Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diabetes Bisa Sebabkan Gangguan Hipertensi? Cari Tahu Faktanya

Diabetes Bisa Sebabkan Gangguan Hipertensi? Cari Tahu Faktanya Ilustrasi/Shutterstock

Dream - Saat  mendengar penyakit diabetes,  apa yang akan muncul pertama kali di benakmu? Apakah langsung terbayang sebuah penyakit yang menakutkan dan bisa menyerang siapa pun?

Faktanya, memang demikian. Diabetes adalah penyakit kronis jangka panjang yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula di dalam tubuh. Penyakit ini juga bisa menyerang siapa pun. Apalagi mereka yang memiliki pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat.

Tidak berhenti di situ, diabetes ini mempunyai hubungan yang erat dengan penyakit lainnya, yakni hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kok bisa? Simak ulasannya berikut!

Pengertian Diabetes dan Hipertensi

Ilustrasi

Sebelum jauh membahas bagaimana diabetes akan memicu penyakit lainnya seperti hipertensi, mari ketahui lebih dahulu apa itu diabetes dan hipertensi atau yang biasa disebut darah tinggi.

Melansir laman Halodoc, diabetes (diabetes melitus tipe 2) merupakan penyakit jangka panjang atau kronis yang awal kemunculannya ditandai dengan kadar gula darah (glukosa dalam darah) yang jauh di atas normal.

Sedangkan hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah sistolik terpantau lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat.

Lalu, BagaimanaPenyakit Ini Saling Berkaitan Satu Sama Lain?

Ilustrasi

Melansir Medical News Today, berdasarkan penelitian, memang sangat mungkin ada hubungan di antara darah tinggi atau hipertensi dan diabetes, terlebih diabetes melitus tipe 2.

Diabetes melitus tipe 2 adalah tipe penyakit gula yang paling banyak terjadi. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa, terutama yang berumur di atas 30 tahun.

Hal ini biasanya terjadi karena kemampuan produksi insulin yang melemah atau berkurangnya kemampuan tubuh dalam merespons insulin.

Dalam Jurnal Current Atherosclerosis Reports 2012 menunjukkan bahwa diabetes dan hipertensi sering terjadi bersamaan dan mungkin memiliki beberapa penyebab yang sama.

Seperti yang sudah disebutkan tadi, masalah utama dari penyakit diabetes adalah insulin yang tidak bekerja efektif. Padahal, insulin ini yang memproses glukosa dari makanan dan menggunakannya sebagai energi.

Seperti mata rantai yang terus terhubung, akibat dari ini adalah glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel untuk menyediakan energi, dan malah terakumulasi dalam aliran darah.

Kemudian, darah dengan kadar glukosa tinggi itu akan mengalir ke seluruh tubuh dan kemungkinan besar menyebabkan kerusakan luas, termasuk pada pembuluh darah dan ginjal.

Ikutan webinarnya yuk!

Jika organ yang mempunyai peran besar dalam menjaga tekanan darah yang sehat itu terganggu, otomatis tekanan darah akan naik dan akan meningkatkan penyakit komplikasi lebih lanjut.

Jika dibiarkan, diabetes ini akan sangat berbahaya untuk kesehatan tubuh. Untuk mengetahui lebih lanjut dan lengkap terkait hubungan diabetes dan hipertensi ini, kamu bisa mengikuti webinar yang akan diselenggarakan oleh Halodoc.

Halodoc adalah sebuah platform konsultasi kesehatan, update informasi kesehatan, serta layanan kesehatan lainnya yang siap membantu kamu 24 jam.

Webinar yang akan diselenggarakan pada hari Kamis 25 November pukul 11.00-12.00 WIB tersebut mempunyai tema "Diabetes Bisa Sebabkan Hipertensi, Kok Bisa?".

Sangat cocok dengan semua pembahasan kita di atas tadi ya. Narasumber untuk acara ini juga seorang ahli dalam bidang ini, dr Kendra Hosea, Sp.PD., (Spesialis Penyakit Dalam).

Kamu juga bisa langsung berkonsultasi dengan dokter spesialis melalui WAG jika mengikuti acara ini. Jadi, langsung saja kamu bisa mengunjungi link berikut ini untuk melakukan pendaftaran.

Kamu juga bisa mengunduh aplikasi Halodoc melalui Play Store atau App Store. Konsultasikan semua masalah kesehatanmu di Halodoc, karena lebih baik mencegah dari pada mengobati, kan?

Peran Vital Ibu dalam Menjaga Kesehatan Keluarga

Dream - Setelah menikah dan memiliki anak, seorang perempuan tentunya harus menjalankan banyak peran dalam keluarga.

Apabila laki-laki secara tradisional ditunjuk untuk menyediakan sumber daya misalnya makanan, tempat tinggal, dan lainnya, maka perempuan cenderung dianggap bertanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya tersebut.

Contohnya, menyiapkan makanan untuk mencukupi kebutuhan fisik hingga pengasuhan untuk memenuhi kebutuhan emosional dan sosial bagi anak-anak.

Mengenali Clicking, Kelainan Sendi yang Bikin Mulut Tidak Bisa Ditutup Lagi

Kini pembagian peran dalam keluarga tak lagi sekaku dulu. Zaman menuntut ayah ikut berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan emosional dan sosial anak, sementara seorang ibu bisa menambah perannya sebagai ibu bekerja.

Tanpa mengecilkan kontribusi ayah, tak bisa dimungkiri bahwa ibu punya peran besar dalam keluarga. Mulai dari membentuk pola hidup, gaya hidup, dan salah satu yang paling vital yakni menjaga kesehatan keluarga.

Nah, mengingat fungsi besar tersebut, maka tepat banget jika program peningkatan kesehatan dibekalkan kepada ibu atau perempuan sebagai promotor kesehatan di keluarga. 

Kira-kira apa apa saja pengaruh seorang ibu dalam kesehatan keluarga?

Pola Konsumsi Anak Kebanyakan Meniru Sang Ibu

Ilustrasi

© shutterstock

Kontak pertama seorang anak dengan pemenuhan gizi terjadi sejak dalam kandungan. Setelah lahir, apa yang dikonsumsi ibu sebagian besar juga dikonsumsi pula oleh anaknya.

Manjakan Tubuh dengan Body Oil, Rasakan Efek Dahsyatnya

Seorang anak akan melihat pola, kebiasaan, dan cara makan orangtuanya, lalu akan menirunya. Nah, selain menjadi model perilaku makanan anak, orangtua juga punya fungsi kuat menyediakan lingkungan makan yang baik.

Misalnya jika anak tidak menyukai makanan sehat, ibu dituntut banyak akal agar anak mau makan.

Peran Ibu dalam Kesehatan Gigi dan Mulut

Dalam pencegahan karies gigi pada anak, ibu memiliki peran penting. Mulai dari penularan infeksi dari ibu yang mengalami karies gigi ke anak, pemberian ASI, pola makan, teknik menyikat gigi, sampai kunjungan rutin ke dokter gigi.

 

Kesehatan Mental Ibu Pengaruhi Kondisi Anak


Ilustrasi

© shutterstock

Kesehatan mental anak dan orang tuanya ternyata terhubung dalam berbagai cara lho. Salah satu contohnya, kesehatan mental yang baik adalah fondasi penting untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk dalam membesarkan buah hati.

Minum Air Terlalu Banyak Bisa Bebani Kerja Jantung

Saat orangtua, terutama ibu, sedang bergelut dengan kondisi mentalnya sendiri seperti depresibaby blues, dan lainnya, kebutuhan dan perkembangan anak tak bisa dihentikan.

Mental yang sedang tak baik-baik saja bisa mengakibatkan pola pengasuhan yang tak optimal. Padahal, di masa kanak-kanak, kondisi mental menjadi tonggak perkembangan anak secara emosional dan keterampilan sosial ke depan.

Merawat Anggota Keluarga yang Sakit

Saat anggota keluarga jatuh sakit, ibu selalu tampil di depan dalam perawatan dan memantau pengobatan. Sampai ada kalimat mengatakan bahwa seorang ibu tak boleh jatuh sakit.

Pernah dengar? Ibu juga terlibat banyak dalam pengambilan keputusan tentang asuransi kesehatan.

Ikutan webinarnya yuk!

Memahami pentingnya peran ibu, Halodoc mengajak para ibu untuk belajar bersama melalui Zoom Webinar bertema 'Peran Ibu dalam Menjaga Kesehatan Keluarga'.

Acara ini bakal digelar pada 18 November pukul 11.00 WIB dengan narasumber psikolog anak, Devi Sani dan mom influencer Meta Iskandar. Seluruh peserta yang terdaftar juga berkesempatan tergabung dalam Whatsapp Group, sehingga bisa berkonsultasi langsung dengan dokter ahli di bidangnya.

4 Kebiasaan Makan yang Bisa Lemahkan Imunitas

Melalui webinar ini, Halodoc enggak hanya menunjukkan pentingnya peran ibu dalam menjaga kesehatan keluarga, tapi juga mengajak para ibu untuk memeluk diri sendiri agar tetap sehat secara fisik dan mental sehingga bisa memberikan cinta kepada keluarga seperti yang diinginkan.

Segera gabung di link berikut yuk!

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apakah Makan Terlalu Banyak Gula Menyebabkan Diabetes?

Apakah Makan Terlalu Banyak Gula Menyebabkan Diabetes?

Mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah besar memang dapat meningkatkan risiko terkena diabetes. Tapi tak cuma itu.

Baca Selengkapnya
Tak Suka Makanan Manis Tapi Idap Diabetes, Kok Bisa?

Tak Suka Makanan Manis Tapi Idap Diabetes, Kok Bisa?

Seseorang masih bisa terkena diabetes meski jarang mengonsumsi makanan manis. Ahli menjelaskan penyebabnya.

Baca Selengkapnya
Nggak Cuma Kurangi Gula, Konsumsi 4 Bahan Makanan Ini Bisa Kurangi Risiko Diabetes

Nggak Cuma Kurangi Gula, Konsumsi 4 Bahan Makanan Ini Bisa Kurangi Risiko Diabetes

Menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi risiko diabetes memerlukan perhatian khusus terhadap jenis makanan yang dikonsumsi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
7 Gejala Kencing Manis yang Jarang Disadari, Salah Satunya adalah Kesemutan

7 Gejala Kencing Manis yang Jarang Disadari, Salah Satunya adalah Kesemutan

Kita perlu untuk mencegah penyakit diabetes dengan mengedukasi diri untuk mengetahui apa saja gejala yang timbul.

Baca Selengkapnya
3 Tips Berpuasa untuk Pasien Diabetes dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam

3 Tips Berpuasa untuk Pasien Diabetes dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Pasien diabetes perlu memperhatikan beberapa hal sebelum berpuasa sebulan penuh. Ketahui 3 hal ini agar puasa lebih nyaman.

Baca Selengkapnya
Konsumsi Gula dan Tepung Bisa Bikin Telat Haid, Ini Alasan dan Cara Mengatasinya

Konsumsi Gula dan Tepung Bisa Bikin Telat Haid, Ini Alasan dan Cara Mengatasinya

Siklus haid bisa terganggu akibat mengonsumsi makanan atau minuman tertentu. Hal ini disebabkan oleh pengaruh kadar insulin serta kondisi pencernaanmu.

Baca Selengkapnya
Kulit Sering Terasa Kering dan Gatal, Bisa jadi Tanda Diabetes

Kulit Sering Terasa Kering dan Gatal, Bisa jadi Tanda Diabetes

Kulit yang terasa gatal bisa jadi pertanda diabetes. Ketahui cara mencegah dan mengatasinya agar kulit tetap sehat dan nyaman saat beraktivitas.

Baca Selengkapnya
Mangga Tak Boleh Dikonsumsi Berlebihan, Bisa Tingkatkan Level Gula Darah

Mangga Tak Boleh Dikonsumsi Berlebihan, Bisa Tingkatkan Level Gula Darah

Diabetes menjadi salah satu penyakit yang membuat banyak orang khawatir

Baca Selengkapnya
Walau Sudah Diet, Kebiasaan Kurang Tidur Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes

Walau Sudah Diet, Kebiasaan Kurang Tidur Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes

Pola tidur yang sehat adalah hal penting yang sering diabaikan. Yuk, simak bagaimana kebiasaan kurang tidur dapat meningkatkan risiko diabetes!

Baca Selengkapnya