Dream – Bertolak belakang dari keyakinan banyak orang, miliarder Steve Siebold percaya setiap manusia punya kesempatan menjadi kaya raya. Sayangnya, tidak semuanya bisa meraih kesempatan tersebut.

Business Insider membagi sepuluh tanda yang mengindikasikan seseorang tidak berada di jalan yang benar untuk menjadi kaya. Apa saja, ya?

Tanda yang pertama adalah bekerja keras, tapi tidak bekerja cerdas. Penasihat keuangan, Ric Edelman, mengatakan bekerja keras saja tidak akan cukup untuk membuat seseorang kaya.

Untuk menjamin kehidupan yang cerah di masa depan, Edelman menyarankan agar seseorang juga bekerja secara cerdas. Salah satu bentuknya adalah berinvestasi, entah itu di pasar saham atau dana pensiun.

Yang kedua, terlalu menekankan kepada penghematan dan melupakan pendapatan. Bentuk lain dari bekerja secara cerdas adalah meningkatkan pendapatan, bukan hanya tabungan.

Menabung memang penting untuk membangun kekayaan. Tapi jangan sampai lupa untuk memikirkan pendapatan. Ini yang juga menjadi perhatian orang-orang kaya.

Yang ketiga, membeli barang tidak sesuai dengan kemampuan. Jika hidup lebih besar pasak daripada tiang, seseorang tak mungkin bisa menjadi kaya.

Meskipun dia memperoleh pendapatan lebih atau kenaikan gaji tinggi. jangan gunakan itu sebagai pembenaran untuk meningkatkan gaya hidup.

"Aku tidak membeli jam tangan mewah atau mobil mahal pertama sampai bisnis dan investasiku menghasilkan uang dari beragam sumber," tulis miliarder Grant Cardone, “aku masih mengemudikan Toyota Camry yang aku beli sebelum jadi miliarder. Bekerja membangun etos kerja, bukan bekerja untuk membeli barang-barang mewah.”

Keempat, hanya puas dengan gaji bulanan. Orang biasa akan puas digaji bulanan dengan nominal yang sama. Syukur-syukur jika mendapatkan kenaikan meskipun itu tidak akan membuatnya kaya-raya.

Sementara orang kaya lebih suka mendapatkan uang berdasarkan target atau hasil. Dan biasanya mereka juga seorang wirausahawan.

Kelima, belum juga berinvestasi. Salah satu cara yang efektif untuk mendapatkan uang adalah menginvestasikannya. Semakin dini investasi, semakin baik hasilnya

"Rata-rata, miliarder menginvestasikan 20% pendapatan mereka setiap tahun. Kekayaan mereka tidak diukur oleh berapa banyak yang diperoleh setiap tahun, tapi berapa banyak mereka menabung dan memutar uang mereka," tulis Ramit Sethi dalam buku terlarisnya I Will Teach You to Be Rich.

Seseorang tak perlu jadi ahli tentang keuangan pribadi atau menggunakan jargon ekonomi yang keren untuk berinvestasi.  Mulailah berinvestasi pada tabungan dana pensiun atau dana murah lainnya, dan lihat hasilnya dalam jangka panjang.

Lanjut ke jangan mengejar mimpi orang lain.

Kejarlah Mimpi Sendiri!

Keenam, seseorang sebaiknya mengejar mimpi sendiri, bukan mimpi orang lain. Jika ingin sukses dalam bisnis, seseorang harus mencintai apa yang dikerjakannya. Dia harus ulet dalam mengejar mimpinya, bukan mimpi orang lain.

Banyak yang melakukan kesalahan karena mengejar mimpi orang lain, misalnya cita-cita orangtua. Thomas C. Corley, penulis tentang miliarder selama 5 tahun. mengatakan jika seseorang mengejar mimpi orang lain, dia akan berakhir tidak bahagia dengan profesi yang digelutinya.

"Itu terlihat pada performa dan kompensasi yang Anda peroleh. Anda justru dipaksa berjuang untuk mencari nafkah untuk menghidupi keluarga. Anda tidak punya lagi gairah yang diperlukan untuk menjadi sukses,” kata Corley.

Hal yang Banyak Dilupakan

Ketujuh, enggan keluar dari zona nyaman. Jika ingin membangun kekayaan, menjadi sukses, atau hidup makmur di masa pensiun, seseorang harus berani berhadapan dengan ketidaknyamanan atau ketidakpastian.

Artinya, berani keluar dari zona nyaman. Justru orang-orang kaya merasa nyaman dengan ketidakpastian.

"Nyaman secara fisik, psikologis, dan emosional adalah dambaan kelas menengah," tulis Siebold. "Sementara orang-orang kaya menganggap menjadi miliarder itu tidak mudah dan keinginan merasa nyaman justru bisa menghancurkan. Mereka merasa nyaman di saat ketidakpastian sedang menyelimuti mereka," lanjut Siebold.

Kedelapan, tidak punya tujuan finansial. Untuk membangun kekayaan, akan lebih mudah jika seseorang memiliki tujuan spesifik yang jelas sebelum membuat rencana finansial.

Ingin punya rumah? Tinggal di luar negeri? Bepergian sebulan sekali? Memiliki kehidupan pensiun yang indah? Tulis tujuan-tujuan ini jika perlu dan buat rencana finansial untuk mewujudkannya.

Pesimistis Jadi Orang Kaya

Kesembilan, membayar dahulu, menabung kemudian. Penulis buku The Automatic Millionare, David Bach, mengatakan langkah salah yang dilakukan orang-orang adalah menerima gaji dan membayar orang lain terlebih dahulu daripada dirinya sendiri.

"Mereka membayar pemilik kontrakan, perusahaan kartu kredit, perusahaan telekomunikasi, pemerintah, dan sebagainya,” tulis Bach.

Lebih baik menyisihkan sebagian gaji yang baru dikirim ke dalam tabungan khusus yang bisa diproses otomatis. Setelah itu baru membayar segala bentuk kewajiban seperti utang atau tagihan.

Kesepuluh, pesimistis menjadi kaya-raya. Siebold mengatakan orang percaya menjadi kaya adalah hak istimewa yang hanya diberikan kepada orang-orang yang beruntung.

Sebenarnya, di negara kapitalis, semua orang berhak menjadi kaya. Dia pun menyarankan untuk mulai bertanya kepada diri sendiri, “Mengapa bukan saya?”

Selanjutnya, mulailah berpikir besar. “Orang kaya menetapkan harapan mereka sangat tinggi,” kata dia.