Kenali Kemampuan Empat Jenis Masker Ini dalam Menangkal Virus
Dream - Dokter spesialis paru RS Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr Erlina Burhan, Sp.P(K),M.Sc, Ph.D, menjelaskan empat jenis masker yang ada di masyarakat.
Menurut dia, ada sejumlah masker yang bisa digunakan untuk masyarakat dan ada pula masker yang khusus untuk industri.
"Masker merupakan salah satu pencegahan penularan Covid-19," kata Erlina, dalam tayangan BNPB Indonesia, Rabu, 1 April 2020.
Erlina mengatakan, meski menjadi penangkal, selain masker harus ada kombinasi dengan yang lain. Misalnya cuci tangan dan perilaku hidup sehat lain.
Erlina menyebut, ada empat jenis masker yang bisa ditemukan saat ini. Diantaranya, masker kain, masker bedah, masker N95, dan facepiece respirator, atau masker yang menutupi seluruh muka. Dia mengatakan, ada beberapa keunggulan dari masing-masing masker tersebut.
Masker Kain
Pertama, masker kain. Masker ini bisa di dipakai masyarakat yang sehat di tempat umum dan fasilitas lain. Meski demikian, kata Erlina, pengguna masker ini tetap perlu menjaga jarak satu hingga dua meter.
"Karena masker kain tidak bisa memproteksi semua partikel," ucap dia.
Masker kain (Foto: Shutterstock)
Masker kain disarankan tidak menggunakan tenaga medis. Untuk para tenaga medis yang bekerja di fasilitas kesehatan.
Dia menyarankan masker jenis kedua, yaitu masker bedah. Masker bedah, kata dia, juga bisa digunakan masyarakat yang punya gejala flu, pilek, demam, nyeri tenggorokan, dan batuk.
Masker bedah (Foto: Shutterstock)
Masker untuk Industri
Sementara itu, masker ketiga, yaitu N95 bisa digunakan tenaga medis yang punya kontak dekat dengan pasien terinfeksi virus. "Maka dianjurkan untuk dipakai petugas kesehatan, bukan masyarakat umum," ujar dia.
Masker N95 (Foto: Shutterstock)
Jenis masker keempat yaitu facepiece respirator. Masker jenis ini, kata dia, punya sistem penangkal yang ampuh dari virus.
Tetapi, kata dia, masker jenis ini biasanya hanya digunakan di industri. Para pekerja yang menggunakan masker ini diharapkan dapat terlindung dari gas berbahaya.
Masker Facepiece Respirators (Foto: Bulksafety)
Jangan Panic Buying
Di tengah wabah Covid-19 ini, dia berharap kelangkaan masker dapat teratasi. Dia berharap masyarakat tidak melakukan pembelian secara panik.
Sebab, prioritas pengguna masker ini yaitu tenaga kesehatan dan orang-orang sakit. "Jadi kalau orang sehat yang memborongnya, yang memakainya,maka ketersediaan masker tidak lagi untuk orang sakit dan tenaga kesehatan. Jika orang sakit tidak ada lagi akses terhadap masker, ini akan menjadi sumber penularan," ujar dia.
Banting Setir Bikin Masker Kain, Penjahit Ini Banjir Pesanan
Dream – Kelangkaan masker di pasaran akibat pandemi virus corona Covid-19, ternyata justru menjadi peluang bisnis baru. Karena permintaan yang tinggi, penjahit baju pun banting setir membuat masker berbahan kain.
Penjahit baju yang banting setir membuat masker kain itu adalah Yudi dan Dwi Anjani Susiana Putri, pasangan asal Miagan, Mojoagung, Jombang, Jawa Timur. Kini mereka kebanjiran order masker kain.
Dwi mengaku beralih menjadi penjahit masker karena barang itu kini sangat langka. Kalaupun ada, harganya sudah sangat mahal.
"Akhirnya, saya memproduksi sendiri, dan ternyata sambutan masyarakat di luar dugaan," kata Dwi sebagaimana dikutip dari Merdeka.com, Senin 23 Maret 2020.
Kewalahan
Dwi sudah cukup lama menekuni bidang jahit-menjahit. Kegiatan inilah yang saat ini menopang ekonomi keluarganya. Dia pun membuat masker dari kain, dan satu demi satu pesanan pun mulai bermunculan.
Seiring dengan waktu, pesanan terhadap masker buatannya justru makin membludak hingga membuat mereka kewalahan.
"Ini saya sedang menjahit kain untuk pembuatan masker pesanan orang-orang. Banyak yang memesan," kata dia.
Kalangan Medis Turut Memesan
Dia menyebut, pesanan tidak hanya berasal dari orang biasa, namun sejumlah orang dari kalangan medis pun turut memesan masker buatannya. Selain itu, warga dari beberapa daerah juga turut memesan masker buatannya, mulai dari Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto dan beberapa kota lainnya.
Tidak hanya memasarkan secara konvensional, Dwi juga menjual masker buatannya melalui media sosial, seperti facebook maupun instagram.
"Kami sampai kewalahan menerima pesanan. Pegawai puskesmas saja pesan 250 lembar," kata dia.
Dibuat dari 2 Jenis Kain
Dwi mengklaim maskernya bisa menangkal virus. Sebab, dilapis oleh dua jenis kain. Keunggulan lainnya, pemesan dapat memilih motif kain yang diinginkannya, atau bahkan jika ada yang suka tanpa motif alias polos juga disediakan.
Untuk satu masker dibanderol dengan harga Rp10 ribu. Namun, jika pemesan memesan lebih dari 100 buah, harganya bisa didisikon.
Dia mengaku senang dengan peluang bisnis ini, namun dia tetap berharap wabah penyakit ini bisa segera hilang. Dia mendoakan agar semua warga Indonesia segera dihindarkan dari bencana ini.
"Moga-moga cepat selesailah wabah ini," kata Dwi.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses Penularan Virus Flu Bisa Sangat Cepat, Pakai Masker Adalah Kunci
Flu kembali menyerang banyak orang. Proses penyembuhannya pun memakan waktu cukup lama. Cari tahu proses penularan virus dan cara mencegahnya.
Baca SelengkapnyaPeringatan Darurat WHO: Virus yang Pertama Kali Muncul Tahun 1700an Ini Kembali Hantui Indonesia, Bisa Sebabkan Lumpuh Layu
WHO mengumumkan bahwa enam kasus baru pada pasien yang sudah vaksin telah ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTepat Memilih Masker Wajah, Beda Masalah Kulit Beda Juga Solusinya
Pilihlah jenis masker yang sesuai dengan kebutuhan kulit kamu untuk hasil yang optimal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kabar Terkini Ningsih Tinampi yang Pernah Terkenal karena Bisa Obati Pasien Covid-19
Yuk Intip kabar Terbaru Ningsih Tinampi yang dulu viral bisa obati pasien covid-19.
Baca SelengkapnyaVirus Lebih Aktif di Udara Dingin, Waspada Menyerang Si Kecil
Semakin banyak anak yang sakit di musim hujan. Ketahui penyebab dan cara cegahnya agar anak tetap sehat.
Baca SelengkapnyaMulai Berbayar, Ini Daftar Harga Vaksin Covid-19 Tahun 2024
Vaksin Covid-19 keempat mulai berbayar tahun ini. Masing-masing merek ditawarkan dengan harga berbeda.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker Lagi?
Apakah naik kereta api kini wajib pakai masker? Begini jawaban KAI
Baca SelengkapnyaMusim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA
ISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.
Baca SelengkapnyaLagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X
Penyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.
Baca Selengkapnya