Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jumlah Makanan Mubazir di Dunia Seukuran 7 Kali Keliling Bumi

Jumlah Makanan Mubazir di Dunia Seukuran 7 Kali Keliling Bumi Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) merilis penelitian terbaru terkait limbah makanan pada tahun 2019. Diperkirakan ada 931 juta ton makanan, atau 17% dari total makanan yang tersedia bagi konsumen pada tahun 2019, dibuang ke tempat sampah.

Dikutip dari situs resmi Program Lingkungan PBB (UNEP), Senin 8 Maret 2021, limbah makanan itu termasuk dari rumah tangga, pengecer, restoran, dan layanan makanan lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk mendukung upaya global untuk mengurangi separuh limbah makanan pada tahun 2030.

Bobot limbah makanan itu kira-kira sama dengan 23 juta truk bermuatan penuh 40 ton atau cukup untuk mengelilingi bumi 7 kali.

Hasil Laporan

Direktur Eksekutif UNEP Inger Andersen mengatakan, mengurangi jumlah sampah makanan bisa memotong emisi gas rumah kaca, memperlambat perusakan alam, meningkatkan ketersediaan makanan dan menghemat uang di saat resesi global.

"Kalau kita mau serius menangani perubahan iklim, alam, mengurangi polusi dan sampah, pihak pemerintah, pengusaha, dan warga dunia harus mengambil peran untuk mengurangi sampah makanan," katanya dilansir dari lama Russia Today, Senin 8 Maret 2021.

Laporan Indeks Limbah Makanan 2021, dari UNEP bersama dengan organisasi mitra Waste & Resources Action Programme (WRAP), melihat limbah makanan yang ada di gerai ritel, restoran, dan rumah - menghitung makanan dan bagian yang tidak dapat dimakan.

Laporan ini menyajikan pengumpulan, analisis, dan pemodelan data limbah makanan paling komprehensif hingga saat ini, dan menawarkan metodologi bagi negara-negara untuk mengukur limbah makanan. 152 titik data limbah makanan diidentifikasi di 54 negara.

 

Limbah Makanan Lebih Besar dari Tingkat Pendapatan

UNEP menuturkan sekitar 690 orang di dunia mengalami kelaparan pada 2019 dan tiga miliar penduduk dunia tidak bisa mendapatkan makanan sehat.

Lebih lanjut, laporan UNEP itu menemukan, hampir di semua negara yang menghitung jumlah sampah makanan, hasilnya cukup besar dibanding tingkat pendapatan.

UNEP menuturkan, sampah makanan ini terbanyak berasal dari sampah rumah tangga yang mencakup 11 persen dari total makanan yang tersedia untuk dikonsumsi melalui rantai pasokan.

Perusahaan makanan dan gerai eceran mencakup angka masing-masing 5 persen dan 2 persen dari total sampah makanan.

Sumber: merdeka.com

4 Cara Daur Ulang Sampah Dapur di Rumah

Dream - Badan Pangan Dunia atau FAO menyebut hampir 1.3 juta ton makanan terbuang menjadi sampah di seluruh dunia. Sampah makanan dan sampah dapur ini meliputi berbagai macam proses, dari pertanian hingga konsumsi.

Dilansir dari Conserve Energy Future, ketika sampah dapur sudah sampai ke pembuangan, lapisan tanah akan mengurai dan menghasilkan gas rumah kaca yang lebih kuat menangkap karbondioksida.

Dengan mengalihkan sampah dapur dan makanan dari tempat pembuangan, kita bisa mengurangi dampak karbon, memanfaatkan energi terbarukan, dan mengembalikan nutrisi penting ke dalam tanah.

Sampah makanan dan sampah dapur dapat dengan mudah didaur ulang dan digunakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Untuk mendapatkan manfaat yang baik tersebut, ada empat cara yang bisa digunakan untuk mendaur ulang sampah dapur menjadi lebih bermanfaat.

Composing

Berdasar lansiran Conserve Energy Future, The United States Environmental Protection Agency mengatakan hampir 90% sampah yang dibuang oleh rumah tangga, restoran, hingga supermarket terdiri dari sisa-sisa makanan yang sebenarnya dapat didaur ulang.

Selain itu, rumah tangga biasa menghasilkan hampir 474 pon sisa makanan setiap tahunnya. Ketika sampah dapur ini dibawa ke pembuangan sampah, memang mereka akan terurai dengan sendirinya. Namun, mereka akan melepaskan metana dan menambah emisi rumah kaca.

Pengomposan menjadi salah satu cara mendaur ulang sampah dapur yang paling mudah dan ramah lingkungan.

Ada beberapa kota yang sudah ramah dengan sistem pengomposan sehingga membuat wilayah pembuangan khusus organik. Namun sayangnya hal ini belum banyak dilakukan di Indonesia.

Sahabat Dream bisa melakukan pengomposan sendiri di rumah, dengan memisahkan sampah di halaman rumah. Membaginya menjadi 4 bagian, yaitu sampah dapur hijau, coklat, sisa makanan, dan kemasan daur ulang.

Donasi Sampah Dapur untuk Pakan Hewan

PBB pernah memperkirakan, jika petani dan pemilik ternak memberi makan hewan mereka dengan sisa makanan yang diizinkan hukum, produksi dan konsumsi gandum bisa dialihkan pada 3 miliar orang di seluruh dunia.

Bahkan, pengalihan sisa makanan untuk hewan menjadi strategi yang aman dan efektif untuk mendaur ulang sampah dapur dan makanan. Untuk melakukan hal ini, Sahabat Dream bisa menerapkannya dengan bekerja sama dengan peternak lokal.

Atau bisa juga mengumpulkan dan memilah sampah dapur yang kemudian diberikan pada hewan peliharaan kita, itu kalau memelihara hewan di rumah.

Mengubah Sampah Dapur Menjadi Biogas

Lebih dari sepertiga makanan yang diproduksi di seluruh dunia dibuang sia-sia. Padahal sampah dapur dan makanan bisa dimanfaatkan untuk membuat energi terbarukan.

Dengan memanfaatkan penyerapan aerob mikroorganisme untuk mendegradasi bahan organik, sampah makanan dan sampah dapur bisa menghasilkan listrik.

Biogas merupakan salah satu sumber energi terbarukan dan berkelanjutan yang dapat dikembangkan dari bahan organik yang terkandung dalam sampah dapur. Para peneliti menemukan sebuah cara mendaur ulang sampah dapur menjadi biogas.

Dalam proses ini, limbah dibakar untuk menghasilkan cairan mentah yang bisa dikonversi menjadi biofuel. Kemudian, residunya diolah dan akan menghasilkan metana yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber listrik dan panas.

   

Menggunakan Kembali Kemasan Makanan

Cara mendaur ulang sampah dapur lainnya adalah dengan menggunakan kembali kemasan makanan dan bahan dapur lainnya yang sudah kita pergunakan.

Walau ketika memilah kemasan yang bisa digunakan kembali akan sulit, cara mendaur ulang seperti ini cukup efektif dilakukan untuk mengurangi produksi sampah.

Bahan kemasan seperti karton, pembungkus dan wadah lainnya dapat kita pilah. Mana sekiranya yang bisa digunakan kembali dan mana yang harus benar-benar dibuang karena mengandung bahan kimia yang tidak baik untuk kesehatan.

Salah satu contoh pemakaian kembali kemasan makanan adalah mendaur ulang karton tempat telur. Caranya dengan membuatnya menjadi bubur kertas dan membentuk wadah baru sesuai dengan yang kita inginkan.

(ism, Sumber: Conserve Energy Future)

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
125 Juta Orang Kelaparan Akibat Kebiasaan Buang Makanan di Indonesia, Apa Dampaknya Bagi Ekonomi dan Lingkungan?

125 Juta Orang Kelaparan Akibat Kebiasaan Buang Makanan di Indonesia, Apa Dampaknya Bagi Ekonomi dan Lingkungan?

Setiap tahunnya, ada 23-48 juta ton makanan terbuang yang berakhir di tempat sampah.

Baca Selengkapnya
Rumus Padanan Makanan

Rumus Padanan Makanan "1+1=3", Nutrisinya Jadi Meningkat

Mari kita lihat beberapa padanan makanan yang baik untuk tubuh.

Baca Selengkapnya
Bahaya Konsumsi Makanan Kemasan yang Sudah Menggembung, Bisa Keracunan

Bahaya Konsumsi Makanan Kemasan yang Sudah Menggembung, Bisa Keracunan

Saat kemasannya menggembung tapi kondisi makanan terlihat aman dan warnanya tak berubah kita jadi ragu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penampakan Ikan Pari Terbesar di Dunia Bikin Merinding, Beratnya Setara Moge

Penampakan Ikan Pari Terbesar di Dunia Bikin Merinding, Beratnya Setara Moge

Pari tersebut memiliki bobot 300 kilogram. Dibutuhkan belasan orang untuk mengangkat ikan raksasa tersebut

Baca Selengkapnya