Kyal Sin (Foto: Twitter)
Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Dream - Meninggalnya Kyal Sin atau Angel dalam protes menentang kudeta di Myanmar, menarik perhatian dunia. Kyal Sin, gadis pemberani berusia 19 tahun meninggal karena tertembak di kepala di Jalan Mandalay.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan protes pada hari Rabu, 3 Maret 2021 tersebut menyebabkan 38 orang meninggal.
Kematian Kyal Sin menarik perhatian lantaran sosoknya yang pemberani dan tak gentar menuntut keadilan.
Berikut fakta-fakta mengharukan tentang sosok Kyal Sin dikutip dari Liputan6.com dan sumber lainnya:
Tak hanya dikenal sebagai gadis pemberani saja saat ikut melakukan unjuk rasa, Ma Kyal Sin diketahui seorang yang ahli seni bela diri taekwondo.
Bahkan, dirinya cukup aktif mempelajari dan mengunggah momen saat dirinya berlatih taekwondo melalui akun Facebook pribadinya.
Tak hanya itu saja, Angel juga disebut pernah menjuarai pertandingan taekwondo.
Bukan hanya ahli dalam bela diri saja, namun Angel juga memiliki bakat di dunia seni. Ia diketahui aktif sebagai penari di DA-Star Dance Club Mandalay. Bahkan, menurut akun Twitter @meemalee, Angel juga seorang penyanyi.
Melalui channel YouTube Angel - Kyal Sin, pada 9 September 2020 lalu, dirinya baru saja merilis single perdananya berjudul No Reason. Video klip yang dibintangi langsung olehnya ini pun banjir doa dan ucapan duka dari para netizen.
Aktif dalam berbagai bidang seni dan menjadi seorang mahasiswi, rupanya Angel diketahui berasal dari keluarga sederhana. Dilansir dari akun Facebook The Praise KH, ayah dari Ma Kyal Sin merupakan seorang tukang cukur rambut.
Bahkan, dalam beberapa foto yang beredar di media sosial, sanga ayah terlihat mengikatkan pita berwarna merah di lengannya, serta memberikan restu kepada sang anak untuk ikut dalam unjuk rasa menuntut pemberhentian kudeta militer Myanmar.
Ma Kyal Sin diketahui seorang anak tunggal favorit keluarga mereka.
Myat Thu, salah satu demonstran yang berdiri bersama Kyal Sin mengatakan, bahwa ia adalah gadis pemberani yang menendang pipa air agar demonstran lain dapat mencuci wajah mereka dari gas air mata.
“ Dia memperhatikan dan melindungi orang lain sebagai kawan seperjuangan,” ucap Myat Thu, dilansir dari Reuter pada Kamis, 4 Maret 2021.
Dalam sebuah video, Kyal Sin juga terdengar berteriak “ Kami tidak akan berlari” dan juga “ Tidak boleh ada pertumpahan darah.”
Namun, Kyal Sin akhirnya menjadi korban, tubuhnya ditemukan terbaring di samping sebuah spanduk demo.
Sebelum ikut berdemo, Kyal Sin ternyata telah meninggalkan pesan kepada temannya yang bernama Kyaw Zin Hein. Ia pun membagikan tangkapan layar pesan Kyal Sin di media sosial-nya.
Dalam pesan tersebut, Kyal Sin mengatakan pada Kyaw Zin Hein bahwa ia mencintainya dan mungkin itu adalah terakhir kalinya ia mengatakan hal tersebut
“ Ini mungkin terakhir kalinya aku mengatakan ini. Aku sangat mencintaimu. Jangan lupa,” demikian tertulis dalam pesan Kyal Sin.
Kyal Sin nampak sebagai anak muda yang sangat mencintai bangsa dan negaranya. Di facebook-nya, ia membagikan gambar ketika ia pertama kali mengikuti Pemilu.
“ Pemilu pertamaku, dari lubuk hatiku yang terdalam,” tulisnya dengan enam emoticon hati, pada 8 November 2020.
“ Aku melakukan tugasku untuk negaraku,” lanjutnya.
Sumber: Liputan6.com dan berbagai sumber