Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indeks Syariah Tak Lagi Menanjak, Rontok Sepanjang Perdagangan

Indeks Syariah Tak Lagi Menanjak, Rontok Sepanjang Perdagangan Tiga Indeks Syariah Dan IHSG Melemah Hari Ini, Kamis 31 Oktober 2019. (Foto: Shutterstock)

Dream - Indeks syariah bergerak lemah setelah melaju positif sepanjang tiga hari perdagangan. Laju indeks ini mengikuti Indeks Harga Saham Gabungan yang juga rontok pada penutupan perdagangan Bursa Ecek Indonesia, Kamis, 31 Oktober 2019

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) lansung terjun ke teritori merah saat perdagangan baru dimulai kurang dari satu menit. Hingga sesi perdagangan berakhir, tak sekalipun ISSI berhasil keluar dari tekanan.

Menutup perdagangan hari ini, ISSI terpangkas sampai 2,445 poin (1,27%) ke level 189,493.

Tekanan kuat juga dialami dua indeks saham beluchips syariah. Jakarta Islamic Index (JII) yang kemarin sudah bergerak melemah, kali ini kembali turun 12,425 poin (1,78%) ke level 686,924.

Sementara Indeks JII70 menyusul JII dengan turun 3,474 poin (1,47%) ke level 233,079.

Secara keseluruhan, pasar modal Indonesia memang mengalami koreksi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat turun 67,43 poin (1,07%) ke 6.228,317.

Hasil ini tak sesuai dengan prediksi. Padahal, para analis memperkirakan ada momentum kenaikan indeks yang akan berlanjut meskipun pasar masih didera oleh aksi jual.

Aksi jual saham terjadi di hampir semua indeks sektor, terutama di pertambangan, infrastruktur, dan industri dasar. Indeks pertambangan terjun bebas 3,62 persen. infrastruktur 3,16 persen, dan industri dasar 1,35 persen.

Hanya ada satu indeks yang menguat, yaitu pertanian sebesar 0,22 persen.

Indeks Syariah Menghijau, Saham Properti Jadi Buruan

Dream - Indeks syariah kompak menguat pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 29 Oktober 2019. Penguatan pasar modal syariah mematahkan prediksi analis akan adanya koreksi.

Pada analis sebelum memperkirakan laju bursa saham Indonesia akan bergerak melemah seiring kondisi pasar yang sudah jenuh beli. Sentimen pertemuan The Federal Reserves pada 29-30 Oktober 2019 diyakini akan membuat pelaku pasar memilih aksi wait and see.

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan hari ini dengan menanjak pelan 0,519 poin (0,27%) ke level 191,590. ISSI berhasil keluar tekanan jelang sesi penutupan setelah dibuka melemah level 190,862 saat sesi prapembukaan.

 

 

Sepanjang perdagangan ISSI bergerak fluktuatif setelah beberapa kali melaju di dua zona. ISSI baru menyentuh levelnya di sesi penutupan. 

Penguatan jelang penutupan juga terjadi pada dua indeks keping biru syariah. Jakarta Islamic Index (JII) ditutup menguat 2,598 poin (0,37%) ke level 699,453. Sementara indeks JII70 merangkak 0,865 poin (0,37%) ke level 236,535.

Adanya aksi beli jelang sesi penutupan membantu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali masuk zona hijau. IHSG naik 15,754 poin (0,25%) ke level 6.281,138.

Siapa Pencetak Top Gainer dan Top Loser?

Investor meramaikan lantai saham dengan berburu saham di sektor properti dan infrastruktur. Alhasil, dua indeks sektor ini masing-masing melesat 1,47 persen dan 1,07 persen.

Sebaliknya, indeks saham-saham di sektor barang konsumsi bergerak lemah 0,48 persen, manufaktur 0,08 persen, pertambangan 0,06 persen, dan perdagangan 0,04 persen.

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah DSSA yang harga sahamnya naik Rp1.225. Diikuti INPS Rp300, HEAL Rp260, INTP Rp250, dan AALI Rp225 per saham.

Sebaliknya saham bluechips syariah menderita kekalahan hari ini. Top losser saham syariah dipimpin CPIN yang terkoreksi Rp200, INDF Rp200, IPCC Rp180, ITMG Rp150, dan BTPS Rp130.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada sore ini naik tipis. Pada perdagangan pukul 16.34 WIB, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah melemah 6 poin (0,04%) ke level Rp14.021 per dolar AS.

Indeks Syariah Menanjak, Dolar AS Takluk di Hari Sumpah Pemuda

Dream - Gelora semangat Hari Sumpah Pemuda turut menggema di bursa saham syariah Indonesia. Indeks syariah kompak bergerak menguat pada penutupan perdagangan, Senin, 28 Oktober 2019.

Laju penguatan juga melanda Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sekaligus mematahkan prediksi sejumlah analis. 

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan dengan naik 0,670 poin (0,35%) ke level 191,071. Indeks ini bertahan seharian di zona hijau sejak dibuka di level 190,513.

Aksi beli investor ini mengerek ISSI hingga menembus level tertinggi 191,161.

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga ikut menanjak 3,871 poin (0,56%) ke level 696,855. Penguatan juga dialami indeks JII70 yang bertambah 0,955 poin (0,41%) ke level 235,670.

Meski dibayangi tren aksi ambil untung pelaku pasar, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup awal pekan ini dengan menguat 13,039 poin (0,21%) ke level 6.265,384.

Rupiah Menguat Tipis

Sebagian indeks sektoral menguat. Sektor industri aneka dan barang konsumsi menjadi sektor yang paling dilirik. Dua indeks ini menguat masing-masing 1,25 persen dan 1,16 persen.

Sebaliknya, indeks infrastruktur merosot 0,44 persen, properti 0,16 persen, industri dasar 0,08 persen, dan keuangan 0,07 persen.

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah INPS yang harga sahamnya naik Rp470, SMGR Rp425, UNVR Rp350, ICBP Rp275, dan UNTR Rp250.

Harga saham FISH terkoreksi Rp560, INTP Rp200, PORT Rp135, TCPI Rp125, dan PDES Rp100.

Kurs rupiah menguat tipis terhadap dolar AS. Pada pukul 16.13, nilai tukar dolar melemah 19 poin (0,14%) ke level Rp14.018 per dolar AS.

Berbalik Menguat di Sesi Kedua, Indeks Syariah dan IHSG Ditutup Menanjak

Dream - Indeks syariah kompak menguat saat menutup perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 23 Oktober 2019. Indeks syariah melaju positif bersama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sama-sama melemah saat pengumuman Kabinet Indonesia Maju.

Pelaku pasar menunjukan tanda-tanda menguat di sesi kedua perdagangan. Hampir seluruh waktu transaksi sesi siang ini dihabiskan di zona hijau. 

Kondisi ini berbeda dengan laju indeks syariah dah IHSG yang melemas di sesi pertama perdagangan. ISSI bahkan menutup perdagangan sesi pagi di zona merah. 

Mengutip data perdagangan BEI, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menanjak 1,060 poin (0,56%) ke 191,802. ISSI bergerak fluktuatif setelah dibuka di 190,650.

Sentimen pengumuman nama para calon menteri tak cukup membuat investor berani terjun ke lantai bursa. Sebaliknya, pemodal menanggapi dingin kabinet Indonesia Maju dan sempat terperosok sampai level terendah 190,269.

 

 

Kepercayaan investor membuat ISSI kembali bangkit dan bisa bertengger ke level 191,802.

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) terangkat 5,857 poin (0,85%) ke level 697,127. Penguatan juga dicetak indeks JII70 melesat 1,648 poin (0,70%) ke level 236,502.

Aksi beli jelang sesi penutupan juga mendorong IHSG menguat 32,309 poin (0,52%) ke level 6.257,806.

Tapi, Kok Rupiah Malah Loyo?

Kembalinya kepercayaan pasar membuat sebagian besar indeks sektor bangkit. Indeks sektor pertanian naik 1,35 persen, industri dasar 1,23 persen, dan pertambangan 1,74 persen.

Indeks perdagangan melemah 0,56 persen dan barang konsumsi 0,28 persen.

Emiten syariah yang bercokol di top gainer kali ini adalah ITMG yang harga sahamnya naik Rp750, SONA Rp625, INTP Rp375, UNVR Rp325, dan AALI Rp300.

Sebaliknya, yang berada di top loser kali ini adalah LPPF yang harga sahamnya turun Rp190, FMII Rp180, SILO Rp150, AKRA Rp140, dan PRDA Rp120.

Pada 16.10, nilai tukar rupiah berbalik melemah. Kurs dolar AS merangkak naik 50 poin (0,35%) ke level Rp14.090.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jika Pemilu 2024 Berjalan Satu Putaran, Dampaknya Positif ke Investasi

Jika Pemilu 2024 Berjalan Satu Putaran, Dampaknya Positif ke Investasi

Pada tanggal 14 Februari 2024, Pemilu tahun 2024 akan dilaksanakan secara serentak.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator Politik: 76,5% Masyarakat Puas Kinerja Jokowi, Alasannya karena Bagikan Banyak Bansos

Survei Indikator Politik: 76,5% Masyarakat Puas Kinerja Jokowi, Alasannya karena Bagikan Banyak Bansos

Alasan masyarakat puas dengan kinerja Jokowi yakni masifnya pembangunan infrastruktur seperti jalan, bendungan, hingga jembatan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
NOTED KAK! Gak Semudah Itu

NOTED KAK! Gak Semudah Itu

Sahabat Dream, kalian pasti pernah kan membayangkan bekerja di Jakarta bakal enak? Harapan seringkali tak sesuai kenyataan lho.

Baca Selengkapnya