Anak Kesulitan Belajar Dan Susah Bersaing, Mungkin Ini Sebabnya
Reporter : Elvira F Saudi
Dream - Memiliki buah hati yang berprestasi di sekolah tentu menjadi kebanggaan orangtua. Terlebih jika sang anak tak hanya pandai dalam akademik, namun juga luwes dalam bersosial.
Namun, beberapa anak mungkin mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran. Hal ini terkadang membuat anak menjadi minder dan tak percaya diri saat berkompetisi di sekolah.
© Shuttertock
Sebenarnya apa faktor yang membuat performa anak di sekolah menurun? Menurut ahli, Hal ini disebabkan oleh lambatnya kemampuan kognitif, perilaku, dan emosi anak yang dipicu oleh kurangnya asupan zat besi.
Tak hanya itu, minimnya asupan zat besi juga salah satu faktor kesulitan belajar yang mengakibatkan anak jadi kesulitan bersaing.
" Kekurangan zat besi dapat menyebabkan turunnya kecerdasan, fungsi otak dan motorik anak.." Tutur dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, SpGK dalam Webinar Danone SN bertajuk 'Defisiensi Zat Besi Sebagai Isu Kesehatan Nasional di Indonesia dan Dampaknya Terhadap Kemajuan Anak Generasi Maju.'
© Shuttertock
Tak hanya itu, jika anak mengalami disefisiensi zat besi dalam jangka waktu panjang, maka bisa berdampak pada perubahan perilaku anak, lho. Anak yang merasa kesulitan bersaing dengan kawan sebayanya cenderung menjadi murung, dan kurang percaya diri. Hal ini tentu akan menghambat kegiatan sosialnya.
Dengan adanya asupan Zat Besi yang cukup, 5 potensi untuk anak berprestasi dapat terpenuhi. Apa saja?
© shutterstock
1. Berpikir Kreatif
Anak dengan asupan Zat besi yang cukup mampu berpikir kreatif. Hal ini disebabkan dengan kemapuan kognitif anak yang lebih optimal dibanding yang kurang mengonsumsi Zat Besi.
2. Mandiri
Anak lebih mandiri untuk menyelesaikan masalah tanpa bantuan karena mampu berkonsentrasi dengan baik untuk melakukan suatu tugas.
3. Percaya Diri
Cepat tanggap dengan lingkungan sekitar dan mampu bersaing membuat anak menjadi lebih percaya diri dengan teman-teman sebayanya.
4. Supel
Tumbuhnya rasa percaya diri pada anak serta memiliki atensi yang baik terhadap lingkungan sekitar menjadikan anak lebih supel dan luwes saat bersosialisasi.
5. Tumbuh Kembang
Anak yang tumbuh dan berkembang dengan baik kemampuan kognitif dan emosinya lebih berpotensi memiliki prestasi yang gemilang.
Kandungan Zat Besi dapat dengan mudah diperoleh dari makanan yang kaya dengan zat besi, terlebih dari pangan hewani. Seperti daging merah, hati dan ikan.
Ada pula zat besi yang bisa diperoleh dari pangan nabati, seperti sayur bayam. Beberapa susu pertumbuhan anak juga mengandung zat besi.
Tak hanya itu, orangtua juga sebaiknya memeperhatikan asupan Vitamin C pada anak. Vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi menjadi lebih optimal, lho.