiatif, yang Penting Buat Negara
Menurut Jokowi, tidak penting siapa yang mengundang dan memiliki inisiatif untuk bertemu.
Baca SelengkapnyaJokowi Sindir Jalan Rusak di Jateng: Sudah Bertahun-tahun Tidak Beres
Padahal, pemerintah sudah berkali-kali menggelontorkan dana untuk mengaspal jalan itu. Namun, jalan tersebut tetap cepat rusak.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Sudah Beri Ucapan Selamat ke Prabowo-Gibran
Jokowi mengungkap pertemuan itu dihadiri empat orang, namun ia enggan membeberkan siapa saja pihak yang dimaksud.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat Jokowi Tertawa Ketika Ditanya Jadi Ketum Golkar
Ia pun berkelakar ingin jadi Ketua Indonesia saja.
Baca Selengkapnya