Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

OVO Kucurkan Rp500 Juta untuk Kampung Tanggap Bencana Baznas

OVO Kucurkan Rp500 Juta untuk Kampung Tanggap Bencana Baznas Peluncuran Kampung Tanggap Bencana Yang Digagas Baznas Dan OVO (Foto: Dream.co.id/Muhammad Ilman Nafi'an)

Dream - Wilayah Indonesia berada di atas cincin api. Wilayah itu akan sering terjadi bencana alam.

Untuk itu meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran bencana, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) membentuk Kampung Tanggap Bencana untuk mengedukasi masyarakat.

"Maka kami punya program Kampung Tanggap Bencana. Ini sudah dibentuk sejak 2016 lalu, pertama di Subang, Jawa Barat," ujar Kepala Divisi Pendistribusian Baznas, Ahmad Fikri, di Jakarta, kemarin. 

Total, Baznas membentuk 16 Kampung Tanggap Bencana. Lokasi kampung itu berada di Banten, Riau, Sulawesi Tengah, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, hingga Papua.

Fikri mengatakan, tujuan dibentuknya Kampung Tanggap Bencana ini untuk memberi kemampuan ketika menghadapi bencana, serta mampu memulihkan kondisi pasca bencana terjadi.

"Kampung Tanggap Bencana dibentuk untuk mewujudkan masyarakat yang mampu mengantisipasi dan meminimalisasi kekuatan yang merusak, melalui adaptasi," kata dia.

Dalam kesempatan itu, platform digital OVO juga turut memberikan donasi dari pengguna sebesar Rp500 juta untuk Desa Sukamanah, Kecamatan Malingping, Desa Ciladeun, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak dan Desa Cibungur, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang.

"Dalam program ini, OVO bersama dengan para pengguna berhasil mengumpulkan Rp500 juta yang dimanfaatkan dalam program pencegahan bencana oleh masyarakat di Banten," ujar Head of Public Relation OVO, Sinta Setyaningsih. (ism) 

Raih Dana ZIS Rp206 Miliar Pada 2018, Baznas Raih WTP

Dream - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mendapat predikat wajar tanpa pengecualiannya (WTP) dalam laporan keuangan 2018. Audit itu dilakukan kantor akuntan publik AR Utomo.

Ketua Baznas, Bambang Sudibyo, mengatakan, lembaganya sudah meraih predikat WTP dalam laporan keuangannya sejak 2001.

"Baznas bisa mempertahankan wajar tanpa pengecualian ini sudah didapat dari 2001. Baznas ini akuntabel dengan laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan," ujar Bambang di kantornya, Jakarta, Kamis, 11 Juli 2019.

Menurut Bambang, Baznas pusat mengumpulkan dana zakat, infak, sedekah (ZIS), sebesar Rp206 miliar pada 2018.

"Angka tersebut meningkat 25,4 persen dari capaian tahun 2017," ucap dia.

Laporan Keuangan Baznas

Selain itu, Baznas juga mencapai rasio pengumpulan dan penyaluran dana ZIS sebesar 93 persen. Berdasarkan kategori World Zakat Forum, rasio tersebut masuk dalam prinsipal efektif.

Pimpinan Kantor Akun Publik AR Utomo, Ahmad Toha mengatakan, laporan keuangan Baznas selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Baik dari sisi pemasukan maupun penyalurannya.

"Karena dana yang dikumpulkan semakin banyak dan program semakin banyak sehingga audit ini agak panjang. WTP ini tidak lahir begitu saja," kata Toha.

Pakai Hitungan Nisab Zakat, Ketua Baznas Sebut Orang Miskin RI Lebih Banyak

Dream - Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Bambang Sudibyo menyatakan 40 persen masyarakat Indonesia tergolong dalam kategori miskin. Penilaian itu merujuk pada perhitungan nisab zakat untuk kategori warga miskin. 

Untuk diketahui, pemerintah menyatakan jumlah penduduk miskin Indonesia hanya mencapai 9,6 persen atau 25 juta jiwa.

"Kriteria miskin kalau menggunakan data pemerintah itu, kalau per orang penghasilan minimumnya Rp772 ribu perbulan. Kalau per keluarga itu Rp3 juta per bulan," ujar Bambang di kantor Baznas, Jakarta, Jumat 5 Juli 2019.

Bambang menjelaskan, apabila berdasarkan nisab zakat, kriteria miskin menurut Islam melekat pada warga yang masuk kategori mustahik atau penerima zakat.

"Kalau gunakan standar emas itu Rp4,7 juta per bulan, kalau beras Rp5,2 juta per bulan," ucap dia.

Merujuk dari perhitungan tersebut, Bambang memperkirakan jumlah orang miskin di Indonesia lebih banyak dari yang ditetapkan pemerintah. 

"Menurut pemerintah itu 9,6 persen penduduk miskin, tapi kalau gunakan garis nisab, 40 persen," kata dia.

Baznas Gandeng Unicef Bantu Anak-Anak Miskin

Dream - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menjalin kerja sama dengan United Nation Children's Fund (Unicef). Kerja sama ini memungkinkan Baznas menyalurkan batuan kepada anak-anak miskin.

Ketua Baznas, Bambang Sudibyo, mengatakan, kerja sama ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih banyak lagi membantu anak-anak di dunia. Khususnya Indonesia yang masuk kategori miskin.

"Bentuk bantuan terfokus pada anak-anak dan remaja yang bersifat berkelanjutan agar masa depan mereka bisa lebih baik," ujar Bambang di Kantor Baznas, Jakarta, Jumat 5 Juli 2019.

Menteri Keuangan era Presiden Abdurrahman Wahid itu berujar sebelum kerja sama ini dijalin, Baznas juga telah memiliki banyak program untuk membantu anak-anak kurang mampu. Salah satunya mendirikan Sekolah Cendekia Baznas.

Perwakilan Unicef Indonesia, Debora Comini, mengatakan, kerja sama ini berfokus pada kesehatan dan pendidikan. Dari sisi kesehatan akan berfokus pada kebutuhan mandi, cuci, kakus serta perbaikan sistem sanitasi yang merupakan masalah dasar pemicu penyakit.

Selain itu, Baznas dan Unicef juga berfokus pada kecukupan gizi, perlindungan anak dan sosial serta pemberdayaan kaum muda. "Saya berharap, kerja sama ini menjadi model untuk negara-negara lain," kata Debora.

Pangkas Tengkulak, Baznas Beli Hewan Kurban Peternak dengan Harga Tinggi

Dream - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memangkas rantai pengadaan hewan kurban dengan membeli langsung pada para peternak. Cara ini dianggap lebih menguntungkan peternak karena Baznas menetapkan harga beli tinggi. 

Kepala Divisi Pendayagunaan Baznas, Randi Suwandaru, mengatakan setiap ekor kambing kurban milik peternak dibeli di kisaran harga Rp2,5 juta per ekor. Baznas berusaha tidak mengandalkan jasa para tengkulak sama sekali.

"Memang harga kita tinggi, dan harus diketahui, kampanye kita itu berdayakan desa, makanya harga tinggi," ujar Randi di kantor Baznas, Jakarta, Rabu, 3 Juli 2019.

Harga tinggi dipakai agar para peternak mau menjual kambingnya langsung ke Baznas. Cara tersebut diterapkan untuk memangkas jalur distribusi yang panjang jika harus melalui tengkulak.

"Tentu ini akan memotong tengkulak. Biasanya peternak cuma dapat untung sedikit," kata dia.

Nantinya, hewan kurban Baznas akan didistribusikan di 50 titik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Baznas berharap berkah Idul Adha juga bisa dirasakan oleh 240 ribu penduduk desa.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kawasan Puncak Bogor Bebas Kendaraan di Malam Tahun Baru, Simak Rute Alternatifnya

Kawasan Puncak Bogor Bebas Kendaraan di Malam Tahun Baru, Simak Rute Alternatifnya

Jalur alternatif ke Cianjur saat kawasan puncak di tutup malam tahun baru.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Menteri Basuki Bakal Bangun Tol Dalam Kota Bandung

Siap-Siap, Menteri Basuki Bakal Bangun Tol Dalam Kota Bandung

Proyek ini digagas untuk mengatasi kemacetan di Kota Kembang tersebut.

Baca Selengkapnya
Sukses di Ibukota! 8 Potret Kondisi Dapur Pedangdut Yeni Inka di Kampung ini Memprihatinkan

Sukses di Ibukota! 8 Potret Kondisi Dapur Pedangdut Yeni Inka di Kampung ini Memprihatinkan

Penampakan dapur Yeni Inka yang sederhana di kampung halaman

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
NOTED KAK! Ketika Punya Teman Cepat Lapar

NOTED KAK! Ketika Punya Teman Cepat Lapar

"Bu Agus Lapar Bu!" Sahabat Dream, punya gak temen yang cepat banget lapar kalau lagi kerja? Ikut senewen nggak sih melihatnya?

Baca Selengkapnya