Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

INFOGRAFIS: Mengapa Batuk Tak Kunjung Reda Meski Sudah Sembuh Covid-19?

INFOGRAFIS: Mengapa Batuk Tak Kunjung Reda Meski Sudah Sembuh Covid-19? Ilustrasi/Shutterstock

Dream - Salah satu gejala Covid-19 yang banyak dialami pasien aktif adalah gangguan saluran pernapasan seperti batuk yang terus menerus. Selama pengobatan, pasien selalu diberikan pengobatan untuk menyembuhkan gejala tersebut.

Lalu, bagaimana jika batuk tak kunjung reda meski dokter menyatakan pasien sembuh dari Covid-19? Jika Sahabat Dream pernah menemukan kejadian di atas, jangan panik dulu.

Jaka Pradipta, dokter spesialis paru, menjelaskan bahwa batuk masih bisa terus dialami pasien yang telah dinyatakan Covid-19. Lewat akun Twitter resminya @jcowacko, dia menjelaskan jika kondisi paru-paru pasien Covid-19 umumnya mengalami kerusakan dengan tingkat berbeda dan tergantung dari imunitas masing-masing.

Nah biar nggak langsung parno, yuk lihat penjelasan Dr Jaka .

Infografis Dream.co.id

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

INFOGRAFIS: Kapan Sekolah Tatap Muka?

Dream - Buat para siswa dan siswi, pasti sudah rindu sekali dengan kegiatan di sekolah, ya?

Tak cuma momen proses belajarnya, bermain dan kerja kelompok bareng teman-teman juga jadi poin yang amat dirindukan. Betul tidak?

Kamu harus sedikit bersabar, karena hal itu belum bisa dilakukan kembali 100 persen. Sebab, beberapa lokasi di Indonesia masih zona merah bahkan hitam perihal wabah COVID-19.

Tapi untuk lokasi-lokasi zona kuning, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (RI) Nadiem Makarim memperbolehkan sekolah tatap muka dengan syarat berikut ini.

Infografis Dream.co.id© Dream.co.id/Savina Mariska

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Jokowi: Keselamatan Rakyat di Tengah Pandemi Covid-19 Jadi Hukum Tertinggi

Dream - Presiden Joko Widodo menegaskan penegakan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 harus dijalankan dengan tegas demi menjaga keselamatan rakyat.

" Keselamatan rakyat di tengah pandemi Covid-19 saat ini merupakan hukum tertinggi," ujar Jokowi melalui Instagram.

Jokowi menegaskan penegakan disiplin protokol kesehatan harus dilakukan kepada setiap orang yang melakukan pelanggaran. Karena tidak semua orang kebal virus corona.

" Setiap orang bisa menularkan ke yang lainnya di dalam kerumunan," kata Jokowi.

Perintah Jokowi

Jokowi telah memerintahkan Kapolri, Panglima TNI, dan Ketua Satgas Penanganan Covid-19, untuk menjalankan tindakan tegas terhadap semua pihak yang melanggar pembatasan untuk mencegah penularan Covid-19.

" Jangan hanya sekadar imbauan, tapi dengan pengawasan dan penegakan aturan di lapangan," kata dia.

Upaya pemerintah perlu mendapat dukungan dan kepercaya masyarakat agar pandemi dapat dikendalikan. Juga agar setiap langkah pencegahan yang dilakukan pemerintah bisa berjalan efektif.

Jokowi juga meminta Menteri Dalam Negeri untuk menegur para kepala daerah agar memberikan contoh baik kepada masyarakat. Baik itu gubernur, bupati maupun wali kota.

" Jangan malah ikut berkerumun," kata Jokowi.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

'Dari Hati Terdalam, Mohon Lakukan Gerakan Bersama Perang Semesta Covid-19'

Dream - Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Adib Khumaidi, melaporkan sebanyak 162 dokter gugur akibat Covid-19 selama delapan bulan terakhir. Data terakhir meningkat dibandingkan posisi 10 November 2020 yang masih tercatat sebanyak 159 dokter meninggal.

" Kemudian antara 10 November hingga sekarang ada beberapa dokter, ada dua atau tiga dokter yang meninggal dikarenakan Covid," kata Adib, dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube BNPB.

Menurut Adib, lonjakan kasus positif baru berpengaruh terhadap angka kematian dokter. Lonjakan kasus terjadi, salah satunya disebabkan aktivitas masyarakat.

Adib menjelaskan pada Mei lalu terjadi lonjakan sebanyak 20 persen. Sedangkan pada Agustus lonjakan muncul sebanyak 10 persen.

Positif rate yang terjadi di masyarakat juga berdampak pada lonjakan kasus kematian, kesakitan yang pada dokter dan tenaga kesehatan," ucap Adib.

Dokter dan Tenaga Kesehatan Benteng Terakhir

Adib menyatakan pihaknya tidak berharap lonjakan kembali terjadi pada bulan-bulan ini. Dia pun mengingatkan garda terdepan menghadapi pandemi Covid-19 adalah masyarakat.

" Kami itu benteng terakhirnya, kami menunggu jangan sampai ada yang sakit," ucap Adib.

Dia pun meminta masyarakat untuk selalu patuh prokol kesehatan. Rutin menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak dapat menurunkan risiko penularan lebih dari 90 persen.

" Jadi itu yang perlu menjadi perhatian sehingga mau tidak mau garda terdepannya adalah masyarakat," kata Adib.

Perang Semesta Pada Covid-19

Ketua Umum PB IDI, Daeng M Faqih, memohon agar masyarakat tidak memperberat kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia dengan tidak mematuhi protokol kesehatan. Karena hal itu dapat meningkatkan kasus positif Covid-19.

" Dari hati kami, petugas kesehatan, yang paling dalam, mohon untuk kita bersama melakukan gerakan bersama, perang semesta pada Covid-19," kata Faqih.

Dia juga mengingatkan apabila masyarakat tidak disiplin, jumlah tenaga kesehatan semakin berkurang setiap hatinya. Sebagian dari mereka gugur akibat Covid-19.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Fakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Diketahui, varian JN.1 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada bulan November lalu.

Baca Selengkapnya
Fakta-fakta  Vaksinasi Covid-19 yang Mulai Berbayar di 2024

Fakta-fakta Vaksinasi Covid-19 yang Mulai Berbayar di 2024

Sempat gratis, vaksin keempat Covid-19 akan ditawarkan secara berbayar di tahun depan, kecuali untuk kelompok rentan.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun Jangan Mager, Biar Tak Sakit Punggung dan Gula Darah Aman

Awal Tahun Jangan Mager, Biar Tak Sakit Punggung dan Gula Darah Aman

Malas olahraga bisa bikin kamu mengalami berbagai masalah kesehatan yang berbahaya, lho. Apa aja sih masalah yang bisa timbul?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker Lagi?

Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker Lagi?

Apakah naik kereta api kini wajib pakai masker? Begini jawaban KAI

Baca Selengkapnya
4 Cara Ampuh Atasi Hidung Tersumbat, Layak Dicoba

4 Cara Ampuh Atasi Hidung Tersumbat, Layak Dicoba

Hidung tersumbat menjadi problem umum yang sering menimpa kita, terutama saat musim flu atau saat kita sedang mengalami alergi.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi

Kasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi

Beberapa tempat memiliki jumlah virus lebih tinggi dibandingkan area lain. Kamu wajib meningkatkan daya tahan tubuh jika ingin mengunjunginya.

Baca Selengkapnya
Membludak! Pengunjung Keranjang Sultan yang Viral Sempat Antre sampai Malam Hari, Menteri Sandiaga: `Nuhun Akang Will Smith`

Membludak! Pengunjung Keranjang Sultan yang Viral Sempat Antre sampai Malam Hari, Menteri Sandiaga: `Nuhun Akang Will Smith`

Kalau kata zaman sekarang, POV liburan bareng keluarga ketika libur Lebaran.

Baca Selengkapnya
Peringatan Darurat WHO: Virus yang Pertama Kali Muncul Tahun 1700an Ini Kembali Hantui Indonesia, Bisa Sebabkan Lumpuh Layu

Peringatan Darurat WHO: Virus yang Pertama Kali Muncul Tahun 1700an Ini Kembali Hantui Indonesia, Bisa Sebabkan Lumpuh Layu

WHO mengumumkan bahwa enam kasus baru pada pasien yang sudah vaksin telah ditemukan di Indonesia.

Baca Selengkapnya