Anies Baswedan Terjang Banjir (Foto: Liputan6.com)
Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Dream - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memastikan seluruh kegiatan perekonomian di Jakarta kembali normal, setelah ibu kota terendam banjir pada Jumat-Sabtu pekan lalu. Dia memastkan tidak ada genangan lagi di Jakarta.
" Alhamdulillah atas izin Allah pada hari Minggu 1 hari kemudian 99,9 persen surut. Ini terjadi lewat kerja keras seluruh jajaran untuk melakukan pemompaan di tempat-tempat yang terdampak. Kemudian, hari Senin dini hari, jam 03.00 WIB pagi tadi, dipastikan bahwa 100 persen sudah surut," kata Anies.
Anies menerangkan, saat ini roda perekonomian dan kegiatan pemerintahan telah berjalan normal kembali. Anies mengklaim banjir di Jakarta cepat surut karena upaya dari seluruh jajarannya yang mampu mengendalikan dampak dari curah hujan ekstrem beberapa hari lalu.
" Jadi alhamdulillah hari Senin pagi, seluruh kegiatan perekonomian, kegiatan pemerintahan, bisa berlangsung tanpa ada gangguan sedikit pun akibat curah hujan ekstrem pada hari Sabtu yang lalu," kata Anies.
Anies menyampaikan, curah hujan di Jakarta pada Jumat-Sabtu kemarin mencapai 226 mm per hari. Angka ini melebih curah hujan di kota-kota penyangga Jakarta seperti Bekasi, Tangerang, dan Bogor, sebesar 150 mm lebih per hari.
Mengutip penjelasan dari situs Badan Meteorologi Klimatologi dan Geosifisika (BMKG) kategori curah hujan terbagi menjadi 4 jenis;
0 mm per hari: Berawan
0.5 – 20 mm per hari : Hujan ringan
20 – 50 mm per hari : Hujan sedang
50 – 100 mm per hari : Hujan lebat
100 – 150 mm per hari : Hujan sangat lebat
Di atas 150 mm per hari : Hujan ekstrem
" Persiapan kita sebelum memasuki musim hujan alhamdulillah menunjukan tanda tanda pelaksanaan yang baik curah hujan ekstrem dalam waktu 1 hari semuanya sudah bisa tertangani dengan baik," kata Anies.
Sumber: merdeka.com
Dream - Banjir yang menerjang Jakarta tak hanya timbulkan kerugian materiil. Banjir juga merenggut nyawa warga DKI
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan banjir yang melanda Ibu Kota sejak Sabtu, 20 Februari 2021 telah menelan korban jiwa sebanyak lima orang. Empat di antaranya adalah anak-anak
" Kita berduka cita bahwa ada korban meninggal jumlahnya lima orang dan empat dari lima ini adalah anak-anak usia 7 tahun, usia 11, usia 13 tahun," ujar Anies di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Minggu 21 Februari 2021.
Anies mengatakan keempat korban meninggal lantaran saat banjir melanda, mereka sedang asyik bermain air. Keempatnya diterjang arus air yang cukup besar.
" Mereka meninggal saat bermain di air dan kemudian ada arus dan kemudian ada yang terpeleset dan lain-lain," ucap dia.
Anies menginstruksikan kepada seluruh jajarannya, serta mengimbau masyarakat untuk melarang anak-anak bermain-main air di lokasi yang berpotensi berbahaya kala banjir melanda.
" Saya memberikan instruksi kepada seluruh jajaran dan mengimbau kepada seluruh masyarakat apabila menyaksikan anak-anak yang bermain di kawasan yang sedang ada genangan, maka supaya ditegur, diajak untuk berhenti karena bermain-main di tempat-tempat seperti ini sering berisiko, ada lubang, ada arus yang tidak terduga akhirnya terjadilah peristiwa yang tidak kita inginkan," papar Anies.
Anies bahkan meminta jika pun mereka bukan sanak maupun keluarga, maka tetap wajib untuk turut mengingatkan anak-anak yang kedapatan bermain di area-area berisiko bahaya saat banjir.
" Saya minta kepada semua bila menyaksikan anak-anak usia muda bermain-main dan berisiko, maka jangan pandang itu seperti anak orang lain. Pandanglah itu seperti anak kita sendiri sehingga kita ambil tanggung jawab juga mengingatkan untuk menegur dan menghentikan agar mereka tidak terpapar risiko sebagaimana kejadian kemarin," jelas Anies.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Sabdo Kurnianto mengatakan, terdapat 5 korban jiwa akibat banjir Jakarta.
" Korban merupakan lansia 67 tahun berjenis kelamin laki-laki yang terkunci di dalam rumah, di Jatipadang, Jakarta Selatan. Selain itu 4 anak-anak, terdiri dari 3 anak laki- laki di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat yang hanyut terseret arus banjir saat sedang bermain, dan 1 anak perempuan usia 7 tahun yang tenggelam di Jakarta Barat," terang Sabdo.
Sumber: liputan6.com