Dream – Seiring pemakaiannya yang panjang kualitas bunyi klakson sepeda motor biasanya menjadi tidak nyaring dan serak. Kondisi nii umumnya disebabkan debu yang terlalu banyak dan karat yang terdapat di konektornya.

Jika penyebab kualitas bunyi klakson sudah diketahui, langkah selanjutnya adalah kamu harus mengatasinya agar suara peringatan itu kendaraan bisa berbunyi nyaring kembali.

Dikutip dari Federal Oil, Kamis 3 Desember 2020, hal pertama yang harus dilakukan jika klakson berbunyi tidak nyaring karena debu atau karat adalah dengan mengembalikan suaranya dengan konektornya. Pembersihan ini akan lebih baik dilakukan oleh tenaga ahli dari bengkel resmi.

Tujuannya agar terhindar dari kerusakan lain yang mungkin timbul. Misalnya, kamu salah langkah dalam membersihkan klakson jika melakukannya secara mandiri.

Kalau Tak Bunyi Sama Sekali

Selain debu yang banyak dan karat, klakson bisa tidak berbunyi sama sekali karena aki kendaraan telah habis.

Kamu bisa mengecek kondisi aki dan menggantinya dengan yang baru.

Tak Banyak yang Tahu, Klakson Ternyata Berasal dari Nama Merek

Dream - Klakson. Tentu Anda sudah tidak asing dengan komponen penting dalam berkendara yang mampu menghasilkan bunyi nyaring ini.

Ya, klakson merupakan komponen pada kendaraan yang bisa menjadi pertanda atau alat komunikasi saat berkendara. Ada tiga jenis klakson yang ditanamkan pada kendaraan, yaitu klakson pencet, klakson pipa, dan klakson elektrik.

Namun, tahukah Anda bahwa nama klakson tidak disematkan secara sembarangan? Menurut laman Car And Driver, nama klakson ini berasal dari kata “Klaxon”.

Nama ini dipatenkan untuk sebuah merek klakson oleh Miller Reese Hutchison --orang yang pada kemudian hari menjadi kepala insinyur pada laboratorium Thomas Edison di West Orange, New Jersey, Amerika Serikat.

Asalnya dari Bahasa Yunani

Nama Klaxon dipatenkan pada 1908. Nama Klaxon berasal dari bahasa Yunani “klaxo” yang berarti menjerit.

Hal Menurut kurator transportasi Museum Henry Ford, Matt Anderson, dulunya bunyi klakson bukanlah “beep” atau “tiin”, melainkan Ahooga. 

Pada 1930-an, produsen mobil mengatur ulang diafragma dan ruang suara tipe Klaxon untuk menghasilkan suara. Mereka ingin menciptakan suara yang bisa ditoleransi, tapi bisa menembus keributan lalu lintas.