�© MEN
Reporter : Maulana Kautsar
Dream - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, ingin warga Palestina mendapat keputusan yang adil. Keinginan itu disampaikan penasihat Presiden AS, Jared Kushner, saat meluncurkan program perdamaian Bahrain-Gedung Putih senilai US$50 miliar.
Warga Palestina kehilangan kesempatan berpartisipasi di perdamaian Timur Tengah setelah memboikot konferensi Bahrain.
" Ini adalah paket yang tangguh dan diletakkan bersama-sama. Melawan paket itu, alih-alih menerimanya, saya rasa, merupakan kesalahan strategis," kata Jared, dikutip dari Arab News, Selasa 25 Juni 2019.
Dana miliaran dolar tersebut rencananya akan dipakai untuk membangun koridor transportasi yang menghubungkan Tepi Barat dan Gaza. Tetapi, para pemimpin Palestina menolak rencana pembangunan koridor tersebut.
Menurut Jared, alasan penolakan itu terlampau emosional. " Orang-orang Palestina telah terjebak dalam situasi dalam jangka waktu lama dan kami ingin menunjukkan kepada mereka, dan pemimpin mereka, ada jalan di masa depan yang menarik," ucap dia.
Jared menambahkan, keputusan Donald mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem sebagai pembuktian janji saat kampanye presiden.
" Palestina mungkin tidak menyukai keputusan tentang Yerusalem, tetapi dia (Donald) membuat janji dan melakukannya," ujar dia.
Jared mengatakan, rencana Donald kedepan yaitu dapat menggandakan PDB warga Palestina dalam 10 tahun mendatang. Caranya dengan menciptakan satu juta pekerjaan, mengurangi kemiskinan hingga 50 persen, dan menekan angka pengangguran di bawah 10 persen.
" Kami percaya ini bisa dilakukan," ucap dia.
Jared menyebut, AS melakukan upaya pembangunan itu untuk `memberi solusi yang adil kepada rakyat Palestina`.
Dream - Konflik Palestina dengan Israel terus berlangsung dan kian menjadi-jadi. Konflik yang sudah berlangsung 71 tahun lamanya itu menelan korban yang sangat banyak.
Bahkan saat terjadi aksi unjuk rasa besar-besaran menuntut pembebasan Palestina pada Maret silam, ratusan orang terluka. Mereka diserang militer Israel secara membabi buta.
Laman berita Al Jazeera melaporkan sedikitnya 207 rakyat Palestina terluka dalam aksi pada Maret itu. Sementara, tiga remaja Palestina, yang berusia 17 tahun, meninggal dunia.
Belakangan, viral foto yang memperlihatkan empat pria dan seorang wanita. Mereka terlihat berlari menyelamatkan diri.
Empat pria dalam foto itu tampak bergandengan tangan. Sementara seorang wanita berada di depan mereka.
Ternyata, empat pria itu tengah membentuk pagar perlindungan saat berlari. Mereka ingin menyelamatkan wanita yang ada di depannya dari tembakan sniper Israel.
Foto tersebut diunggah di akun Facebook Friends of Rakyat Palestine pada 18 Juni. Foto tersebut telah dibagikan sebanyak 1,4 kali dan mendapat banyak tanggapan.
" Ya ALLAH..lindungi saudara kami dan berilah mereka kemenangan," tulis akun Rubitah Rubitah
" Lindungilah umat Islam Palestine ya Allah," tulis akun Mohd Aiman.
" Ya Allah sungguh mulia pengorbanan mereka," tulis akun Tokma Zanjabila.