Dream - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama resmi bebas dari tahanan pada Kamis, 24 Januari 2018. Ahok menjalani masa tahanan selama 2 tahun karena dinyatakan terbukti bersalah dalam kasus penistaan agama.

Mantan pendamping Ahok saat memerintah Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengaku kerap berkunjung ke Mako Brimob. Dia mengaku banyak terlibat perbincangan dengan Ahok.

"Justru menjelang dia keluar itu saya lebih sering bertemu beliau (Ahok), ke sana hanya untuk bisa sharing macam-macam karena bagaimana pun juga, ya butuh penguatan," kata Djarot, dikutip dari Liputan6.com.

Kunjungan terakhir ke Ahok dilakukan Djarot pekan lalu. Kepada Djarot, Ahok mengaku baru tahu dirinya banyak diperbincangkan orang, padahal belum bebas.

"Bahkan menginjak aspal pun dia belum pernah lagi," kata Djarot.

Menuntut Pemenuhan Hak Warga Negara

Djarot mengatakan Ahok sudah sepenuhnya memenuhi kewajiban dengan menjalani masa hukuman. Bahkan Ahok menolak tawaran bebas bersyarat.

"Jadi, sekarang karena dia sudah memenuhi kewajibannya, tolong dong berikan hak yang sama seperti kalian semua sebagai warga negara Indonesia," kata Djarot.

Dia pun berharap hak yang dimiliki Ahok bisa sepenuhnya pulih. Djarot juga menegaskan hak Ahok sebagai warga negara harus diberikan penuh setelah bebas.

Sebab, Ahok sudah menjalankan kewajibannya. Menurut Djarot, Ahok tidak lagi ingin muncul pro-kontra di setiap aktivitasnya.

"Serba salah kan. Makanya, kerjakan apa yang menurut kamu benar. Jadi, dari sisi kemanusiaan seperti ini, dia punya hak hukum sama," kata Djarot.

Sumber: Liputan6.com/Delvira Hutabarat.

Tak Mudah, Ahok Harus Lulus `Tes` Ini untuk Menikahi Bripda Puput

Dream - Kabar rencana pernikahan Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) dengan seorang polisi wanita (Polwan), Puput Nastiti Devi menyita perhatian. Kabar ini menguat sejalan dengan berakhirnya masa hukuman penjara BTP. 

Polri turut memberikan tanggapan atas kabar pernikahan tersebut. Ini mengingat calon mempelai wanita diketahui adalah anggota kepolisian berpangkat Bripda.

Kadiv Humas Polri, Irjen Mohammad Iqbal, menjelaskan pernikahan seorang anggota Polri tidak bisa dijalankan seperti warga negara biasa. Terdapat prosedur yang harus dilalui seorang polisi jika ingin menikah seperti diatur dalam Peraturan Korps Bhayangkara.

Salah satunya, kewajiban melapor kepada satuan kerja masing-masing. Laporan diajukan minimal satu bulan sebelum tanggal pernikahan.

Iqbal kemudian mengatakan Polri hingga saat ini belum menerima laporan permohonan izin menikah dari Bripda Puput.

"Polri belum menerima secara resmi (izin nikah). Ini baru kabar di media," ujar Iqbal, dikutip dari Pojoksatu.

Wajib Ajukan Izin Nikah

Permohonan izin menikah itu, kata Iqbal, sifatnya wajib. Ini untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan.

"Harus mengajukan surat permohonan menikah, tujuannya jangan sampai ada hal-hal yang di kemudian hari merugikan institusi," kata dia.

Setelah permohonan izin nikah diajukan, kata Iqbal, seorang anggota harus menjalani sidang nikah. Waktu yang diperlukan cukup satu hari.

Selanjutnya, dia menerangkan permohonan izin menikah tidak selalu dikabulkan. Bisa saja ditolak dengan pertimbangan tertentu.

"Nanti nikah, tidak tahunya calon suaminya beristri. Makanya perlu pengecekan atau jika orangtua komplain, enggak bisa. Maka kita harus dalami itu," kata dia.

(Sah, Sumber: Pojoksatu.id)

Ahok Menikah Lagi, Keluarga Besan Sudah Terima Seragam Resepsi

Dream - Kabar rencana pernikahan Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dengan Bripda Puput Nastiti Devi semakin kencang beredar. Pernikahan tersebut dijadwalkan berlangsung pada 15 Februari 2019.

Kabar ini dibenarkan salah satu keluarga Puput, Sri Wilujeng. Sri merupakan bibi Puput yang tinggal di Jalan MT Haryono Nomor 2, Kelurahan Ploso, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Bahkan, Sri mengaku dia bersama beberapa anggota keluarga besar lainnya sudah menerima seragam dari orangtua Puput. Seragam itu akan dipakai saat prosesi pernikahan Puput dengan Basuki yang kini meminta disapa BTP.

"Sudah memberikan seragam baju batik kepada 6 orang saudara di Nganjuk yang akan digunakan saat resepsi pernikahan Puput di Jakarta," ujar Sri, dikutip dari Pojokpitu.com.

Dukungan Keluarga

Ayah Puput, Aiptu Teguh Sriyono bersama istri, lanjut Sri pernah berkunjung ke Nganjuk pada Desember 2018. Kepulangan tersebut untuk menyampaikan informasi terkait rencana pernikahan Puput dengan Ahok.

Sri mengatakan keluarga besar di Nganjuk mendukung rencana pernikahan tersebut. Tetapi, keluarga berharap Puput tetap memeluk agama semula, mengingat Ahok memiliki keyakinan berbeda.

Sementara untuk administrasi pernikahan, akan diurus di KUA di Jakarta. Ini karena Puput sudah menjadi warga Jakarta.

Diketahui, Bripda Puput adalah putri dari Aipda Teguh asal Nganjuk. Puput lahir dan besar di Jakarta dan pernah menjadi ajudan mantan istri Ahok, Veronica Tan.

(Sumber: Pojokpitu.com)

Keluarga Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Kabar Pernikahan Ahok

Dream - Publik dikejutkan dengan kabar rencana pernikahan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dengan Bripda Puput Nastiti Devi.

Kabar menyebut prenikahan itu akan digelar 15 Februari mendatang di Nganjuk, Jawa Timur. Tapi berita itu ternyata justru membuat sang adik, Fifi Lety Tjahaja, merasa sangat kaget.

"Terus terang aneh juga Kok Kita keluarga Engak tahu ya ada acara kawinan Tgl 15/2? Kalau ada acara Atau kegiatan apapun Di keluarga kami pada tgl 15/2, Harusnya kami keluarga tahu ya? Jadi Silakan tanya Pak Prass aja kenapa begitu?," tulis Fifi Lety Tjahaja, duikutip Dream, Sabtu 19 Januari 2019.

Sementara, terkait kabar soal Ahok akan pindah agama demi menikahi Bripda Puput Nastiti Devi, Fifi membantah keras. Menurut dia, apapun yang terjadi pada kakaknya tidak akan memutuskan untuk berpindah agama.

"Demikian juga soal #ahok pindah agama Perlu kami tegaskan tidak ada itu. Apapun Yg terjadi tetap tidak akan pindah agama. jadi ingat lagu ini #ihavedecidedtofollowjesus," tegasnya.

Keterangan dari Ketua DPRD DKI

Sebelumnya, sahabat sekaligus ketua DPRD DKI, Prasetio Edi Marsudi, memberikan kabar pernikahan Ahok. Dia membenarkan kabar pernikahan Ahok dengan seorang polwan cantik.

"Kalau mau married (menikah), iya gitu," kata Prasetyo Edi di kantor DPRD DKI Jakarta, Kamis, 6 September 2018.

Prasetyo menyebut keinginan Ahok untuk menikah kembali pernah disampaikannya kepada mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.

"Dia ngobrol dengan Pak Djarot, aku mau cari istri, mungkin pas lewat itu orang (polwan), kamu yang bisa ngayomi orang Jawa, orang apa, ini (polwan) orang Nganjuk. Sudah itu saja," ucap dia.

Karena hal itulah, menurut Prasetyo Edi, Ahok akhirnya dijodohkan oleh Djarot dengan polwan berinisial P dan berumur 21 tahun. Dia juga menyebut saat ini sosok P tengah bertugas di Polda Metro Jaya.

Dia melanjutkan, Ahok akan melangsungkan pernikahan setelah menyelesaikan masa hukumannya selesai. "Nanti setelah dia mengeluarkan masalah hukumnya," Prasetyo menjelaskan.

Sumber : liputan6.com/Devira Prastiwi