Koleksi Rancangan Ayu Dyah Andari (Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream)
Reporter : Annisa Mutiara Asharini
Dream - Nama Ayu Dyah Andari tentu sudah tidak asing di telinga fashionista. Lulusan teknik industri yang banting stir jadi desainer muslim itu naik daun sejak 2014 silam.
Ia masuk ke dalam jajaran desainer muslim ternama di Tanah Air, seperti Dian Pelangi dan Ria Miranda. Ayu bahkan tergabung di Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI).
Seiring perjalanan dunia mode, Ayu terus menciptakan inovasi busana terbaru. Salah satunya dengan melirik isu kelestarian lingkungan. Desainer 33 tahun itu mengusung konsep sustainable fashion.
Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
" Sebisa mungkin aku pakai bahan alami dan memakai aplikasi dari kain perca. Itu kan menambah nilai baju sekaligus memberdayakan pekerja," ujar Ayu di acara Road to Event Fashion Rhapsody, Jakarta, Jumat 1 November 2019.
Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
Diakui Ayu, tantangan terbesar dalam mengolah limbah mode sebagai ornamen busana adalah penyesuaian harga. Pasalnya, baju harus dibuat jadi lebih cantik tanpa membuat harga melambung tinggi.
Tak sedikitpun kain perca yang lolos dari pandangan Ayu. Wanita kelahiran 12 Juni 1986 itu selalu memungut sisa potongan kain yang terjatuh di lantai.
Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
" Apalagi bahan-bahanku bukan bahan murah seperti tille, organdi dan satin. Jadi kalau ada sedikit aja sisa pasti kain percanya disolder jadi satu. Sampai yang paling kecil ukurannya juga bisa," katanya.
Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
Desainer asal Palembang itu memakai teknik kreatif untuk mengolah sisa-sisa kain. Seperti bahan satin dan tille yang dikepang menjadi ornamen hijab. Ada juga bahan katun dan organdi yang disolder menjadi kelopak bunga.
Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
Jika diperhatikan, selalu ada detail bunga mawar di setiap rancangan desainer yang berkiblat pada gaya Eropa klasik itu. " Aku memang akrab dengan dekorasi khas Eropa kuno. Makanya garis desainku terlihat klasik dan didominasi oleh bunga mawar," jelas Ayu.
Ayu terpesona dengan nuansa seksi dan romantis dari bunga mawar. Sebelum berhijrah dan merancang busana muslimah, Ayu memang kerap merancang baju-baju seksi.
Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
Namun saat mengikuti kompetisi di Indonesia Fashion Week (IFW) sekitar 2014 silam, ia malu melihat desainer muslim favoritnya. Hati Ayu pun terketuk dan sejak saat itu, ia hanya berfokus pada busana muslimah.
Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
Selain bunga mawar, Ayu juga banyak mengadaptasi hal-hal unik untuk dijadikan sebagai motif busana. " Dulu saat lomba IFW saya pakai ukiran di lemari Palembang untuk dijadikan sebagai motif baju. Ada sentuhan gaya Renaissance," pungkas alumni Universitas Gadjah Mada (UGM).